Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus Loker

3 Duka Jadi Penjual Parfum Isi Ulang

Riad oleh Riad
29 Desember 2021
A A
3 Duka Jadi Penjual Parfum Isi Ulang

3 Duka Jadi Penjual Parfum Isi Ulang (pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

“Wah, enak ya jadi penjual parfum. Bisa wangi terus setiap hari.”

Ungkapan yang seperti itu sudah sangat sering saya terima sejak bekerja sebagai penjual parfum isi ulang. Entah itu dari teman sendiri ataupun pembeli yang sudah menjadi langganan saya.

Ya, kurang lebih sudah ada dua tahun saya bekerja sebagai penjual parfum isi ulang. Selama saya melakoni pekerjaan ini, ungkapan yang sering dilontarkan orang-orang kepada saya itu memang benar adanya. Bukan hanya bisa wangi terus, tapi saya juga jadi bisa lebih leluasa menggonta-ganti aroma parfum yang saya inginkan setiap harinya. Oleh karena hal itu teman-teman tongkrongan saya jadi sering bertanya aroma parfum apa yang sebenarnya menjadi favorit saya saking seringnya saya gonta-ganti parfum.

Hal enak lainnya yang saya rasakan dengan menjadi penjual parfum adalah jenis pekerjaannya yang tergolong ringan dan santai. Tidak terlalu menguras energi serta minim akan kerja-kerja otot. Cuma duduk doang nunggu pembeli datang untuk mengisikan parfum yang diinginkan. Gitu doang. Bagi saya pribadi, tentu saja pekerjaan ini sangat cocok buat saya sebagai orang yang tidak memiliki otot yang cukup menjanjikan untuk diandalkan.

Namun jangan salah, di balik kelebihan itu semua terdapat pula hal-hal yang nggak enaknya. Nah, berikut adalah tiga hal nggak enak yang saya rasakan selama bekerja sebagai penjual parfum isi ulang.

Pertama, kepala sering sakit dan pusing karena keseringan mencium parfum. Selain mengisikan parfum buat pembeli, aktivitas lain yang wajib dilakukan penjual parfum setiap saatnya adalah mencium aroma parfum. Pasalnya, dia harus mampu menghafal seperti apa aroma untuk merek parfum yang ini dan seperti apa untuk merek yang itu. Dia harus hafal aroma-aroma parfum. Makanya harus sesering mungkin mencium parfum. Belum lagi kalau ada pembeli yang menanyakan apa nama parfumnya, sehingga untuk mengetahuinya tentu saja dengan mencium aromanya.

Nah, karena kebiasaan mencium parfum inilah yang membikin penjual parfum jadi sering pusing dan sakit kepala. Awalnya saya pikir gejala tersebut cuma saya yang alami. Tapi, setelah saya bertanya ke beberapa teman seprofesi ternyata mereka juga mengalaminya. Bahkan ada yang sampai mual-mual karena terlalu sering mencium parfum.

Penasaran mengapa hal tersebut bisa terjadi, saya pun bertanya kepada mbah Google. Berdasarkan beberapa referensi yang saya dapatkan bisa disimpulkan bahwa terlalu sering mencium parfum bisa membuat seseorang jadi kelebihan zat kimia. Orang yang kelebihan zat kimia akan mengalami gejala seperti pusing, sakit kepala, mual-mual, nyeri, dan lain-lain.

Baca Juga:

Sarjana Agama Jangan Mau Dicap Cuma Bisa Terima Setoran Hafalan, Ini 5 Profesi Alternatif yang Butuh Keahlian Agama Kamu

6 Usaha yang Semakin Redup karena Perkembangan Zaman

Kedua, repotnya kalau lupa aroma parfum pembeli. Seperti yang sudah saya jelaskan pada poin pertama sebelumnya bahwa penjual parfum itu harus menghafal aroma-aroma parfum. Hal tersebut untuk memudahkannya ketika melayani pembeli utamanya bagi yang ingin mengisi ulang parfumnya. Apalagi pembeli yang sudah kadung jatuh cinta sama parfumnya dan tidak mau beralih ke aroma yang lain. Jika tidak tahu nama parfumnya, tentu dia akan pindah ke toko yang lain. Sebagai penjual, pastinya tidak menginginkan kalau ada pembelinya yang tidak jadi beli.

Gara-gara lupa aroma parfum pembeli inilah yang pernah bikin saya harus rela berjam-jam bolak-balik ke sana-kemari, buka-tutup satu per satu kaleng parfum hanya untuk mencari aroma parfum yang sama dengan yang dipakai pembeli. Demi kepuasan pembeli dan supaya tidak kabur, mau tidak mau saya harus melakukannya. Kejadian yang seperti ini sudah sangat sering saya alami, terutama saat saya masih awal-awal menekuni dunia per-parfum-an.

Beberapa pembeli ada yang dengan sabar dan tabah menunggu hingga saya menemukan aroma parfumnya. Ada juga yang karena tidak ingin menyusahkan penjual sehingga dia lebih memilih untuk mengganti parfumnya. Namun, lebih banyak yang tidak jadi beli karena tidak ingin mengganti parfumnya dan tidak tahan menunggu. Bahkan ada juga yang pernah melabeli saya sebagai penjual yang tidak kompeten lantaran sudah membuatnya tidak merasa puas atas pelayanan saya.

Ketiga, teledor sedikit, bisa-bisa keracunan parfum. Selain sering pusing dan sakit kepala, penjual parfum juga sangat rentan untuk mengalami keracunan. Inilah yang juga pernah saya alami.

Saat itu saya lupa mencuci tangan dengan sabun sebelum makan. Padahal biasanya setiap kali mau makan, saya mencuci tangan pakai sabun sampai lima kali. Sebab, hanya dengan cara itulah sehingga aroma parfum yang menempel di tangan saya bisa hilang. Apalagi saya makannya pakai tangan langsung. Tentu saja sangat fatal akibatnya jika saya makan dengan tangan yang masih berbau parfum. Tapi saat itu saya hanya mencuci tangan dengan beberapa kali siraman saja tanpa sabun. Mungkin karena saking laparnya sehingga saya lupa hal yang sangat penting itu.

Akibatnya, jelang beberapa saat, setelah beberapa kali suapan perut saya tiba-tiba sakit, mual-mual hingga akhirnya saya muntah. Makanan yang saya beli secara online itu pun tidak saya habiskan. Awalnya saya pikir ada yang salah pada makanannya, tapi ternyata perkiraan saya salah. Makanannya ternyata tidak beracun. Terbukti setelah saya melihat kucing yang menghabiskan sisa makanan yang saya buang itu tidak mengalami apa-apa.

Tetangga sebelah yang mengetahui kejadian tersebut bilang bahwa mungkin tangan saya yang masih bau parfum. Dan benar saja, aroma parfum yang menempel di tangan saya memang masih sangat menyengat. Saya baru ingat kalau saya tidak pakai sabun waktu mencuci tangan tadi.

Itulah tiga hal nggak enaknya jadi penjual parfum isi ulang. Yah, begitulah. Namanya juga pekerjaan, ada enaknya ada juga nggaknya. Yang terpenting disyukuri aja, sebab mendapat pekerjaan di negeri ini tidaklah mudah.

Penulis: Riad
Editor: Rizky Prasetya

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 29 Desember 2021 oleh

Tags: keracunanparfum isi ulangprofesi
Riad

Riad

Hanya manusia biasa.

ArtikelTerkait

shinichi kudo detective conan pekerjaan di indonesia mojok

5 Profesi yang Cocok untuk Shinichi Kudo Semisal Ia Tinggal di Indonesia

20 April 2020
laki-laki perawat hal yang enak dan nggak enak mojok.co

Nestapa Laki-laki yang Bekerja sebagai Perawat

30 Juni 2020
Ketahui Tingkat Kesulitan Call Center Sebuah Bank (Unsplash.com)

Ketahui Tingkat Kesulitan Call Center Sebuah Bank, Profesi yang Katanya Menjanjikan

6 September 2022
Nelayan, Profesi Paling Makmur di Lamongan, Awak Kapal Gajinya Minimal 3 Juta!

Nelayan, Profesi Paling Makmur di Lamongan, Awak Kapal Gajinya Minimal 3 Juta!

21 Agustus 2023
Ngobrol dengan Tukang Gali Sumur Tradisional yang 'Modern' Berkat Aplikasi Palystore terminal mojok.co

Ngobrol dengan Tukang Gali Sumur Tradisional yang ‘Modern’ Berkat Aplikasi Playstore

8 November 2020
selebgram

Bagaimana Penulisan Profesi Sebagai Selebgram di KTP?

18 September 2019
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

1 Desember 2025
Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

2 Desember 2025
Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

2 Desember 2025
Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

3 Desember 2025
Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

1 Desember 2025
Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.