Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus Loker

Benarkah PNS Nggak Ngapa-ngapain ketika WFH?

Andri Saleh oleh Andri Saleh
24 Juli 2022
A A
Benarkah PNS Nggak Ngapa-ngapain ketika WFH Terminal Mojok

Benarkah PNS Nggak Ngapa-ngapain ketika WFH (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Untuk kesekian kalinya, para PNS jadi sasaran empuk rujakan netizen di dunia maya. Ini berawal dari pernyataan Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN), Bima Haria Wibisana, ketika Rakornas Kepegawaian 2022 beberapa waktu yang lalu. Blio mengatakan bahwa berdasarkan hasil survei Google terhadap 100% PNS yang bekerja dari rumah alias WFH sejak pandemi Covid-19 merebak, tercatat bahwa 30% PNS merasa bekerja lebih berat, 40% PNS merasa bekerja seperti biasa, dan sisanya yang 30% lagi nggak memberikan jawaban. Sialnya, untuk 30% PNS yang nggak memberikan jawaban survei itu dianggap bekerja lebih ringan dan malah nggak bekerja sama sekali ketika WFH. Hadeh.

Sebagai seorang PNS, tentunya saya perlu mempertanyakan kesimpulan dari hasil survei itu. Maaf, bukan maksud saya membela diri, tapi pernyataan Kepala BKN itu perlu juga diklarifikasi. Jangan sampai pernyataan seorang pejabat negara malah menyudutkan dan bahkan melemahkan semangat para abdi negara. Apalagi kalau pernyataan itu disampaikan ke publik, bukan ke kalangan internal, ini tentu semakin menambah panjang daftar stigma buruk PNS di mata publik.

Poin pertama yang perlu diklarifikasi adalah survei Google tadi. Katanya, survei itu dilakukan terhadap 100% PNS yang melakukan WFH ketika pandemi Covid-19. Eh, tapi mohon maaf, nih, selama saya WFH nggak pernah ada tuh informasi tentang survei Google itu. Entah itu lewat surat resmi kedinasan, link survei lewat email, atau sekadar informasi lewat grup WA kantor. Nggak ada sama sekali. Itu surveinya beneran nggak, sih?

Poin kedua yang perlu diklarifikasi adalah persentase hasil survei Google. Hasil survei menyebutkan bahwa sebanyak 30% PNS nggak memberikan jawaban. Sebetulnya ini perlu diteliti lagi kenapa mereka nggak memberikan jawaban. Apakah kegiatan survei ini kurang tersosialisasi dengan baik? Apakah instruksi dari atasannya kurang jelas sehingga mereka nggak menjawab survei? Atau memang mereka itu sengaja nggak memberikan jawaban? Tapi apa pun alasannya, nggak otomatis disimpulkan bahwa 30% PNS itu nggak ngapa-ngapain selama WFH. Nggak ada dasarnya membuat kesimpulan seperti itu, Bos.

Poin ketiga, anggaplah ternyata yang 30% PNS itu memang benar nggak ngapa-ngapain selama WFH, lalu apa yang harus dilakukan? Daripada koar-koar menyudutkan para PNS di hadapan publik, lebih baik lakukan evaluasi internal saja. Coba teliti lebih dalam kenapa 30% PNS itu nggak ngapa-ngapain selama WFH. Apakah mereka dibekali sarana dan prasarana yang mendukung pekerjaan selama WFH semisal laptop, tablet, dan perangkat IT lainnya? Kalau nggak, ya gimana mau kerja?

Lalu, apakah para PNS itu sudah dibekali kompetensi untuk menguasai teknologi dan aplikasi online semisal meeting online, entri data online, pelayanan online, dan sejenisnya? Kalau itu semua belum dilakukan, yaaa wasalam. Ini jadi semacam menyuruh anak ikutan lomba renang tapi nggak diberikan porsi latihan renang terlebih dahulu. Bisa apa coba?

Poin keempat, anggaplah yang 30% PNS tadi memang benar nggak ngapa-ngapain selama WFH padahal sudah dibekali perangkat IT yang mendukung pekerjaan dan sudah punya kompetensi untuk melakukan pekerjaan itu, lalu apakah bisa dijustifikasi bahwa PNS itu benar-benar toksik? Tunggu dulu. Suasana bekerja di rumah itu sangat berbeda dengan kerja di kantor. Di rumah, ada begitu banyak hal yang menyita perhatian selama bekerja. Entah itu pekerjaan domestik semacam beres-beres rumah, memasak, antar jemput anak sekolah, sampai mendampingi anak belajar online. Bisa jadi hal-hal ini yang menyebabkan 30% PNS itu terdistraksi sehingga nggak bisa bekerja dengan benar selama WFH.

Memang sih, para PNS itu bukan malaikat yang tanpa cela. Perlu diakui juga kalau dalam dunia birokrat itu masih dijumpai oknum PNS yang memang abai dalam bekerja. Entah itu keluyuran di jam kerja, memungut pungli, dan tindakan pelanggaran disiplin lainnya. Tapi mbok ya jangan ditambah-tambah dengan hasil survei yang nggak jelas begitu. Kasihan lho, para PNS itu. Sudah gajinya—katanya—kecil, malah ditambah-tambah pula stigma buruknya. Huhuhu.

Baca Juga:

4 Alasan Pegawai P3K Baru Harus Pamer di Media Sosial

Tunjangan Kinerja buat ASN, Beban Kerja buat Honorer, di Mana Adabmu?

Penulis: Andri Saleh
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA 5 Alasan PNS Enggan Pakai Motor Dinas.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 24 Juli 2022 oleh

Tags: pnsstereotipwfh
Andri Saleh

Andri Saleh

Petualang Negeri Sipil. Tinggal di Bandung.

ArtikelTerkait

Nggak kayak Karyawan SCBD, 5 Alasan PNS Nggak Perlu Bikin Video Flexing Kantor Terminal Mojok.co

Nggak kayak Karyawan SCBD, 5 Alasan PNS Nggak Perlu Bikin Video Flexing Kantor

18 April 2022
seleksi cpns

Pintar Aja Nggak Cukup, Lolos Seleksi CPNS tuh yang Paling Penting Hoki!

26 Maret 2020
marijuana

Galaunya Si Marijuana: Haruskah Dilegalkan atau Tidak?

16 Oktober 2019
anak bungsu tidak enak rentan stres dimaki kakak orang tua wfh disuruh-suruh mojok

Siapa yang Bilang Jadi Anak Bungsu Enak? Maju Sini

22 April 2020
PNS instansi pemerintah habisin anggaran akhir tahun

3 Alasan Instansi Pemerintah Menghabiskan Anggaran secara Gila-gilaan di Akhir Tahun

5 Desember 2021
Hanya PNS yang Bisa Masuk Surga

Hanya PNS yang Bisa Masuk Surga

6 September 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Lamongan Megilan: Slogan Kabupaten Paling Jelek yang Pernah Saya Dengar, Mending Diubah Aja Mojok.co Semarang

Dari Wingko Babat hingga belikopi, Satu per Satu yang Jadi Milik Lamongan Pada Akhirnya Akan Pindah ke Tangan Semarang

30 November 2025
3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall Mojok.co

3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall

5 Desember 2025
Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern Mojok.co

Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern 

5 Desember 2025
5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

2 Desember 2025
Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

3 Desember 2025
Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang (Unsplash)

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

4 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lagu Sendu dari Tanah Minang: Hancurnya Jalan Lembah Anai dan Jembatan Kembar Menjadi Kehilangan Besar bagi Masyarakat Sumatera Barat
  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.