Manjadi ahli isap alias perokok aktif tentu menjadi pilihan sebagian orang. Perdebatan terkait pelarangannya bisa diumpamakan seperti makan hati berulam jantung kalau kata Engku Zainuddin. Walhasil, ada sebagian orang yang mendukung, namun tak sedikit pula yang menolak pilihan tersebut. Mewakili irisan dari kedua belah pihak, saya merasa perlu menuliskan artikel ini.
Bagi ahli isap, perjalanan menggunakan kereta api bakal menjadi dilema tersendiri. Mengingat di sepanjang perjalanan, penumpang dilarang merokok di atas kereta api. Jika tetap memaksa, tentu bakal bernasib nahas lantaran bakal diturunkan di stasiun berikutnya.
Kalau Anda kebetulan naik KA Sri Tanjung relasi Ketapang Banyuwangi menuju Lempuyangan Yogyakarta dan ingin menikmati sebatang atau dua batang rokok saat perjalanan menuju Yogyakarta, berikut saya berikan lima rekomendasi stasiun yang bisa dijadikan tempat untuk merokok tipis-tipis selama perjalanan.
#1 Stasiun Kota Jember
Perjalanan KA Sri Tanjung dari Ketapang dimulai pukul 07.00. Di awal perjalanan, kereta akan berhenti di Stasiun Banyuwangi Kota, Rogojampi, Temuguruh, Kalisetail, Kalibaru, dan Kalisat. Namun, rerata estimasi pemberhentian di stasiun-stasiun awal tadi tidak akan melebihi 5 menit. Sehingga akan ndrawasi dan kesusu buat ahli isap yang memaksakan merokok di sini.
Peluang merokok baru akan muncul saat saat kereta tiba di Stasiun Kota Jember. Ketimbang stasiun-stasiun sebelumnya, kereta perlu menaikturunkan penumpang lebih banyak di stasiun ini.
#2 Stasiun Probolinggo
Setelah melewati Stasiun Kota Jember, KA Sri Tanjung akan melanjutkan perjalanan dan berhenti di Stasiun Rambipuji dan Tanggul. Serupa dengan stasiun-stasiun di awal keberangkatan, waktu berhenti di dua stasiun ini juga tidak begitu lama.
Barulah saat tiba di Stasiun Probolinggo Anda bisa bernapas lega lantaran waktu berhenti kereta di sini lumayan cukup untuk mengisap sebatang rokok dengan khusyuk dan tuma’ninah.
#3 Stasiun Surabaya Kota
Lepas dari Stasiun Probolinggo, KA Sri Tanjung akan melaju melewati Stasiun Pasuruan, Bangil, Sidoarjo, Wonokromo, dan Gubeng. Saat melewati lima stasiun tersebut, ada baiknya Anda menahan keinginan untuk merokok, sebab, kereta api hanya berhenti sebentar di stasiun-stasiun itu.
Ketika tiba di Stasiun Surabaya Kota, Anda bisa bebas merokok lantaran di stasiun ini biasanya KA Sri Tanjung akan berhenti selama 30 menit untuk pindah posisi lokomotif. Anda bisa memanfaatkan waktu semaksimal mungkin di sini. Tapi ingat, jangan ghuluw, sebab itu tidak baik.
#4 Stasiun Kertosono
KA Sri Tanjung biasanya akan meninggalkan Stasiun Surabaya Kota sekitar pukul 13.56. Kereta ini akan kembali melewati Stasiun Gubeng dan Wonokromo, lalu mengambil haluan arah menuju Stasiun Mojokerto dan berhenti sejenak di Stasiun Jombang.
Barulah ketika tiba di Stasiun Kertosono, Anda bisa merokok kembali sepuasnya. Sebab, di stasiun ini kereta akan menunggu persilangan dengan KA Jayakarta Premium relasi Jakarta Kota-Gubeng Surabaya, sehingga butuh waktu kisaran 20 menit untuk proses pemberhentian di sana.
#5 Stasiun Walikukun
Setelah bersilang di Stasiun Kertosono, KA Sri Tanjung akan melanjutkan lagi perjalanannya melintasi Stasiun Nganjuk, Caruban, Madiun, Magetan, dan Ngawi. Barulah di Stasiun Walikukun, kereta ini akan berhenti agak lama dan bisa dimanfaatkan para ahli isap untuk kembali menikmati sebatang rokok.
Di Stasiun Walikukun, KA Sri Tanjung akan bersilangan dengan KA Sancaka Fakultatif. Kereta ini merupakan kereta kelas ekonomi premium dan eksekutif relasi Gubeng Surabaya menuju Yogyakarta.
Namun perlu diperhatikan, KA Sancaka Fakultatif hanya berjalan bila sedang dibutuhkan. Hal ini biasanya terjadi bila kereta reguler tidak mampu menampung banyak penumpang. Biasanya, kereta fakultatif akan jalan saat liburan panjang seperti libur nataru, libur Lebaran, atau hari libur nasional tertentu. Oleh karena itu, pastikan sesampainya di Stasiun Walikukun, Anda tetap harus mendengarkan kondektur yang memberi pengumuman estimasi waktu kereta akan berhenti.
Itulah lima rekomendasi stasiun untuk ahli isap yang hendak bepergian naik KA Sri Tanjung. Selama-lamanya kereta berhenti di lima stasiun di atas, ada baiknya jangan terlalu santai. Jangan sampai tertinggal kereta karena sakitnya tak bisa dinyana. Selamat mencoba.
Penulis: Fareh Hariyanto
Editor: Intan Ekapratiwi