Seperti yang banyak digaungkan oleh banyak orang jika saat ini dunia sudah memasuki era baru yakni era digital. Semuanya bisa jadi serba praktis dan instan. Karena kini bukan hanya mie saja yang instan, mulai dari belanja, berpergian, berdagang, sampai belajar jadi ikut-ikutan jadi instan. Urusan belanja dan berdagang di zaman sekarang, kita sudah mengenal berbagai macam market digital yang menunjang kedua kegiatan ekonomi tersebut.
Untuk lapak dagang online, kita bisa menemukan itu di aplikasi Shopee, Lazada, Bukalapak, Tokopedia, JD.Id dan sebagainya yang bahkan di antara beberapa market digital tersebut berlomba-lomba menarik perhatian konsumen K-Pop. Seperti yang kemarin diperbincangkan oleh beberapa penulis artikel terminal mojok.
Soal market digital memang tidak ada habisnya untuk menjadi topik pembahasan. Tapi jangan lupakan WhatsApp sebagai lapak dagang pemula yang seringkali digunakan oleh kebanyakan owner olshop. Karena sebagai pelaku startup bisnis online kecil-kecilan, owner olshop baju, skin care, peralatan make up, bahkan sampai voucher listrik yang berstatus mahasiswa akan menggunakan fitur berbagi status pada WhatsApp yang dianggap sederhana.
Namanya juga berkegiatan di sosial media. Selain jangan melupakan WhatsApp, tentu hal yang paling dilarang untuk dilupakan adalah netizen. Ya meskipun netizen di dalam WhatsApp adalah teman yang nomor ponselnya sudah tercantum dalam buku telpon. Berstatus teman dalam dunia maya atau dunia nyata tidak mengurangi kadar kenyinyiran mereka sebagai netizen +62. Bagi mereka, akan ada hal-hal yang bisa dicari celahnya untuk dijadikan bahan nyinyiran.
Salah satu yang mungkin banyak dialami oleh para owner olshop adalah nyinyiran para netizen soal usaha para owner dalam mengais rezeki lewat aplikasi WhatsApp. Bagian mana sih yang bisa dinyinyirin? Ya apalagi kalau bukan dikata-katai nyepam alias nyampah dengan ngelapak di WAG dan status WhatsApp. Begini juga masih dipermasalahin lho gais. Memang jadi pengguna medsos suka serba salah ya.
Saya pernah membaca nyinyiran salah seorang teman saya kepada teman saya lainnya yang sedang ngelapak di beberapa WAG. Kebetulan dalam WAG tersebut keduanya sama-sama menjadi anggota grup. Dan entah atas dasar candaan atau memang bermaksud sarkas, teman saya (sebut saja Mawar) berkomentar nyinyir kepada teman saya yang lain (sebut saja Melati).
Beberapa detik setelah Melati selesai mengunggah gambar barang dagangannya, dengan enaknya Mawar berkomentar nyinyir, “nyepam terooosss…”. Saya malah berpikir, kalau arti dari nyepam itu kan ketika seseorang menyebarkan info, gambar atau foto tanpa faedah di medsos, baik untuk dirinya atau untuk orang lain. Tapi untuk kasus seperti Melati, kan jelas beda. Dia memaksimalkan fungsi WhatsApp untuk berdagang, dan jelas dia sedang cari rezeki.
Maka dari itu, untuk para netizen yang merasa terganggu dengan adanya spam produk dari teman kalian yang sedang merintis usaha olshop, beberapa tips ini mungkin akan sangat membantu.
1. Senyapkan status WhatsApp
Merasa terganggu dengan status WhatsApp yang bahkan saking banyaknya, yang mulanya hanya terdiri dari beberapa garis di bagian atas status akhirnya berubah menjadi titik-titik? Tenang. Jangan kebakaran jenggot dan sudah nawaitu nyinyir. Hal yang paling bisa dilakukan adalah dengan mengelola pengaturan status WhatsApp. Cukup tekan lama status yang dianggap nyepam, selanjutnya pilih ‘bisukan’. Beres! Kolom status WhatsAppmu tidak lagi ‘kotor’.
2. Arsipkan pesan
Hampir sama dengan fitur senyapkan status, pengaturan arsip pesan ini adalah fitur menyenyapkan obrolan WhatsApp baik secara personal contact atau WAG. Semuanya akan rapi tersimpan di kotak arsip dan tidak akan berserakan mengotori tampilan WhatsApp. Jadi tanpa Ba-Bi-Bu, kalian tidak akan lagi melihat postingan-postingan produk olshop yang kalian anggap tidak berguna.
Bisukan notifikasi pesan
Terganggu dengan beberapa personal chat kontak WhatsApp yang menawarkan produk olshopnya? Tenang, jangan langsung ngegas. Tinggal tekan lama pesan itu, kemudian pilih simbol ‘bisu’, dan pilih jangka waktu yang diinginkan untuk membisukan pesan dari kontak tersebut. Kalau benar-benar terganggu bisa pilih mode bisukan pesan selama 1 tahun kok, wqwqwq.
3. Keluar dari WAG
Kalau benar-benar merasa tidak nyaman dengan WAG karena berisi spam foto produk, ada baiknya langsung leave WAG sebagai tindakan paling simpel dan mudah dilakukan, Dari pada buang-buang tenaga dan bikin emosi saran saya lakukanlah cara ini. Dijamin, setelah itu kegiatan berselancar medsos WhatsApp kalian tidak akan terganggu. Kan sayang tenanganya kalau dibuang-buang cuma buat nyinyirin orang.
4. Blokir kontak WhatsApp
Masih belum merasa puas memblokade segala mode percakapan konta si owner olshop di ruang obrolan WhatsApp kalian? Tenang dulu, tenang. WhatsApp menyediakan pengaturan blokir kontak. Cara ini akan sangat ampuh untuk mengatasi rasa terganggu kalian terhadap spam postingan produk olshop si owner. Dengan begitu kalian akan tenang dan tidak akan terusik. WhatsApp kalian juga tidak perlu mengunduh otomatis gambar produk mereka.
5. Hapus kontak WhatsApp
Sudah melakukan cara-cara di atas tapi tetap merasa terganggu dengan salah satu kontak WhatsApp teman kalian yang juga merangkap sebagai owner olshop? Jangan sungkan-sungkan. Kalian bisa tutup dulu aplikasi WhatsApp kalian. Lalu buka buku telpon di ponsel kalian. Setelah itu cari nama kontak yang bersangkutan. Tekan lama, lalu pilih hapus kontak. Dengan begitu statusnya tidak akan mengganggu pemandangan WhatsApp kalian.
6. Uninstall WhatsApp
Benar-benar berada di puncak emosi netizen yang terganggu akibat ulah dagang olshop teman kalian? Tenaaangggg. Semua masalah pasti ada jalan keluar. Dan jalan keluar untuk meredam emosi kalian itu adalah dengan menghapus atau menguninstall aplikasi WhatsApp dari ponsel kalian. Beres kan? Semua yang kalian anggap nyepam atau nyampah, bisa enyah dari pandangan. Hidup akan damai tanpa media sosial.
Jadi sebagai netizen yang budiman, alangkah baiknya jika kita tidak mendahulukan emosi. Nyinyir yang notabene dilakukan dengan mengetikkan kalimat-kalimat menyebalkan juga membutuhkan tenaga loh gais. Tenaga apaan? Tenaga buat ngetik, tenaga buat ngontrol emosi, tenaga buat mikir kalimat nyinyiran. Jangan sampai nyinyirin mereka yang lagi cari rezeki justru bikin mental nggak sehat. Mending uninstall aja deh WhatsApp-nya. Cara jitu tuh! (*)
BACA JUGA Mari Periksa Maksud Tweet Budiman Sudjatmiko yang Bandingkan Awkarin dan Tri Mumpuni atau tulisan Ade Vika Nanda Yuniwan lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.