Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Di Bulan Ramadan Orang Mendadak Percaya Agama

Adib Khairil Musthafa oleh Adib Khairil Musthafa
25 Mei 2019
A A
Tahlilan di Rumah Tetangga Nasrani Membuat Saya Paham Arti Toleransi intoleransi umat nasrani mojok.co

Tahlilan di Rumah Tetangga Nasrani Membuat Saya Paham Arti Toleransi intoleransi umat nasrani mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Di televisi banyak iklan minuman segar, para artis-artis mendadak mengenakan hijab, musik tanah air dipenuhi dengan lagu-lagu religi. Bahkan acara talk show di sebuah stasiun televisi mendadak berubah menjadi acara ceramah salah satu ustaz yang sangat kondang dan pandai melucu di jagad Indonesia—sampai-sampai saya berpikir ustaz ini lebih cocok menjadi pelawak saja daripada penceramah. Ketika telah muncul semua pertanda itu, saya kira kita semua paham, Ramadan sudah tiba.

Bagi orang muslim Ramadhan dan hari raya Idul Fitri adalah hal yang istimewa. Sedangkan bagi orang-orang beragama Nasrani seminggu yang mereka anggap istimewa adalah ketika kematian dan kebangkitan Isa Al-Masih.

Banyak orang yang tidak tahu—terutama mereka orang-orang yang tidak beragama atau bahkan yang beragama juga ada yang tidak tahu—bahwa momen kedua umat beragama itu memiliki kesamaan yaitu fokusnya adalah pengampunan dosa.

Sejak awal puasa Ramadan sebenarnya saya cukup ‘gerah’ dengan grup WhatsApp di ponsel saya. Setiap akan berbuka selalu saja ramai dengan wejangan-wejangan mengenai keutamaan bulan puasa—mulai dari keutamaan berbuka dengan yang manis-manis, sampai pada keutamaan sholat tarawih di malam bulan Ramadan. Hal itu hampir setiap hari ber-tingtung-ria di layar ponsel saya dengan beragam kreatifitasnya. Entah apa yang melatarbelakangi orang-orang seperti ini, semuanya seakan mendadak menjadi ahli agama—dan seakan hendak menjadi seorang ahli agama.

Coba kita bayangkan, bahkan para jomblo atau pengagguran yang suka bergelantungan di malam Minggu menjadi diistimewakan di bulan puasa. Karena hobinya yang suka tidurpun bisa dilimpahi pahala oleh Tuhan, bau mulut yang sangat menyengat karena jarang bersikat gigi dengan alasan sibuk kuliah dan menyelesaikan tugas akhir, konon mendadak akan jauh lebih harum dari aroma minyak mistik, betapa baiknya Tuhan pada kita.

Muncul pertanyaan dalam benak saya, benarkah berpuasa di bulan Ramadan lantas dapat menghapus segala dosa?—(ini berdasar wejangan yang saya terima di grup WhatsApp).

Banyak yang bilang bahwa bulan Ramadan adalah bulan yang penuh dengan ampunan. Kalau kata kiai-kiai yang pernah saya dengar dalam pengajian-pengajian dulu, setidaknya ada beberapa amalan yang dapat menjadi “penghapus dosa” di bulan Ramadan seperti halnya menebar kebaikan terhadap sesama muslim, sholat lima waktu, menjalankan puasa sampai akhir bulan, zakat fitrah, dan membaca Al-Qur’an.

Saya pikir semua paham, bahwa Tuhan tidak dengan cuma-cuma memberikan tiket untuk serta merta bersih dari dosa yang sudah kita lakukan. Ketika banyak orang berlomba-lomba melakukan kebaikan untuk meraup ‘keuntungan’ dibulan Ramadan, saya sering mencoba bayangkan alangkah indahnya rasanya jika Ramadan terjadi di sepanjang tahun saja.

Baca Juga:

Warak Ngendog, Mainan “Aneh” di Pasar Malam Semarang yang Ternyata Punya Filosofi Mendalam

Preman Pensiun 9 Sebaik-baiknya Sinetron Ramadan, Bikin Saya Nonton TV Lagi 

Polemik mendadak “agamis” di bulan Ramadan memang malah cenderung membuat saya untuk ber-suudzon—terutama kepada para pengkhotbah di grup WhatsApp. Saya menganggap mereka hanya berkamuflase di tengah pengaggurannya, mendakwah orang lain dari wejangan-wejangan yang barangkali hasil forward dari grup lain, tapi ironisnya karena kita yang tak bisa lepas dari yang namanya gadget mau tidak mau membuat kita pasrah.

Orang-orang seperti ini bagi saya tak ubahnya seperti para artis yang berbalut gamis merah muda ketat dan berucap “Marhaban ya Ramadan” lalu setelah lebaran kembali ber-hajinguk di linimasa media sosial dengan dada terbelah kebanggaannya.

Gobloknya kita malah terlibat dengan orang-orang seperti itu—mencoba berangkul ria kembali dengan agama dan berharap dosa-dosa kita terampuni di bulan puasa, lalu berkoar-koar dengan mengatakan bahagia dengan datangnya bulan puasa. Padahal ternyata kita juga cukup politis kepada Tuhan dengan bermaksud mengambil keuntungan dari bulan puasa, namun ternyata Tuhan jauh lebih politis dari kita—karena tiket surga yang dijanjikanNya tidak semudah apa yang dituliskan oleh para pengkhotbah grup WhatsApp itu.

Telepas dari semua itu bagi saya, Ramadan adalah momen tahunan yang sebenar-benarnya dapat mempersatukan. Sebab hanya di bulan Ramadan kita bisa berjumpa dengan teman lama—teman SD sampai kuliah—bahkan reuni dengan sang mantan—bisa jadi~

Hanya di bulan Ramadan kita bisa merasakan hangatnya berbuka bersama bersama keluarga di rumah. Hanya di bulan Ramadan pula tidur kita dihitung sebagai pahala kebaikan.

Pada akhirnya saya akan berdoa agar para artis itu memang benar-benar berhijab sehabis lebaran, para pengkhotbah WhatsApp itu benar-benar dihapus dosanya tanpa berkepentingan kepada Tuhan, yang sudah berpuasa nggosip dan ngrasani orang lain akan benar-benar berhenti tidak sebatas di bulan Ramadan saja.

Terakhir diperbarui pada 5 Oktober 2021 oleh

Tags: agamaMendadak AgamisRamadan
Adib Khairil Musthafa

Adib Khairil Musthafa

Saya adalah seorang yang suka tidur, menganggur, ngopi, dan bermimpi.

ArtikelTerkait

Bisakah Kita Menciptakan Ramadan Tanpa Petasan?

Bisakah Kita Menciptakan Ramadan Tanpa Petasan?

20 Maret 2023
magrib di jakarta

Begitu Cepatnya Bedug Magrib Berbunyi di Jakarta

23 Mei 2019
4 Dosa Penjual Kolak Pisang Saat Bulan Ramadan

4 Dosa Penjual Kolak Pisang Saat Bulan Ramadan

23 Maret 2023
3 Ciri Giveaway Abal-abal yang Bikin Orang Tertipu terminal mojok.co

Bedah Iklan #DiRumahAja dari 4 Provider Seluler Indonesia

19 Mei 2020
Kerja di Tambangan Sidoarjo Itu Berat, Mokel di Bulan Puasa Terpaksa Jadi Pilihan Mojok.co

Kerja di Tambangan Sidoarjo Itu Berat, Mokel di Bulan Puasa Terpaksa Jadi Pilihan

8 April 2024
bangunin sahur jam dua pagi berisik mojok

Orang-orang Bangunin Sahur Jam Dua Itu Mikir Apa sih?

23 April 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang Mojok.co

Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang

3 Desember 2025
Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang Mojok.co

Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang

2 Desember 2025
Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

2 Desember 2025
Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

29 November 2025
Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

2 Desember 2025
Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

2 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.