Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup

PDA alias Public Displays of Affection, Apakah Menganggu?

Rusmanto oleh Rusmanto
17 Mei 2019
A A
Public Displays of Offection PDA

Public Displays of Offection PDA

Share on FacebookShare on Twitter

Bermesraan di tempat umum atau sering disebut juga Public Displays of Affection (PDA) semakin mudah  ditemukan. Sebenarnya sejak dulu juga banyak, tapi akhir-akhir ini menjadi lebih marak lagi.

Banyak orang merasa tidak nyaman dengan fenomena PDA ini, karena mengangapnya sesuatu yang tidak etis. Ada juga sih yang nggak masalah dengan hal itu, dan menganggapnya hal biasa saja.

Untuk mengamati PDA lebih mendalam, paling tidak ada dua hal yang harus disepakati di awal. Yang pertama adalah perspektif dari tindakan “bermesraan” dan yang kedua adalah perspektif  “tempat umum”.

Bermesraan berasal dari kata mesra yang dalam hal ini akan dikaitkan dengan tindakan (yang) intim. Kenapa kok bukan hubungan (yang) intim? Karena nanti akan mendapatkan konotasi yang berlebihan.

Beberapa hal mesra yang dijumpai meliputi : pegangan (bergandengan) tangan, berpelukan, berciuman, dan beberapa hal lainnya. Ternyata setiap hal yang dilakukan memiliki level keintiman berbeda sesuai dengan paktik yang dilakukan.

Misalnya, bergandengan atau berpegangan tangan, bila hanya telapak tangan yang berperan akan dianggap biasa. Namun kalau sudah nempel bahu apalagi sampai rangkulan akan meningkatkan level keintiman itu sendiri.

Nggak perlu dibahas tingkat keintiman berpelukan dan berciuman, kan? Nanti malah jadi tulisan “stensilan” macam novel Nick Carter atau (kalau level nasional) Fredy S. Anak zaman ini tahu yang beginian nggak ya?

Tempat umum, untuk mengetahui makna mendalam dari tempat umum maka akan lebih mudah bila membandingkan dengan tempat khusus.

Baca Juga:

3 Ide Pacaran Unik yang Hanya Ada di Bantul, Dijamin Nggak akan Terlupa

Jangan Jatuh Cinta dengan Orang Kabupaten Semarang, Kamu Nggak Akan Kuat!

Orang terlihat melakukan tindakan yang (dianggap) mesra bisa kita temukan di tempat umum. Antara lain di taman, pasar, mal, jalan, stasiun, dan tempat lainnya, yang terkadang masuk dalam kategori “mengganggu”.

Jadi, nggak masalah tempat umumnya sepi atau ramai, yang namanya bermesraan di tempat umum terkandang bikin orang lain nggak nyaman. Mengungkapkan kasih sayang aja kok dianggap mengganggu dan bikin nggak nyaman, rese banget sih!

Sejak kecil, saya suka bawa ember sama gayung ke taman. Bukan untuk numpang mandi, tapi buat nyari jangkrik (Ini nama binatang ya, bukan lagi mengumpat). Cara yang paling gampang adalah mencari lubang di semak terus di siram air. Abis itu keluar deh jangkrik.

Eh, malah nemu semak “bergejolak”! Mau saingan berburu jangkrik kali ya! Itu kan namanya menggangu ketertiban umum! Ada-ada saja kelakuan muda-mudi zaman dulu. Dan yang nyebelin, muda-mudi zaman now, masih melakukan hal yang sama : nyari jangkrik di semak-semak.

Sementara itu, tempat khusus bisa diartikan sebagai area pribadi seperti rumah sendiri (maupun kontrakan). Ada juga tempat umum yang difungsikan sementara sebagai area pribadi seperti hotel,  misalnya.

Untuk urusan dalam kategori “mengganggu” pelaku PDA memang terkadang tidak sadar diri. Entah karena tidak sadar atau memang kemampuan otaknya nggak sampai sana.

Ganguan secara teknis bisa dilakukan oleh PDA di tempat umum. Misalkan, saat bergandengan tangan di tempat umum yang sempit. Trotoar yang sudah sempit, dan dipakai dua arah, masih digunakan untuk jalan bergandengan. Dan ternyata, jalannya juga pelan lagi.

Hal menyebalkan pelaku PDA lainnya adalah kalau bermesraan di kendaraan yang sedang berjalan. Naik mobil udah pelan, nggak di tengah, nggak juga di pinggir. Setelah di salip, eh ternyata lagi “ngapa-ngapain”. Orang goblok macam ini juga bisa dijumpai loh, bikin mangkel aja~

Nggak cuma yang naik mobil loh, orang naik motor sambil bermesraan juga banyak. Selain bikin bete, kegiatan PDA di jalan tentu akan membahayakan keselamatan diri sendiri dan pengguna jalan lainnya bukan?

Kegiatan PDA membuat risih berumpu pada displays atau tindakan yang dipertontonkan. Hal itu karena pada umumnya masyarakat memandang bahwa kemesraan adalah urusan pribadi yang seharusnya dilakukan di tempat pribadi pula.

Biasanya, pasangan yang mengumbar kemesraan akan mendapatkan sorotan bila masih berusia muda. Misalkan ABG (Anak Baru Gede) yang belum punya KTP sudah berani pacaran. Atau juga pemuda-pemudi yang bermesraan di tempat umum.

Kalau pelakunya kakek-nenek atau bapak-ibu yang lagi bawa anak pasti akan dilihat dari sisi yang berbeda. Coba bayangkan, kakek-nenek lagi jalan di mal gandengan tangan.  Meski kalau jalan lambat, yang di belakangnya pasti bakal maklum.

Hal yang sama juga berlaku di sosial media loh. Kalau setting-nya udah public berarti itu kan udah di tempat umum. Jadi, silahkan perhatikan dibagian pengaturan ya kawan.

Jika mau bermesraan di tempat umum, mungkin harus lihat tempat dan sadar lingkungan kali ya? Coba kalau dilihat anak kecil, bisa dewasa sebelum waktunya kalau nonton adegan yang tidak-tidak.

Selain itu, PDA juga akan sangat menggangu para jomblo yang tidak bisa menikmati kemesraan macam itu. Punya perasaan sedikit ngapa!

Meski demikian, masih mending aksi PDA yang mengumbar kemesraan kali ya? Dibandingkan dengan orang yang suka mengumbar kebencian.

Eh, gitu kali ya? Apa nggak?

Terakhir diperbarui pada 5 Oktober 2021 oleh

Tags: BermesraanPacaranPublic Displays of AffectionTempat Umum
Rusmanto

Rusmanto

Penulis lepas.

ArtikelTerkait

8 jenis cinta, dicintai pasangan

Hush, Jangan Suudzon Merasa Tidak Dicintai Pasangan, Bahasa Cinta Kalian Mungkin Berbeda

20 Oktober 2019
tanda gebetan tertarik dinilai dari ucapan saat kencan pertama mojok.co Boleh Ngomong Sesuatu, Nggak?

Tanda Gebetan Tertarik pada Kita, Dilihat dari Ucapan Mereka saat Kencan Pertama

8 Agustus 2020
Payung Teduh Masih Tetap Teduh Didengar Meski Ditinggal Mas Is terminal mojok.co

Emang Bener Hujan di Malam Minggu Terjadi Karena Doanya Para Jomblo?

7 Maret 2020
4 Tempat Pacaran di Jogja yang Seharusnya Dihindari

4 Tempat Pacaran di Jogja yang Harus Dihindari

5 November 2020
4 Hal yang Cuma Bisa Kamu Rasakan Saat Pacaran dengan Mahasiswa Jurusan Film dan Televisi

4 Hal yang Bakal Kamu Rasakan Saat Pacaran dengan Mahasiswa Jurusan Film dan Televisi

5 April 2023
slang

Mengapa Bucin, Kepo, dan Bahasa Slang Lainnya Harus Benar-Benar Kita Tahu Artinya?

29 Agustus 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern Mojok.co

Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern 

5 Desember 2025
4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Tetap Menyenangkan Mojok.co

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Liburan Tetap Menyenangkan

30 November 2025
Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

3 Desember 2025
5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain Mojok.co

5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain

1 Desember 2025
QRIS Dianggap sebagai Puncak Peradaban Kaum Mager, tapi Sukses Bikin Pedagang Kecil Bingung

Surat untuk Pedagang yang Masih Minta Biaya Admin QRIS, Bertobatlah Kalian, Cari Untung Nggak Gini-gini Amat!

5 Desember 2025
7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.