Ngaku aja, tiap kali datang ke outlet Miniso pasti kalian kalap, kan?
Kaum hawa memang paling suka berburu barang-barang imut, unik, dan menggemaskan. Sering kali, barang yang dibeli tersebut bukan merupakan suatu kebutuhan, melainkan keinginan belaka. Sayangnya lagi, nggak sedikit barang yang dibeli hanya berdasarkan nafsu sesaat alias lapar mata. Terlebih kalau harganya dirasa tak seberapa.
Salah satu tempat perburuan barang-barang imut tersebut tentu saja adalah Miniso. Ya, siapa yang nggak tahu gerai penjualan berbagai barang estetik ini? Hampir di setiap pusat perbelanjaan, pasti Miniso nongol ikut meramaikan. Bahkan, terkadang seperti Indomaret vs Alfamart di mana outlet Miniso berada di satu gedung yang sama dengan kompetitornya, Usupso. Nah, supaya nggak telanjur bokek lantaran kalap belanja di Miniso, ada baiknya simak tips berikut ini dulu, yuk!
#1 Selalu coba tester
Seperti yang sudah banyak orang tahu, Miniso tak hanya menyediakan perlengkapan kebutuhan rumah tangga, tetapi juga skincare, kosmetik, hingga parfum. Rasanya seperti toko palugada. Apa lo mau, gua ada. Akan tetapi, biasanya toko dengan label semacam ini—yang nggak menawarkan produk secara spesifik—kurang memperhatikan kualitas barangnya jika dibandingkan merek yang membidik ceruk pasar.
Khusus untuk parfum dan kosmetik, sebisa mungkin coba dulu tester-nya sebelum memutuskan untuk membeli. Jika merasa kurang higienis mencoba kosmetik langsung di wajah, manfaatkanlah kulit punggung tangan untuk swatch produk yang akan dibeli. Selain mempertimbangkan warna, cek juga perihal tekstur dan ketahanan produknya. Jika memang mudah luntur, lebih baik belanja kosmetik di tempat yang memang khusus menjual kosmetik.
Begitu pula dengan parfum. Walau menyediakan tester, umumnya gerai Miniso nggak menaruh kertas dan bubuk kopi sebagaimana outlet khusus penjual parfum. Makanya kalau kalian benar-benar berniat membeli parfum di Miniso, mending bawa tisu non-perfume atau potongan kertas kecil untuk menyemprot tester parfum. Walau penilaiannya nggak terlalu valid, ini lebih baik daripada mencampur berbagai aroma di kulit kalian yang justru bikin bias. Lebih bagus lagi kalau kalian bawa bubuk kopi dalam wadah kecil guna menetralisir hidung setelah mencium bau wewangian tertentu. Tapi, agak ribet, ygy.
#2 Malu bertanya, sesat di kasir
Seperti kata pepatah “malu bertanya sesat di jalan”, hal ini juga berlaku di Miniso. Maksudnya, sebagai pembeli, nggak ada salahnya kalian memastikan harga barang sebelum dihitung di meja kasir. Pasalnya, beberapa kali terdapat keluhan bahwa harga barang nggak sesuai dengan yang tertera di etalase. Hal ini mungkin saja terjadi karena human error. Supaya sama-sama enak, mending cerewet sedikit daripada malu harus cancel belanjaan atau uangnya nggak cukup.
Muka tembok untuk rajin bertanya ini juga harus diterapkan saat melihat harga promo. Contohnya ketika ada tag harga yang menyatakan beli 2 gratis 1 untuk sebuah produk tertentu. Intinya, bertanyalah sejelas mungkin pada pramuniaga supaya nggak salah paham.
#3 Mendingan nggak usah beli barang elektronik
Mungkin banyak orang salah mengira kalau Miniso adalah brand asal Negeri Sakura yang terkenal dengan ketangguhan maupun keampuhannya dalam menciptakan barang, termasuk elektronik. Wajar saja, sebab nama Miniso menyerupai nama waralaba sejenis yang berasal dari Negeri Matahari Terbit, Daiso. Belum lagi logonya hampir sama dengan Uniqlo yang berasal dari Jepang.
Nyatanya, meski salah satu pendirinya adalah desainer asal Negara Samurai, Miniso merupakan jaringan ritel yang berasal dari Tiongkok. Oleh sebab itu, bisa dibilang harga produk di Miniso terbilang murah, tak terkecuali elektronik. Namun, khusus barang yang satu ini, sebaiknya belilah merek ternama yang sudah teruji kualitasnya untuk kelas produk tersebut. Bukan apa-apa, soalnya banyak barang-barang elektronik di Miniso yang mengedepankan nilai estetika dibandingkan nilai fungsional.
#4 Hati-hati tertipu harga psikologis
Trik klise harga psikologis tampaknya masih belum terlalu usang untuk diterapkan. Selain Uniqlo, faktanya, Miniso turut serta mempraktekkan strategi harga tersebut, yaitu dengan nggak membulatkan harga ke atas. Misalnya, sebotol parfum dibanderol dengan harga Rp79.900 atau sebuah rak plastik dipatok dengan harga Rp23.900.
Penetapan harga yang demikian cenderung membuat konsumen merasa harga produk tersebut murah di benak mereka lantaran kebiasaan membaca dari sisi kiri terlebih dahulu. Harga Rp79.900 akan dilihat sebagai benda seharga 70 ribuan ketimbang 80 ribu rupiah. Akibatnya, bisa jadi pembeli kaget saat mendapat totalan di kasir. Supaya belanja jadi terkontrol, di samping mencatat kebutuhan, kalian perlu juga untuk memperkirakan berapa kocek yang harus dirogoh dengan memanfaatkan kalkulator di handphone.
#5 Jangan bawa anak kecil, bawalah tas belanja
Peringatan keras bagi para mahmud alias mamah muda untuk nggak mengajak anaknya, apalagi yang berusia toddler, untuk menjelajah gerai miniso. Masalahnya, banyak produk di Miniso yang mengekspos karakter idola anak-anak seperti Avengers dan We Bare Bears. Sangat mungkin para bocil tersebut merengek minta dibelikan lantaran kesengsem dengan tokoh kesukaan mereka padahal barang yang dimau juga nggak penting-penting amat.
Ketimbang bawa anak, lebih baik bawa tas belanja. Soalnya, pembeli akan dikenakan biaya tambahan bila menginginkan paper bag. Belum lagi paper bag nggak sekuat tas belanja yang terbuat dari spunbond sehingga mudah rusak dan nggak bisa dimanfaatkan kembali. Boleh dibilang, buang-buang uang juga, sih~
Tips belanja barang di Miniso tadi sudah saya coba sendiri. Yang perlu kalian ingat, bedakan kebutuhan dan keinginan. Barang-barang imut memang selalu memikat untuk dipinang. Namun kalau dengan mengoleksi mereka bikin kalian langganan makan Promag, mendingan dipikir ulang.
Penulis: Paula Gianita Primasari
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Dibanding Usupso, Miniso Lebih Sering Jadi Destinasi Saat ke Mal.