Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus

Jangan Jadikan Aktif di Ormawa sebagai Alasan Nilai Jelek

Ahmad Arief Widodo oleh Ahmad Arief Widodo
5 Januari 2023
A A
Jangan Jadikan Aktif di Ormawa sebagai Alasan Nilai Jelek

Jangan Jadikan Aktif di Ormawa sebagai Alasan Nilai Jelek (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Saya kerap risih dengan pernyataan mahasiswa tipe aktivis atau organisatoris, yang intinya adalah nilai jelek yang dia dapat dalam perkuliahan, lantaran keaktifannya dalam ormawa. Sebagai seorang mantan mahasiswa yang aktif di beberapa ormawa, saya tahu betul bahwa kesibukan di ormawa itu sangat padat. Mungkin sama padatnya dengan jadwal kuliah yang mesti dijalani.

Akan tetapi, saya sangat sulit untuk menerima pernyataan itu. Sebab pasalnya, banyak kok mahasiswa tipe aktivis atau organisatoris yang nilainya bagus-bagus. Nggak sedikit pula yang berprestasi, mengharumkan nama almamater.

Biasanya, ada beberapa faktor yang menyebabkan seorang aktivis mahasiswa mendapatkan nilai jelek. Pertama, jarang masuk kuliah. Saya termasuk mahasiswa organisatoris yang kerap bolos kuliah, untuk melaksanakan tanggung jawab ormawa seperti menghadiri acara atau lomba. Kurang lebih, sama seperti mahasiswa tipe aktivis atau organisatoris pada umumnya.

Akan tetapi cara bolos kuliah saya pakai taktik. Karena dosen memberikan kelonggaran untuk nggak masuk kelas sebanyak tiga atau empat pertemuan, saya manfaatkan betul kelonggaran tersebut. Sampai sebelum UAS, biasanya saya nggak masuk kelas sang dosen cukup dua kali saja. Nggak boleh lebih.

Bolosnya pun harus dengan alasan yang jelas dan kuat. Bukan karena ketiduran atau males berangkat kuliah. Misal jatah bolos saya sudah habis sebelum UAS, saya mendelegasikan tugas ormawa saya ke orang lain. Agar hasil absensi saya tetap aman, sampai akhir semester tiba.

Alasan kedua, nilai mahasiswa tipe aktivis atau organisatoris jelek adalah jarang mengerjakan tugas kuliah. Dalih mereka jarang mengerjakan tugas kuliah adalah tanggung jawab di ormawa sangat menyita waktu mereka. Sehingga nggak sempat mengerjakan tugas kuliah sama sekali.

Menurut saya, pernyataan tersebut, hanyalah omong kosong atau bualan belaka. Sebab faktanya, rata-rata tugas kuliah mesti diberikan jangka waktu mengerjakan. Ada yang tiga hari, lima hari bahkan seminggu.

Seandainya para aktivis mahasiswa atau mahasiswa organisatoris yang nggak mengerjakan tugas kuliah tersebut, mampu mengatur prioritas dengan tepat, kemungkinan besar tugas kuliahnya pasti selesai.

Baca Juga:

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Dosa Pemilik Jasa Laundry yang Merugikan Banyak Pihak

Caranya, dengan mengerjakan tugas secara dicicil dan mengatur waktu dengan baik. Misal sambil menunggu waktu rapat ormawa, disempatkan untuk mengerjakan tugas secara bertahap. Atau selesai rapat ormawa, nggak perlu berlama-lama dan lanjut nongkrong. Segera pulang dan selesaikan tugas kuliah.

Saya cukup yakin, dengan cara seperti itu, tugasnya bisa selesai dengan tepat waktu. Kecuali kalau mahasiswa aktivis atau mahasiswa organisatorisnya, moody-an saat mau mengerjakan tugas. Ya, tugasnya nggak bakal selesai-selesai. Ngelawan mood sendiri aja kalah, gimana mau ngelawan kerasnya pemerintahan sekarang? Pemerintah Wakanda ya, bukan Pemerintah Indonesia. Kalau Pemerintah Indonesia mah baik.

Alasan terakhir, seorang aktivis mahasiswa atau mahasiswa organisatoris nilainya jelek adalah dosen yang nggak suka dengan mahasiswa tipe aktivis atau organisatoris. Menurut saya, nggak ada dosen yang nggak suka dengan mahasiswa aktivis atau mahasiswa organisatoris.

Jika ada dosen yang nggak suka sama mahasiswa tipe aktivis atau organisitaris, biasanya lebih kepada kelakuannya di kelas. Siapa pun mahasiswa yang sering telat masuk kelas atau tidur di kelas, mesti kurang disukai dosen. Cuma kebetulan, yang kerap telat masuk kelas atau tidur di kelas, biasanya mahasiswa tipe aktivis atau organisatoris.

Seandainya, mahasiswa tipe aktivis atau organisatoris dapat mematahkan stereotipe itu, saya rasa, dosen juga bakal memberikan nilai yang bagus kepada mahasiswa tipe tersebut. Terlebih, jika mahasiswa tipe aktivis atau organisatoris dapat aktif di kelas dan nilai ujiannya bagus, pasti akan diapresiasi oleh para dosen.

Aktif di ormawa, seharusnya bukan halangan mendapatkan nilai yang baik. Justru, dengan aktif di ormawa, seharusnya mahasiswa menjadi lebih menonjol di kelas, dibandingkan dengan teman-temannya yang nggak ikut ormawa. Karena, nyaris di semua ormawa, pasti ditempa untuk aktif berkomunikasi, diskusi, dan menemukan ide yang cemerlang.

Cuma sayangnya, imej mahasiswa tipe aktivis atau organisatoris kerap tercoreng oleh oknum mahasiswa tipe aktivis atau organisatoris yang malas. Tanggung jawab terhadap nilai akademik sendiri saja belum bisa, apalagi mau ambil tanggung jawab di ormawa, situ sehat?

Penulis: Ahmad Arief Widodo
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Ormawa Itu Memang Bukan Keluarga, Ngapain Ngebet Dibikin kayak Keluarga sih?

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 5 Januari 2023 oleh

Tags: aktifAlasanMahasiswanilaiormawa
Ahmad Arief Widodo

Ahmad Arief Widodo

Stand like a hero and die bravely.

ArtikelTerkait

Cerita Kuliah di Universitas Siber Muhammadiyah, Universitas Terbuka Versi Muhammadiyah Mojok.co

Cerita Kuliah di Universitas Siber Muhammadiyah, Universitas Terbuka Versi Muhammadiyah

19 September 2025
Di Sleman, Mahasiswa Bisa Hidup dengan Uang 30 Ribu (Unsplash)

Cara Mahasiswa Bertahan Hidup di Sleman dengan Uang 30 Ribu

23 Juni 2024
Jasa Laundry Kiloan Bikin Frustrasi: Saya Kehilangan Baju Bermerek hingga Dapat Pakaian Dalam Orang Lain Mojok.co

Jasa Laundry Kiloan Bikin Frustrasi: Saya Kehilangan Baju Bermerek hingga Dapat Pakaian Dalam Orang Lain

7 Juli 2025
KA Pandanwangi, Penyelamat Mahasiswa Banyuwangi yang Kuliah di Jember

KA Pandanwangi, Penyelamat Mahasiswa Banyuwangi yang Kuliah di Jember

23 Juli 2023
4 Bahan Makanan yang Cocok dengan Lidah Orang Jawa

Semua Makanan di Unnes Murah, Jadi Nggak Perlu Ada Rekomendasi

28 September 2020
hadiah sidang skripsi

Galau Ngasih Hadiah ke Teman yang Sidang Skripsinya Barengan

17 Maret 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Tetap Menyenangkan Mojok.co

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Liburan Tetap Menyenangkan

30 November 2025
Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

30 November 2025
Malang Nyaman untuk Hidup tapi Bikin Sesak Buat Bertahan Hidup (Unsplash)

Ironi Pembangunan Kota Malang: Sukses Meniru Jakarta dalam Transportasi, tapi Gagal Menghindari Banjir

5 Desember 2025
Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

3 Desember 2025
Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

29 November 2025
Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.