Minuman kemasan untuk anak acap kali dikemas dengan berbagai bentuk dan gambar yang menarik. Ilustrasi yang warna-warni, cerah dengan karakter lucu yang memicu mata anak berbinar-binar membuat para ibu-ibu bisa perang dunia mendadak.
Berbagai minuman kemasan untuk anak ini beredar di pasaran dengan berbagai jenis, seperti susu, jus, sari buah, dll. Minum-minuman ini tentunya dibuat dengan rasa unik dan kadang begitu manis. Saya tidak tahu mengapa minuman anak bisa dibuat dengan begitu banyak gula, namun ini bisa menjadi minuman yang berbahaya bila saya katakan. Meskipun sudah mendapat ijin edar dari BPOM, ada kalanya kita harus menyaring minuman-minuman yang baik untuk anak-anak atau ponakan kita.
Makanan atau minuman tinggi gula dapat menyebabkan seseorang terkena diabetes. Diabetes merupakan salah satu penyakit serius di Indonesia yang prevalensinya masih cukup tinggi. Dilansir dari laman Kemenkes, saat ini diabetes merupakan penyakit mematikan ketiga setelah stroke dan jantung. Bahkan pada 2030, diperkirakan jumlah pengidap diabetes dapat meningkat dua hingga tiga kali lipat. Tidak hanya itu saja, diabetes juga dapat memicu timbulnya penyakit lain seperti gagal ginjal kronis.
Tentunya hal ini sangat perlu diperhatikan. Bukan hanya pemerintah saja, tapi kita sebagai masyarakat harus menyadari pentingnya menjaga asupan gula yang masuk ke tubuh. Terlebih memperhatikan anak-anak dan ponakan kita, karena mereka sendiri belum mengerti dengan apa yang telah mereka minum dan makan, apakah hal tersebut akan berdampak di tubuh mereka sepuluh atau dua puluh tahun mendatang.
Beberapa waktu lalu, saya menemukan sebuah minuman anak-anak yang kemasannya imut, lucu dan banyak rasa. Saya memang tidak pernah meminum minuman banyak rasa seperti itu karena terbayang akan rasa gula buatan yang akan melukai tenggorokan. Minuman itu harganya cukup murah, hanya Rp1500 saja. Bahkan lebih murah dari harga sekali parkir motor.
Saya penasaran sekali mengapa minuman itu sangat murah dan banyak sekali anak-anak yang meminumnya. Saat itu saya menemukan minuman ini di posyandu, dibagi-bagikan, jadi saya juga melihat anak-anak kecil meminumnya dengan senang hati. Saya pun akhirnya melihat kotak informasi gizi di baliknya.
Mungkin saya sedikit tercengang dengan kadar gula yang ditulis pada minuman kemasan itu. Dalam kemasan minuman tersebut terdapat dua sajian dan dalam tiap sajian 45 ml, mengandung gula sebanyak 9 gram. Maka dalam kemasan minuman 90 ml itu terdapat gula sebanyak 18 gram. Jumlah ini hampir sama setara dengan empat sendok teh, di mana berat satu sendok teh adalah 5 gram.
Kemenkes menganjurkan konsumsi gula sehari sebanyak 50 gram atau setara dengan empat sendok makan. Namun, menurut American Heart Association (AHA), konsumsi gula per hari untuk pria dewasa adalah sejumlah 36 gram (150 kalori) atau setara dengan 9 sendok teh, untuk wanita dewasa sejumlah 25 gram (100 kalori) atau setara dengan 6 sendok teh. Sedangkan untuk anak-anak dianjurkan konsumsi gula kurang dari 24 gram dalam sehari.
Apabila dilihat isi kandungan gula dalam sebuah minuman kemasan adalah 18 gram, maka kebutuhan gula seorang anak sudah terpenuhi sebanyak 75 persen (menurut AHA). Bayangkan jika seorang anak meminum lebih dari dua kemasan minuman itu, apalagi karbohidrat dari makanan juga dihitung dalam asupan gula yang masuk ke tubuh tiap harinya lho. Belum lagi anak-anak sangat menyukai permen-permen dan makanan manis lainnya.
Pengawasan dari orang tua sangat dibutuhkan dalam hal ini. Saya sangat miris apabila melihat orang tua yang dengan cuma-cuma memanjakan anaknya untuk meminum minuman kemasan. Mungkin memang terlihat murah dan menarik, tapi kita harus pilih-pilih minuman mana yang baik untuk anak-anak.
Masih banyak kok minuman-minuman yang manis dan masih dalam standar aman untuk anak-anak. Beberapa minuman kemasan susu full cream komposisi isinya adalah 100 persen susu segar. Orang tua tak perlu khawatir karena kandungan gula di dalamnya adalah gula murni dari susu segar yaitu laktosa, meminimalisir kekhawatiran konsumsi gula sintetik yang sering dipakai oleh pabrik ya teman-teman. Kita bisa melihat informasi gizi di belakang kemasan untuk mengira-ngira berapa kandungan gula di dalamnya.
Yuk, selamatkan generasi selanjutnya dari bahaya diabetes. Banyak hal yang bisa diajarkan untuk anak-anak dalam upaya pencegahan, seperti berolahraga secara rutin, makan-makanan berserat dan menghindari makanan manis.
Penulis: Asti Yulinia
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA 9 Teh Kemasan yang Dijual di Indomaret dengan Kandungan Gula Terendah hingga Tertinggi