Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Bangkalan Kota Zikir dan Selawat: Bukan Sok Alim, tapi Ada Maksudnya

Alhaditsatur Rofiqoh oleh Alhaditsatur Rofiqoh
2 Juli 2022
A A
Bangkalan Kota Zikir dan Selawat: Bukan Sok Alim, tapi Ada Maksudnya

Bangkalan Kota Zikir dan Selawat: Bukan Sok Alim, tapi Ada Maksudnya (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Bangkalan Kota Zikir dan Selawat itu bukan sebutan yang sok alim, tapi punya maksud tersendiri

Setiap daerah memiliki ciri khas tersendiri, yang kemudian menjadi ikon dan identitas wilayah tersebut. Dan Kota Bangkalan pun tak luput dari fenomena tersebut. Kota yang terletak di ujung barat Pulau Madura ini, memiliki sebutan Kota Zikir Dan Selawat. Hal ini dideklarasikan sejak 2015 oleh RKH. Fuad Amin, yang saat itu menjadi bupati Bangkalan.

Sebelumnya, Bangkalan sendiri dikenal dengan sebutan Kota Salak. Tidak dimungkiri lagi, kualitas salak Bangkalan memang berbeda dengan salak-salak lainnya. Lalu apa maksud di balik “Bangkalan Kota Zikir dan Selawat” itu?

Berangkat dari sejarah terbentuknya Bangkalan sebagai kota zikir dan selawat, tidak lepas dari sosok almarhum RKH. Fakhrillah. Masyarakat Bangkalan, sejak dahulu gemar berkumpul dalam acara keagamaan. Tidak hanya sebatas menghadiri pengajian dan ceramah agama, mereka sering berkumpul dalam acara tahlilan selawatan, manaqiban, yasinan, dan lain sebagainnya. Kegiatan ini biasa disebut srakalan yang rutin diadakan satu minggu sekali atau sebulan sekali.

Kegiatan rutinan yang bersifat positif ini, kemudian menjadi keresahan bagi Ra Fakhri. Mengapa hal baik seperti ini tidak menjadi sebuah identitas yang mengenalkan kebiasaan orang Bangkalan kepada orang-orang di luar sana?

Akhirnya, atas dukungan masyarakat, para ulama, santri, blater, bahkan hingga bajing pun ikut mendukung terbentuknya Bangkalan sebagai kota zikir dan selawat. Begitulah yang disampaikan Ra Karror, pada saat acara mengenang 40 hari wafatnya Ra Fakhri kemarin.

Bangkalan kota zikir dan selawat, lebih menggambarkan kebiasaan orang Bangkalan dan budaya serta tradisi yang ada di dalamnya. Jika dibandingkan dengan sebutan sebelumnya, yakni Bangkalan sebagai kota salak, rasanya masih unggul kota zikir. Sebab, tidak semua tanah di daerah Bangkalan dapat ditumbuhi pohon salak. Tapi, setiap daerah di Bangkalan selalu ada acara kegiatan keagamaan, yang sudah pasti di dalamnya ada zikir dan selawat.

Sebenarnya, ada banyak hal yang bisa dijadikan sebagai identitas kota Bangkalan. Tidak hanya kota salak, Bangkalan juga bisa disebut sebagai kota santri, sebab di sana terdapat salah satu ulama legendaris Madura. Siapa lagi, kalau bukan Syaichona Cholil. Beliau adalah tokoh yang banyak berkontribusi pada perkembangan Islam di Bangkalan. Selain itu, Bangkalan bisa disebut kota batik. Kualitas batiknya juga tak tanggung-tanggung.

Baca Juga:

Alasan Belanja di Matahari Mall Tak Cocok bagi Warga Bangkalan Madura

Sederet Keanehan di Balik Bus Trans Bangkalan yang Telah Berhenti Beroperasi

Banyak sekali hal-hal menarik yang bisa dijadikan identitas Kota Bangkalan. Namun, identitas yang paling dekat orang Madura, memang cocok dengan sebutan kota zikir dan selawat. Coba saja kalian datang ke Bangkalan, entah ke rumah teman atau saudara dan tanyakan apakah setiap minggu ada rutinan srakalan, saya jamin, mereka akan menjawab iya.

Di lingkungan rumah saya saja, srakalan itu setiap malam jum’at ada. Manaqiban setiap bulan sekali, apalagi tahlilan dan selawatan, nggak perlu ditanya. Kalau sudah ada tahlilan, manaqiban, dan srakalan, belum lagi maulid. Waduh, itu kalau kata orang Madura, “Berkat e tal ontal aghin” alias stok makanan akan melimpah di rumah.

Sudah bukan hal baru lagi di Bangkalan, ketika ada sebuah hajatan pernikahan pun akan diselipkan acara hiburannya selawatan atau habsyian. Hal itu menjadi suatu kebanggaan bagi si pemilik hajat, apabila anaknya menikah dan bisa mengadakan acara selawatan.

Jadi, sebutan kota zikir dan selawat itu sebenarnya tepat untuk menggambarkan kota ini. Bahwa di sana orang-orangnya gemar berkumpul dalam kegiatan keagamaan yang didalamnya banyak mengandung zikir dan selawat.

Hanya kegiatan srakalan yang mampu menyatukan masyarakat Bangkalan, baik yang muda maupun yang tua. Baik itu buruh, petani, pedagang, bahkan para rantau pun ketika pulang akan menghadiri kegiatan tersebut. Tidak hanya itu saja, bahkan kegiatan srakalan bisa dihadiri oleh santri atau orang yang pernah belum pernah mondok. Mereka yang tidak pernah mondok pun, atau bahkan tidak bisa mengaji pun, bisa berkumpul dan meramaikan acara ini.

AKhir kata, jika Malang dikenal adem karena kondisi alamnya, Bangkalan juga dikenal adem karena orang-orangnya banyak yang suka selawatan.

Penulis: Alhaditsatur Rofiqoh
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Situbondo, Madura Swasta yang Kaya Sejarah

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 1 Juli 2022 oleh

Tags: Bangkalankota zikirmadurasalak
Alhaditsatur Rofiqoh

Alhaditsatur Rofiqoh

Lahir di Bangkalan, nulis kalo ga males, bucin akut. Sapa aja di Ig @Vee_qh.

ArtikelTerkait

Taman Monumen Arek Lancor Pamekasan, Bukti Orang Madura Gagal Paham Konsep Buang Sampah pada Tempatnya Mojok.co

Taman Monumen Arek Lancor Pamekasan, Bukti Orang Madura Gagal Paham Konsep Buang Sampah pada Tempatnya

8 Juni 2024
6 Dosa Pemerintah Desa Dharma Camplong di Sampang Madura yang Bikin Warga Mengelus Dada

6 Dosa Pemerintah Desa Dharma Camplong di Sampang Madura yang Bikin Warga Mengelus Dada

8 September 2025
Senjakala Kapal Penyeberangan Surabaya-Madura: Ditinggalkan para Penumpang Sejak Ada Jembatan Suramadu

Senjakala Kapal Penyeberangan Surabaya-Madura: Ditinggalkan para Penumpang Sejak Ada Jembatan Suramadu

1 Maret 2024
Bangkalan Madura Adalah Pilihan Paling Tidak Rasional untuk Menempuh Pendidikan Tinggi, Bukannya Belajar Malah Jadi Kader Partai UTM

Bangkalan Madura Adalah Pilihan Paling Tidak Rasional untuk Menempuh Pendidikan Tinggi, Bukannya Belajar Malah Jadi Kader Partai

28 Januari 2024
Menjadi Mahasiswa Madura di Kota Surabaya Itu Berat, Diskriminasi Begitu Lestari di Kota Ini

Menjadi Mahasiswa Madura di Kota Surabaya Itu Berat, Diskriminasi Begitu Lestari di Kota Ini

27 Januari 2024
Di Madura, Biaya Oleh-oleh Haji Hampir Sama Besarnya dengan Biaya Keberangkatannya, Bikin Orang Jadi Enggan Berangkat  

Di Madura, Biaya Oleh-oleh Haji Hampir Sama Besarnya dengan Biaya Keberangkatannya, Bikin Orang Jadi Enggan Berangkat  

17 Agustus 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Menanti Gojek Tembus ke Desa Kami yang Sangat Pelosok (Unsplash)

“Gojek, Mengapa Tak Menyapa Jumantono? Apakah Kami Terlalu Pelosok untuk Dijangkau?” Begitulah Jeritan Perut Warga Jumantono

29 November 2025
4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

1 Desember 2025
8 Aturan Tak Tertulis Tinggal Surabaya (Unsplash)

8 Aturan Tak Tertulis di Surabaya yang Wajib Kalian Tahu Sebelum Datang ke Sana

1 Desember 2025
4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang Mojok.co

4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang

3 Desember 2025
3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall Mojok.co

3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall

5 Desember 2025
Ketika Warga Sleman Dihantui Jalan Rusak dan Trotoar Berbahaya (Unsplash)

Boleh Saja Menata Ulang Pedestrian, tapi Pemerintah Sleman Jangan Lupakan Jalan Rusak dan Trotoar Tidak Layak yang Membahayakan Warganya

3 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.