Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Film

Buat Pengelola Bioskop: Stop Ambil Jatah Layar Film Indonesia untuk Film Blockbuster

Endrapta Ibrahim Pramudhiaz oleh Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
10 Desember 2021
A A
Buat Pengelola Bioskop: Stop Ambil Jatah Layar Film Indonesia untuk Film Blockbuster terminal mojok.co
Share on FacebookShare on Twitter

Beberapa waktu lalu, lewat sebuah twit di lini masa saya dari Joko Anwar yang mengatakan kalau Indonesian wave cinema akan terjadi di penghujung 2021. Dengan kemenangan Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas dan Yuni di dua ajang penghargaan internasional yang bergengsi, tampaknya Indonesian wave cinema betul akan hadir untuk menutup tahun ini.

Saat akhirnya kedua film tersebut rilis, muncul pula film Indonesia lainnya yang tidak kalah ciamik. Ada Akhirat: A Love Story, Kadet 1947, Vidkill, dan film-film Indonesia lainnya. Saya sendiri jujur sangat menantikan Yuni. Selain karena penghargaan tertinggi yang mereka sabet di Toronto International Film Festival, isu dan tema film yang dibawa jarang diangkat oleh banyak film panjang Indonesia. 

Meski begitu, untuk bisa memenuhi excitement ini, saya seperti dikejar-kejar oleh waktu dan harus buru-buru mencari kesempatan untuk bisa menonton film-film ini. Bukan karena deadline kerjaan, melainkan kebijakan para pengelola bioskop yang akan merampas jatah layar film ini untuk blockbuster milik Marvel Studios, Spider-Man: No Way Home. 

Gusar sekali diri ini ketika sadar bahwa Indonesian wave cinema yang disebut-sebut akan mengguncang bioskop Indonesia di akhir tahun ini, harus disabotase oleh mereka-mereka yang hanya mementingkan cuan, cuan, dan cuan.

Maksud saya begini. Ini kan sedang ada momentum, ya. Mbok dimanfaatin gitu waktunya. Di saat para penggerak industri perfilman sudah mulai berani untuk kembali memasarkan film-filmnya di era pandemi, jangan malah menghadang perjalanan mereka. Kalian ini para pengelola semestinya kan merangkul dan mendukung. Bukan membuat mereka terkatung-katung.

Kemarin, 9 Desember rencananya akan saya gunakan untuk menonton film Akhirat. Ulasan yang sudah berseliweran di media sosial membuat saya sangat menantikan film ini. Foto-foto nobar dan konten dari BASE Entertainment selaku rumah produksi film tersebut juga menjadi alasan kuat saya harus menonton film ini. Apalagi ada Windy Apsari!

Namun, film yang baru rilis 2 Desember kemarin ini ternyata sudah habis layarnya! Di semua bioskop, dari yang hanya memiliki tiga huruf, sampe yang pakai angka romawi, sudah “memangkas” jam tayangnya hanya menjadi satu. Di bioskop yang jaraknya masih masuk akal untuk saya jangkau, hanya memiliki satu kali penayangan di sore hari. Sisanya, jarak ke bioskop tersebut harus saya tempuh lebih dari 10 km. 

Bukannya tidak rela kalau harus menempuh jarak tersebut. Tapi, takutnya pas sampe sana udah terlanjur capek dan malah nanti ketiduran saat nonton. Belum lagi kalau saat ingin pulang kehujanan. Sangat tidak worth it.

Baca Juga:

Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

Nonton Film Horor di Mall “Mati”: Pengalaman Unik di Mall Hermes Place Polonia Medan

Saya ingin membandingkan dengan satu film Hollywood, yaitu No Time To Die yang sampai sekarang masih memiliki jam tayang. Meski hanya ada di satu bioskop dan memiliki satu slot, tetap saja untuk film yang sudah rilis sejak 30 September kemarin ini tidak masuk akal jika masih dipertahankan. Pasalnya, banyak film Indonesia yang layak dan pantas mengisi slot tersebut. 

Lantas, bagaimana dengan minggu depan saat Spider-Man: No Way Home rilis? Saya yakin saat tanggal 15 Desember nanti, film-film seperti Akhirat, Yuni, dan Seperti Dendam pasti sudah banyak hilang jam tayangnya. Mau di bioskop mana pun, pasti akan tergusur oleh Peter Parker cs. Eh, saya ralat. Akan digusur oleh para pengelola bioskop. Saya sependapat dengan twit berikut ini.

Soal film Marvel yang makan slot screen, ini udah jadi hal yang diwajarkan semenjak uhh… 2013/2014. Sebenernya film lain yang rame pun juga udah biasa dapet treatment begitu, cuman kadang yang bikin sebel adalah film yang kurang laku langsung turun padahal belom ada seminggu.

— This World is Ours, All Others Pay Rent (2021) (@txtdarisinefil) December 8, 2021

Pemahaman saya tentang bisnis bioskop ini memang dangkal. Saya mengakui hal tersebut. Namun, jika alasan memangkas jam tayang karena kurang menguntungkan, itu sudah tidak masuk akal. Hal tersebut tidak terjadi sekali dua kali. Sudah sangat sering! Ini jadi seperti sesuatu yang sudah membudaya, di mana jika film blockbuster Hollywood tayang, film-film lainnya harus terpaksa angkat kaki. Biasanya, film Indonesia lah yang akan disuruh untuk buru-buru pergi dan memberi slot mereka untuk film blockbuster ini.

Mungkin mereka memang sudah memiliki kebijakannya masing-masing mengenai pemberian jam tayang. Tetapi, saya rasa kebijakan tersebut perlu dikaji ulang kembali agar bisa menguntungkan mereka penggiat industri film Indonesia. Sineas kita ini sudah diakui oleh publik internasional, loh. Masak, sih, seolah-olah harus dinomor duakan di negara sendiri?

Sumber Gambar: Unsplash

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 9 Desember 2021 oleh

Tags: BioskopFilm BlockbusterFilm Indonesia
Endrapta Ibrahim Pramudhiaz

Endrapta Ibrahim Pramudhiaz

Full time mahasiswa, part time pemburu pengalaman.

ArtikelTerkait

bupati klaten

Begini Jadinya Jika Kisah Heroik Bupati Klaten Difilmkan

3 Mei 2020
4 Alasan Kamu Perlu Nonton KKN di Desa Penari: Biar Nggak Ketinggalan, Bos! Terminal Mojok.co

4 Alasan Kamu Perlu Nonton KKN di Desa Penari: Biar Nggak Ketinggalan, Bos!

18 Mei 2022
Cahaya Dari Timur_ Beta Maluku, Film yang Bikin Terharu Meski Ditonton Berkali-kali terminal mojok

Cahaya Dari Timur: Beta Maluku, Film yang Bikin Terharu Meski Ditonton Berkali-kali

19 September 2021
Romantisasi Bioskop Era 2000-an: Tiket Manual dan Promo Nonton Hemat Tiap Senin terminal mojok.co

Romantisasi Bioskop Era 2000-an: Tiket Manual dan Promo Nonton Hemat Tiap Senin

29 Oktober 2020
Rekomendasi Film Indonesia 18+: Tontonan Dewasa untuk Orang Dewasa Terminal Mojok.co

Rekomendasi Film Indonesia 18+: Tontonan Dewasa untuk Orang Dewasa

29 Maret 2022
5 Aturan Tidak Tertulis di Bioskop yang Sering Dilanggar Penonton Norak  Mojok.co

Jangan Nonton Bioskop kalau Nggak Paham Aturan Tidak Tertulisnya, Nanti Disebut Penonton Norak 

26 Mei 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka Mojok.co

Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka

1 Desember 2025
Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

2 Desember 2025
Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

1 Desember 2025
Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

3 Desember 2025
Video Tukang Parkir Geledah Dasbor Motor di Parkiran Matos Malang Adalah Contoh Terbaik Betapa Problematik Profesi Ini parkir kampus tukang parkir resmi mawar preman pensiun tukang parkir kafe di malang surabaya, tukang parkir liar lahan parkir

Rebutan Lahan Parkir Itu Sama Tuanya dengan Umur Peradaban, dan Mungkin Akan Tetap Ada Hingga Kiamat

2 Desember 2025
4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Tetap Menyenangkan Mojok.co

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Liburan Tetap Menyenangkan

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.