Dengan luas yang lebih dari 32 ribu kilometer persegi, Provinsi Jawa Tengah punya banyak keanekaragaman. Nggak hanya bentang alam, masyarakat, dan tempat wisatanya, makanannya pun sangat bervariasi. Makanan khas Jawa Tengah yang populer seperti lumpia, soto Kudus, hingga tempe mendoan bahkan punya kelompok penggemarnya masing-masing.
Biasanya, nama tiap makanan memiliki filosofi tersendiri. Selain disematkan nama daerah tempat asal terciptanya kuliner tersebut pertama kali, makanan juga dinamai berdasarkan deskripsi penampilannya. Tapi, nggak sedikit makanan khas Jawa Tengah yang punya nama membagongkan dan bikin orang salah paham ketika pertama kali mendengarnya. Misalnya ketujuh makanan berikut ini.
#1 Ndas borok
Makanan khas Jawa Tengah yang satu ini namanya agak kurang enak didengar. Kalau diterjemahkan, ndas dalam bahasa Jawa berarti kepala, sementara borok bermakna luka bernanah atau busuk. Namanya memang nggak menggugah selera, tapi percaya, deh, makanan khas Temanggung ini rasanya manis dan banyak peminatnya.
Ndas borok terbuat dari perpaduan singkong, gula aren, dan kelapa yang dikukus. Makanan yang dulu sering dibawa sebagai bekal naik gunung ini memang tampak seperti kepala yang luka setelah disajikan.
#2 Kupat jembut
Hayo, jangan salah fokus setelah baca namanya. Kalau biasanya masyarakat di daerah lain merayakan Idulfitri dengan ketupat biasa, berbeda dengan masyarakat Semarang. Yaps, kuliner yang satu ini bisa ditemui saat momen Lebaran.
Kupat jembut adalah ketupat yang dibelah secara diagonal. Di dalam celah tersebut kemudian disisipkan taoge. Katanya, tampilan ketupat setelah diberi taoge ini membuatnya jadi mirip kayak kelamin perempuan. Sekarang variasi kupat jembut lebih berkembang. Nggak cuma taoge, kadang masyarakat juga memberi tambahan kubis rebus hingga sambal kelapa.
#3 Rondo royal
Sewaktu masih duduk di bangku SMP, guru Bahasa Jawa saya pernah memberikan riddle mengenai rondo royal. Sebagian besar dari kami yang belum pernah makan rondo royal malah mengira blio sedang menjelaskan soal janda.
Rupanya, makanan khas Jepara ini adalah tape goreng. Terdapat beberapa cerita yang dipercaya menjadi asal muasal makanan ini dinamai rondo royal. Ada yang mengatakan bahwa nama ini merupakan penghargaan buat seorang janda yang pertama kali memopulerkan makanannya. Cerita lain mengungkapkan bahwa rondo royal bukan berarti janda kaya, tapi janda yang royal karena dermawan. Tapi, ada pula yang menyebutkan bahwa rondo royal nggak berkaitan dengan janda sama sekali. Disebutkan bahwa masyarakat Pantura dulu menyebut rodo, yang berarti agak, seperti rondo atau rondok. Pada masa itu tape goreng dianggap sebagai makanan yang cukup mewah sehingga mereka sebut sebagai rondo royal.
#4 Semar mendem
Sebagian besar orang yang pertama kali mendengar nama makanan ini cenderung salah paham karena jika diterjemahkan, semar mendem ini bermakna Semar sedang mabuk. Nggak kok, kita lagi nggak ngomongin tokoh Punakawan itu. Kita lagi ngomongin makanan yang enak pol.
Semar mendem adalah makanan khas Solo. Bentuk dan cita rasanya cukup mirip dengan lemper. Bedanya, semar mendem nggak dibungkus dengan daun pisang. Semar mendem menggunakan beras ketan yang dibalut dadaran telur dan tepung terigu.
#5 Tahu gimbal
Makanan yang berasal dari Semarang ini nggak ada hubungannya dengan rambut gimbal. Gimbal dalam menu tahu gimbal berarti udang yang dilumuri tepung terigu, air, dan bumbu. Ketika digoreng, udang ini akan terlihat padat menggumpal. Oh ya, tahu gimbal ini agak mirip dengan kuliner tahu campur. Perbedaan paling mencoloknya ada pada tambahan gimbal itu tadi.
#6 Sayur becek
Nama makanan yang satu ini mungkin bakal mengingatkan kita pada kondisi jalanan setelah turun hujan deras. Tapi buat warga Grobogan, sayur becek adalah salah satu makanan paling endeus di tempat mereka tinggal.
Sayur becek umumnya menggunakan iga sapi. Namun, ada pula yang memanfaatkan iga kerbau sebagai bahan utamanya. Untuk sayuran sekaligus menyempurnakan aroma, ditambahkan daun kedondong dan daun dayakan. Sayur becek ini dulunya hanya bisa ditemui di acara-acara hajatan, tapi sekarang kuliner ini bisa dijumpai di mana saja di Grobogan.
#7 Bajingan
Saya nggak sedang misuh-misuh lho, ya. Tapi saya mau mengajak kalian kenalan dengan panganan unik dari Temanggung yang satu ini.
Bajingan adalah kuliner yang berbahan dasar singkong. Singkong dipotong kecil-kecil dan direbus bersama gula merah dan santan kental. Perpaduan ketiga bahan tadi membuat bajingan mempunyai cita rasa manis dan gurih.
Nah, itulah tujuh makanan khas Jawa Tengah yang punya nama membagongkan. Mana nih makanan yang pernah bikin kalian kegocek? Atau kalian sempat bertemu makanan lain yang sama membagongkannya?
Penulis: Noor Annisa Falachul Firdausi
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA 7 Kuliner Paling Nggak Masuk Akal.