Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Analogi Buaya-Ayam Cak Nadi Bener-bener Ra Mashok!

Dyan Arfiana Ayu Puspita oleh Dyan Arfiana Ayu Puspita
15 Desember 2021
A A
cak nadi buaya
Share on FacebookShare on Twitter

Di zaman yang serba embuh ini, selain meminta agar terhindar dari godaan setan yang  terkutuk, sepertinya kita harus menambah satu lagi doa kita pada Sang Pencipta. Yaitu, doa agar dijauhkan dari orang-orang yang otak dan hatinya sudah beralih fungsi jadi hiasan.

Sekarang coba jawab: apakah masih pantas seseorang yang menganalogikan buaya dan ayam pada kasus perkosaan disebut sebagai manusia yang memiliki otak dan hati?

Atau, lebih sederhana lagi: apakah pantas seseorang membenarkan tindakan pemerkosaan?

Kan tidak. Mau disebut Tuhan tidak memberikan dia otak dan hati juga tidak mungkin. Tuhan itu Maha Pengasih. Manusianya saja yang minta di-hih.

Adalah Cak Nadi, laki-laki yang kali pertama mencuitkan analogi ayam dan buaya di laman Twitter-nya. Menurutnya, ada ayam dimangsa buaya itu adalah kesalahan si ayam. Suruh siapa ayam main-main ke tempat buaya? Sudah tau kalau di situ sarang buaya, ya, jelas nggak mungkin kalau si ayam nggak dicaplok buaya! Begitu, katanya.

Ah, iya, ada embel-embel kata goblok juga di akhir cuitan Cak Nadi. Saya harap, sih, kata goblok itu buat yang nulis cuitan. Sayang, kalau dilihat dari konteks kalimatnya, kata goblok ini diperuntukkan untuk si ayam. Jadi, menurut Cak Nadi ini, sudahlah si ayam disalahkan, digoblok-goblokin pula. Silakan digarisbawahi.

Oke, Cak Nadi mungkin tidak secara eksplisit menyebut bahwa ketikan jari jahanamnya dalam rangka mengomentari kasus perkosaan. Tapi, tanpa dia menggunakan kalimat “permisi, saya mau mengomentari perihal perkosaan” sebagai mukaddimah, jelas bisa ditebak ke mana arah cuitannya. Persis, perkosaan!

Analogi ayam dan buaya yang disampaikan Cak Nadi lewat cuitannya, mau tidak mau mengingatkan saya dengan analogi serupa. Yang sering kali diputar ulang kalau ada kasus pemerkosaan atau pelecehan terhadap perempuan. Yaitu, tentang kucing dan ikan asin. Bahwa kucing tidak mungkin menolak kalau di disuguhi ikan asin.

Baca Juga:

Mempertanyakan Orang-orang yang Nggak Suka Dada Ayam padahal Bagian Ayam Ini Paling Worth It

Derita Punya Tetangga yang Pelihara Ayam: Bau Tidak Sedap Jadi Musuh Sehari-hari, Sudah Diingatkan Malah Ngeyel

Bah. Analogi macam apa itu? Entah itu buaya–ayam, kucing–ikan asin, keduanya jelas ra mashook jika dikaitkan dengan kasus pemerkosaan. Kecuali, kalian para laki-laki sudi jika disamakan dengan binatang. Kenapa? Kalian pasti nggak mau, to? Ya, sudah!

Begini, loh. Sejak awal penciptaanya, manusia sudah dianugerahi akal untuk membedakannya dengan binatang. Akal itu pula, yang bisa digunakan untuk berpikir tentang hal yang baik maupun buruk. Artinya, manusia punya pilihan untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu.

Jadi, meskipun Bang Napi pernah bilang bahwa kejahatan terjadi karena ada kesempatan, tapi, selama si manusia memilih untuk tidak melakukan, maka kejahatan tidak akan terjadi. Termasuk soal pemerkosaan.

Tapi, kalau ternyata pilihan si laki-laki adalah memperkosa, apakah kemudian yang salah perempuannya? Karena dianggap berpenampilan terlalu terbuka, misalnya? Tunggu dulu. Tidak semudah itu, Kisanak. Itu kasus yang di ponpes, perempuannya berpakaian tertutup, loh~

Oo, maksudnya laki-laki yang salah? Gitu?

Wait. Ini bukan soal siapa yang salah, siapa yang benar. Tapi, tidak bisakah kita menyudahi analogi-analogi konyol yang justru terkesan seperti pemakluman? Kenapa otak laki-laki yang bermasalah tapi malah kita yang harus maklum?

Kalau memang begitu susah untuk mengontrol diri, jangan bersembunyi di balik analogi buaya-ayam atau kucing-ikan asin, dong! Be gentle. Konsultasikan saja dengan psikolog. Siapa tahu memang benar-benar ada masalah dalam diri si laki-laki. Suatu kondisi yang kemudian membuat keberadaan si laki-laki serupa ancaman bagi perempuan-perempuan di luar sana.

Tapi, selama ketidakmampuan mengontrol diri masih disembunyikan di balik analogi-analogi konyol, ya, sudah. Bubar jalan. Kasus-kasus pemerkosaan akan terus ada dan jadi bahan diskusi tanpa solusi. Dengan kata lain: mbulet.

BTW, Cak Nadi, dapet inspirasi dari mana kok tiba-tiba ngomongin buaya? Situ gabut?

Sumber Gambar: Pixabay

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 15 Desember 2021 oleh

Tags: argumen goblokayambuayaKekerasan Seksual
Dyan Arfiana Ayu Puspita

Dyan Arfiana Ayu Puspita

Alumnus Universitas Terbuka yang bekerja sebagai guru SMK di Tegal. Menulis, teater, dan public speaking adalah dunianya.

ArtikelTerkait

Stop Bilang Tapi kepada Penyintas Kasus Pelecehan dan Kekerasan Seksual, Biarkan Mereka Bersuara! MOJOK.CO

Coba Kalau Dibalik Pala Kau, Fokus pada Kasus Kekerasan Seksual, Bukan yang Lain!

10 Februari 2023
Mempertanyakan Orang-orang yang Nggak Suka Dada Ayam padahal Bagian Ayam Ini Paling Worth It

Mempertanyakan Orang-orang yang Nggak Suka Dada Ayam padahal Bagian Ayam Ini Paling Worth It

2 Oktober 2025
Meskipun Ketat, KFC Lebih Baik Dibandingkan McD! terminal mojok.co

Meskipun Ketat, KFC Lebih Baik Dibandingkan McD!

26 April 2021
Pesan buat yang Pelihara Ayam di Rumah: Jaga Baik-baik Ayam Kalian, Jangan Sampai Keluyuran di Tengah Jalan. Bikin Orang Lain Kecelakaan, lho!

Pesan buat yang Pelihara Ayam di Rumah: Jaga Baik-baik Ayam Kalian, Jangan Sampai Keluyuran di Tengah Jalan. Bikin Orang Lain Kecelakaan, lho!

19 November 2023
Ayam dan Keseruan Menikah dengan Orang Magelang (Unsplash)

Ayam Jago dan Keseruan Menikah dengan Orang Magelang

12 Mei 2023
bapak kos melihara ayam pengalaman aneh anak kos ayam jago sabung ayam mojok

Pengalaman Absurd Punya Bapak Kos yang Hobi Pelihara Ayam

22 April 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

1 Desember 2025
Madiun, Kota Kecil yang Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya Mojok.co

Madiun, Kota Kecil yang Sudah Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya

2 Desember 2025
4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop Mojok.co

4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop

4 Desember 2025
Video Tukang Parkir Geledah Dasbor Motor di Parkiran Matos Malang Adalah Contoh Terbaik Betapa Problematik Profesi Ini parkir kampus tukang parkir resmi mawar preman pensiun tukang parkir kafe di malang surabaya, tukang parkir liar lahan parkir

Rebutan Lahan Parkir Itu Sama Tuanya dengan Umur Peradaban, dan Mungkin Akan Tetap Ada Hingga Kiamat

2 Desember 2025
5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru Mojok.co

5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru

2 Desember 2025
Lamongan Megilan: Slogan Kabupaten Paling Jelek yang Pernah Saya Dengar, Mending Diubah Aja Mojok.co Semarang

Dari Wingko Babat hingga belikopi, Satu per Satu yang Jadi Milik Lamongan Pada Akhirnya Akan Pindah ke Tangan Semarang

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.