Warteg adalah pemadam kelaparan. Kelakar ini, bisa dibilang bercanda yang serius. Gimana nggak, tempat ini memang jadi “pemadam” perut yang ngamuk karena segera tak diisi. Warteg, bisa dibilang, menyelamatkanmu dari kerja, kerja, kerja, tifus.
Warteg memang punya banyak sekali varian masakan rumahan, dari masakan laut, masakan darat, semuanya ada. Yang nggak ada cuma masakan udara. Selebihnya bisa dibilang, warteg ini kaya akan pilihan masakan. Meski beragam, ada beberapa menu masakan yang hampir pasti selalu ada di warteg-warteg yang pernah saya kunjungi, baik di Semarang maupun di Jakarta.
Saya jadi penasaran, dari daftar masakan yang selalu ada di warteg, masakan mana yang paling laris dan jadi menu wajib yang selalu dipilih orang.
Nah, saya kemudian berkesempatan menanyakan hal itu ke tiga warteg yang sering saya kunjungi di kawasan Tebet, ada Warteg Pink, Warteg Bu Mukrim, dan Warteg Bahari. Berikut daftar makanan yang paling laris terjual oleh warteg.
Meski ada yang bilang masakan ini beda, tapi saya jadikan satu saja karena secara bentuk mereka ini sama. Masakan berbahan dasar tempe yang dipotong kecil-kecil dan dimasak dengan gula, garam, kecap, dan bahan tambahan lainnya ini jadi menu wajib yang selalu terlihat di etalase layar sentuhnya warteg.
Ketiga warteg yang saya tanyakan kompak mengatakan bahwa orek ini jadi masakan yang paling laris. Hal ini menurut mereka karena orek tempe ini jadi lauk yang fleksibel jika dikombinasikan dengan lauk lainnya. Jadinya kayak lauk wajib bagi mayoritas pelanggan warteg mereka.
Terlebih di beberapa warteg, orek tempe ini sering dimasak dengan beberapa variasi, misal orek bahasa yang teksturnya lebih berair dan orek teri dengan tambahan ikan teri yang rasanya dominan asin.




















