Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

SPBU Pertamina Butuh Inovasi Cashless Biar Nggak Cuma Merepotkan Rakyat Kecil Saja!

Raden Muhammad Wisnu oleh Raden Muhammad Wisnu
2 Juli 2022
A A
4 Kesalahan Layout SPBU yang Bikin Pelanggan Nggak Nyaman

4 Kesalahan Layout SPBU yang Bikin Pelanggan Nggak Nyaman (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Kehebohan soal penggunaan aplikasi MyPertamina masih berlanjut. Mengingat tanggal 1 Juli 2022 kemarin, uji coba aplikasi tersebut di beberapa SPBU Pertamina sudah dilakukan. Hasilnya? Tentu saja gaduh. Suara-suara sumbang muncul, terutama dari para supir angkot yang merasa hape jadul mereka nggak kompatibel sama aplikasi itu.

Selain suara-suara sumbang dari lapangan, kegaduhan juga terjadi di jagat maya, terutama di PlayStore. Aplikasi MyPertamina mendapatkan rating buruk. Mulai dari daftar yang cukup lama, hingga ribet banget ketika dipakai. Intinya, banyak SPBU Pertamina yang mengalami keruwetan. Antriannya jadi panjang banget.

Yah, penggunaan MyPertamina untuk membeli Pertalite dan Solar di SPBU Pertamina itu kebijakan sia-sia. Mau nyuruh orang untuk pindah ke Pertalite saja harus bikin kebijakan yang merepotkan rakyat. Tepat sasaran? Lihat saja nanti, ketika Pertalite tetap bisa dikonsumsi oleh warga yang hidup jauh di atas garis kemiskinan. Biasanya, ada aja caranya untuk mengakali kebijakan yang sia-sia.

“Hah? Sia-sia? Jangan ngawur kamu! Kamu pasti buzzer, ya?”

Tenang, saya bukan buzzer, kok. Followers saya cuma seuprit. Nggak menarik untuk direkrut jadi buzzer.

Jadi begini, menurut saya, selain menyempurnakan aplikasi MyPertamina, sudah saatnya Pertamina membenahi sistem layanan. Inovasi harus dilakukan. Tidak lagi bisa menunggu. Inovasi yang saya maksud adalah transaksi cashless di SPBU Pertamina. Menurut saya, inovasi ini jauh lebih bermanfaat jika diterapkan secara merata. Ingat ya, DITERAPKAN secara merata.

“Lho? Bukannya sudah bisa ya? Tinggal gesek kartu debit atau pakai dompet digital macam LinkAja, GoPay, atau Ovo?

Pertanyaan tersebut benar adanya. Namun, dari pengalaman saya selama ini, transaksi tersebut hanya bisa dilakukan oleh pengguna kendaraan roda empat maupun kendaraan roda dua dengan CC besar. 

Baca Juga:

QRIS Cross-Border Pembayaran Lintas negara yang Memangkas Banyak Keribetan tapi Menyimpan Bahaya Jika Kamu Nggak Hati-hati

QRIS Dianggap sebagai Puncak Peradaban Kaum Mager, tapi Sukses Bikin Pedagang Kecil Bingung

Pasalnya, ada syarat minimal transaksi yang harus dipenuhi kalau mau pakai sistem cashless di SPBU Pertamina. Syarat minimal yang harus dipenuhi adalah senilai Rp50 ribu.

Nah, buat saya yang sehari-hari menunggangi Supra X, di mana tangki bensinnya sudah penuh hanya dengan Rp25 ribu, syarat tersebut nggak bakal berlaku. Pengguna seperti saya nggak bisa menikmati layanan cashless. Ya maafkan saya, dear Pertamina, kalau kebijakan itu saya pandang terlalu diskriminatif.

Masak Pertamina kalah sama minimarket atau kedai makan yang sudah menerapkan sistem cashless. Beli kopi di coffee shop seharga Rp10 ribu pun bisa bayar tanpa uang tunai. Bisa pakai GoPay, Ovo, sampai… dibayarin teman hehe.

Jangan salah, sekarang itu malah ada kedai makanan yang bisa melakukan transaksi cashless kurang dari Rp10 ribu. Bahkan platform fund raising macam KitaBisa saja memfasilitasi penggunanya untuk donasi mulai dari Rp1.000 saja. Masak BUMN sekelas Pertamina nggak kreatif untuk memberikan fasilitas serupa secara merata? Malu, Bos!

Ingat, zaman sudah sangat berbeda. Generasi muda sekarang itu generasi cashless. Nih ya, saya pernah udah capek ngantri isi bensin. Setelah akhirnya bensin terisi, petugas SPBU Pertamina menolak transaksi cashless karena ada syarat minimal pembelian, yakni sebesar Rp50 ribu.

Saya jadi harus repot-repot ke ATM terdekat untuk ambil uang tunai. Buang-buang waktu dan tenaga.

“Lho, itu kan salah kamu! Kenapa gak bawa uang tunai?”

Pertama, kebetulan, memang salah saya. Awalnya saya mengira di saku celana ada uang Rp50 ribu. Setelah saya hitung, ternyata kurang Rp10 ribu. Untung petugas SPBU Pertamina baik hati mau menunggu saya ambil uang tunai di ATM. 

Kedua, ya harusnya Pertamina yang mengikuti perkembangan zaman, dong! Mau isi Rp5 ribu atau Rp10 ribu, sebaiknya sudah bisa cashless. Jangan cuma yang beli banyak yang dapat kemudahan.

Salah satu keuntungan dari transaksi cashless adalah potensi pengurangan antrean di SPBU Pertamina. Operator bensin, kan, nggak perlu menyiapkan uang kembalian. Sering terjadi di SPBU ketika operator kehabisan uang kembalian dan harus minta ke temannya atau ke kantor dulu. Bikin lama antrean.

Selain itu, berkat transaksi cashless, peredaran uang palsu bisa diredam. Soalnya, sebagai penggemar cerita detektif, SPBU tuh sering dijadikan salah satu tempat utama bagi pengedar uang palsu untuk “menukarkan” barang haramnya dengan barang asli. Jadi, transaksi cashless tidak saja menguntungkan saya sebagai konsumen, tapi juga menguntungkan Pertamina juga.

Selain itu, sebagai salah satu BUMN terbesar kebanggaan bangsa, kalau nggak berinovasi dari hal kecil kayak gini, bisa-bisa kalah bersaing dengan SPBU asing macam Shell, Vivo, dan Petronas, lho! 

Jangan mentang-mentang Pertamina sudah kokoh di puncak pasar selama puluhan tahun jadinya terlena!

Mudah-mudahan, tulisan ini dibaca para petinggi Pertamina. Biar mereka bisa menjalankan saran istimewa dari saya ini. Gimana, udah cocok belum jadi komisaris Pertamina? Minimal, jadi karyawan tetap juga gapapa, deh!

Penulis: Raden Muhammad Wisnu

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA Lokasi 18 SPBU di Jogja yang Jadi Tempat Uji Coba MyPertamina untuk Roda Empat.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 2 Juli 2022 oleh

Tags: cashlessmypertaminapertaliteSolarspbuSPBU Pertamina
Raden Muhammad Wisnu

Raden Muhammad Wisnu

Akun resmi Raden Muhammad Wisnu Permana. Akun ini dikelola oleh beberapa admin. Silakan follow akun Twitternya di @wisnu93 dan akun Instagramnya di @Rwisnu93

ArtikelTerkait

3 Hal yang Saya Benci Ketika Mengisi Bahan Bakar di SPBU Pertamina

3 Hal yang Saya Benci Ketika Mengisi Bahan Bakar di SPBU Pertamina

5 Oktober 2025
Dosa SPBU Pertamina Lebih Dikit Ketimbang SPBU Shell (Unsplash)

SPBU Pertamina Memang Punya Dosa, tapi Masih Mendingan Dibanding SPBU Shell

7 Juli 2023
Kasihan Motor Saya jika Pertalite Beneran Dihapus

Beli Pertalite Pakai Aplikasi: Kalau Bisa Dibikin Ribet, Kenapa Tidak?

25 Juni 2022
Rest Area 754 A Tol Surabaya-Gempol Mirip Mal: Nggak Cuma Restoran dan Kafe, Toko Baju pun Ada di Sini

Rest Area 754 A Tol Surabaya-Gempol Mirip Mal: Nggak Cuma Restoran dan Kafe, Toko Baju pun Ada di Sini

23 September 2025
Pengakuan Dosa Seorang Pelanggan Pom Mini (Unsplash)

Pengakuan Dosa Seorang Pelanggan Pom Mini

15 Februari 2023
Dosa Pelanggan Pom Mini Nggak Jauh Beda Kayak Pertashop (Unsplash)

Dosa Pelanggan Pom Mini Nggak Jauh Beda Kayak Pertashop

9 Februari 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Tetap Menyenangkan Mojok.co

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Liburan Tetap Menyenangkan

30 November 2025
Malang Nyaman untuk Hidup tapi Bikin Sesak Buat Bertahan Hidup (Unsplash)

Ironi Pembangunan Kota Malang: Sukses Meniru Jakarta dalam Transportasi, tapi Gagal Menghindari Banjir

5 Desember 2025
4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop Mojok.co

4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop

4 Desember 2025
Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

1 Desember 2025
Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

1 Desember 2025
Video Tukang Parkir Geledah Dasbor Motor di Parkiran Matos Malang Adalah Contoh Terbaik Betapa Problematik Profesi Ini parkir kampus tukang parkir resmi mawar preman pensiun tukang parkir kafe di malang surabaya, tukang parkir liar lahan parkir

Rebutan Lahan Parkir Itu Sama Tuanya dengan Umur Peradaban, dan Mungkin Akan Tetap Ada Hingga Kiamat

2 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.