Salah satu hal yang cukup menyiksa dalam hidup, selain ban motor yang tiba-tiba kempes atau kehabisan bensin di tengah jalan sepi, adalah tutup botol minuman yang terlalu seret untuk dibuka. Sek. Ini bukan soal tenaga manusia yang diklaim lemah lantaran mau membuka tutup botol minuman saja nggak kuat. Ini soal ketidaknyamanan, penderitaan, dan penyiksaan. Kalian boleh kuat mencopot ban motor di bengkel, tapi dalam satu kasus, kalian bakal keteteran membuka tutup botol minuman. Percaya, deh.
Daftar Isi
Kalau bisa, sebaiknya jangan seret-seret amat
Malam itu, saya membeli obat sakit kepala Cap Tiga Lapan buat bapak yang sedang nggak enak badan. Karena uang yang saya bawa Rp10 ribu dan kebetulan saya butuh yang manis-manis agar acara merokok lebih nikmat, saya memutuskan untuk membeli minuman kopi botolan Golda.
Sial. Setelah sampai di rumah, saya membuka tutup botol minuman tersebut, eh malah nggak bisa. Waktu itu tangan saya nggak licin ya, jadi mestinya nggak susah-susah amat lah untuk membuka tutup botol minuman seharga Rp3 ribu itu. “Puh, seret paranah reah,” kata saya. Bapak yang beda di dekat saya hanya menoleh.
Sungguh tersiksa, kan? Lha saya sudah kepingin minum, tangan malah jadi nyeri gara-gara berusaha membuka tutup botol minuman yang sulit dibuka.
Saya jadi kepikiran untuk memberikan saran buat produsen minuman botolan, apa pun mereknya. Tolong lah jangan mengemas minuman botolan yang tutupnya sulit dibuka. Bukan masalah tangan saya doang yang manja, tapi kejadian sulit membuka tutup botol ini memang rada menyebalkan.
Dulu, waktu menghadiri suatu acara, saya pernah melihat orang yang kesulitan membuka tutup botol minumannya. Lantaran seret dan dipaksa untuk dibuka, air dalam botol sedikit tumpah.
Saya mencoba memahami bahwa di balik seretnya tutup botol minuman saat dikemas, ada tujuan yang sangat penting. Apalagi kalau bukan agar minuman aman dan nggak gampang tumpah. Tapi tolong lah jangan seret-seret amat.
Bikin sebel konsumen
Mungkin perkara tutup botol ini hal sepele. Tapi nyatanya, kejadian ini bikin orang jadi sebel, lho.
Coba kalian bayangkan sedang berada di kafe atau tempat makan, lalu membeli minuman botolan di sana. Tiba-tiba saja kalian keselek saat makan dan hendak minum, tapi tutupnya seret minta ampun sehingga sulit dibuka. Apa nggak bikin emosi?
Bikin malu kalau sedang banyak orang
Tempat umum seperti kafe, restoran, dll. tentu dikunjungi banyak orang. Coba bayangkan, saat berada di tempat-tempat umum tersebut kalian harus membuka tutup botol minuman karena haus, Apesnya, tutup botolnya nggak mudah dibuka dan kalian perlu mengeluarkan tenaga ekstra sampai menjadi perhatian orang-orang sekitar.
Kalau berhasil dibuka dan agak tumpah sih ya udahlah. Lha, ini udah tumpah, bikin pakaian sedikit basah, air di botol nggak penuh lagi, dilihatin orang banyak pula. Apa nggak ngisin-isini?
Bikin repot teman atau orang lain
“Kan bisa minta tolong teman terdekat untuk membuka tutupnya!”
Duh, enak aja kalau ngomong. Iya kalau ada temannya, lha kalau sedang sendirian gimana? Tapi kalau ada teman pun, namanya bikin repot teman, dong. Gara-gara tutup botol minuman, teman kalian juga jadi kerepotan.
Memang sih, orang lain mungkin nggak bakal keberatan membantu kalian ya, tapi masalahnya kalau dia juga nggak bisa buka tutupnya gimana? Kebayang nggak sih gimana rasanya haus tapi terjebak dalam situasi kayak di atas? Siapa bilang itu nggak nyiksa?
Penulis: Zubairi
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA 5 Minuman Kemasan Enak di Supermarket yang Jarang Diketahui Orang.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.