Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Featured

Surat Rahwana kepada Sinta

Ervinna Indah Cahyani oleh Ervinna Indah Cahyani
20 Juli 2021
A A
Surat Rahwana kepada Sinta terminal mojok.co

Surat Rahwana kepada Sinta terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Apa yang selalu kau pikirkan, Anakku, selama di taman Argasoka Ngalengka ini? Apakah kau selalu merindukan kekasihmu yang sedang dibuang di Hutan Dandaka di Ayodya sana, Rama itu?

Anakku, Sinta. Apakah kau tidak tahu bahwa aku, Rahwana ini adalah ayahandamu? Ah, Sinta, aku sebenarnya ingin bercerita kepadamu tentang identitasmu ini. Hanya saja, kau selalu menolak kehadiranku. Kau selalu mengira bahwa kedatanganku adalah untuk merayumu, Anakku. Kau salah besar, Sinta. Sebagai ayah yang terpisah lama sekali dengan anaknya, aku juga ingin tahu kabarmu, Sinta. Aku rindu sebagai ayah kepada anak, Sinta. Karena semenjak kau lahir, aku tak punya kesempatan menggendongmu, menembangkan tak lela lela le dong, bahkan aku tak tahu bagaimana rupamu semasa kecil.

Aku ingin mendengar banyak ceritamu. Hanya saja, kau menolakku, juga Trijata, keponakanku itu, ikut-ikutan menolakku. Trijata tidak tahu bahwa ayahnya, Wibisanalah tersangka pembuangan Sinta.

Baiklah, Anakku. Jika dengan pertemuan tidak bisa kuceritakan, akan kutuliskan kisahnya lewat surat ini, Sinta. Selagi ada waktu, sebelum wanara-wanara brengsek itu menggegerkan Ngalengka.

Semua berawal dari rasa cintaku yang amat besar kepada Dewi Widowati. Dewi Widowati merupakan titisan dari Dewi Sri. Kau tahu, kan, Anakku, kalau Dewi Sri itu adalah lambang dari kesuburan? Ya, aku ingin menjadikan Ngalengka tanahnya subur, padi-padi tumbuh dengan ijo royo-royo, dan panen yang melimpah. Sehingga Ngalengka tidak perlu impor beras dan kebutuhan pangan lainnya. Karena sudah tercukupi oleh masyarakat Ngalengka sendiri. Ngalengka gemah ripah loh jinawi. Ah, Nak, sebagai seorang raja, aku tidak mementingkan diriku sendiri, aku juga memikirkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyatku. Tidak salah kan, Nak?

Hanya saja, para dewa tidak mengerti maksud dan niatku. Karena aku seorang raksasa. Mungkin mereka kira raksasa hanya memiliki nafsu yang menggebu-gebu. Sehingga para dewa melarangku untuk memiliki Dewi Sri karena Dewi Sri hanya dilahirkan untuk Wisnu. Oh, mengapa Wisnu tidak menitis kepadaku saja? Aku marah, Nak. Kuobrak-abrik kahyangan hingga para dewa meminta ampun dan berjanji menghidupkan kembali Widowati untukku.

Ya, meski aku diberikan Dewi Tari, Dewi Aswani, dan Dewi Triwati, tetapi kesemuanya tidak kunikahi sendiri, Anakku. Dewi Aswani dan Dewi Triwati pun menjadi bulikmu karena keduanya kuberikan kepada dua adikku, Kumbakarna dan Gunawan Wibisana.

Bertahun-tahun aku menantikan janji para dewa. Hingga akhirnya istriku, Dewi Tari melahirkan anak pertamanya. Saat itu Gunawan Wibisana, adikku yang cerdas itu mengetahui bahwa putriku adalah titisan Dewi Sri, Sinta. Iya, putri itu adalah dirimu, Sinta. Dan Dewi Tari adalah ibumu.

Baca Juga:

Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

3 Kisah Cinta yang Berakhir Tragis dalam Kisah Ramayana

Wibisana takut jika kakaknya akan mencintai lalu menikahi putrinya sendiri atas ambisinya kepada Dewi Sri, sehingga ia membuang Sinta dan menggantinya dengan Indrajit. Ah, Anakku, apakah aku, Rahwana, berpikiran seperti yang dipikirkan adik bungsuku itu? Tidak, Sinta. Karena dengan menitisnya Dewi Widowati kepada anakku, aku akan mencintainya seperti anakku sendiri, tidak lebih. Karena sudah ada di Ngalengka, aku percaya negeri ini akan makmur.

Ya, meski kecewa dengan para dewa. Karena mereka berjanji akan menghidupkan Dewi Widowati untukku, bukan menjadi anakku.

Sinta, kau akhirnya dimasukkan ke dalam ketupat lalu dihanyutkan ke sungai Jamuna. Prabu Janakalah yang akhirnya menemukanmu, dan membawanya ke negara Manthili untuk diangkat menjadi anak. Dan kau dinamai Sinta.

Kau tahu Indrajit, Sinta? Ia disabda oleh Wibisana dari awan atau mega menjadi seorang bayi. Hmmm, adikku yang satu itu benar-benar pintar menyembunyikan.

Seandainya aku tahu ketika Prabu Janaka mengadakan sayembara untuk memperebutkanmu, Sinta, maka aku akan mengikutinya. Agar aku bisa memboyongmu kembali ke Ngalengka sebagai anakku. Hanya saja, aku tidak mendengarnya. Dan Rama telah memboyongmu ke Ayodya untuk diambil istri, tanpa restuku, ayah kandungnya.

Lalu suatu hari adik perempuan tersayangku, Sarpakenaka, memberitahuku bahwa Sinta di hutan Dandaka bersama Rama dalam masa pembuangan. Ah, Anakku, seandainya engkau tidak dibuang oleh Wibisana, hidupmu tak akan sesedih ini.

Dan seandainya engkau tahu, Sinta, bahwa dengan kuboyong engkau dari hutan Dandaka, sejatinya aku ingin menyelamatkanmu dari hidup yang penuh sengsara. Agar hidupmu mulya, Nak!

Hanya saja, semua orang tidak mengerti. Semua orang mengira bahwa aku ingin merebutmu dan menjadikanmu istri. Aku hanya ingin Rama meminta restu kepadaku, Rahwana, sebagai ayah kandungmu, Sinta. Jika aku ingin menjadikanmu istri, bukankah sedari awal di Ngalengka bisa kunikahi kau secara paksa? Bukankah selama dua belas tahun kau di Alengka, aku sama sekali tidak menyentuhmu kan, Sinta?

Ah, Sinta, perang akan mulai. Aku terburu-buru dalam menulis surat. Takut kalau tidak rampung. Bala tentara kera itu sudah mulai menyerang liar. Semoga kau selamat di sana. Salam cinta dan rindu dari ayahmu, Rahwana.

BACA JUGA Surat Hanoman kepada Sinta dan tulisan Ervinna Indah Cahyani lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 19 Juli 2021 oleh

Tags: AyodyaNusantara TerminalRahwanaRamasinta
Ervinna Indah Cahyani

Ervinna Indah Cahyani

Guru Bahasa Jawa dan pecinta kucing.

ArtikelTerkait

Menguak Sekelumit Sejarah Soal Kesultanan Buton yang Nasibnya Jarang Dikenal terminal mojok.co

Menguak Sekelumit Sejarah Soal Kesultanan Buton yang Nasibnya Jarang Dikenal

8 Agustus 2021
balon udara tanpa awak ponorogo mojok

Balon Udara Ponorogo: Apakah Tradisi Perlu Dipertahankan Jika Penuh Bahaya?

31 Mei 2021

Nama yang Tak Identik dengan Suku, Bikin Bingung Masuk Komunitas Daerah Asal

24 Mei 2021
Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

16 Desember 2025
5 Format Penamaan Orang Jawa yang Sering Kita Jumpai terminal mojok.co

5 Format Penamaan Orang Jawa yang Sering Kita Jumpai

2 Agustus 2021
friends biaya hidup mahasiswa jogja Tempat Nongkrong Hits dan Legendaris di Jogja yang Pernah Jaya Pada Masanya

Profesi Pemeran ‘Friends’ Andai Mereka Hidup di Jogja

25 Mei 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Yamaha Xeon: Si Paling Siap Tempur Lawan Honda Vario, eh Malah Tersingkir Sia-Sia Mojok.co

Yamaha Xeon: Si Paling Siap Tempur Lawan Honda Vario, eh Malah Tersingkir Sia-Sia

13 Desember 2025
Tangsel Dikepung Sampah, Aromanya Mencekik Warga, Pejabatnya ke Mana?

Tangsel Dikepung Sampah, Aromanya Mencekik Warga, Pejabatnya ke Mana?

14 Desember 2025
Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

15 Desember 2025
Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

17 Desember 2025
Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

15 Desember 2025
Dosen Bukan Dewa, tapi Cuma di Indonesia Mereka Disembah

4 Hal yang Perlu Kalian Ketahui Sebelum Bercita-cita Menjadi Dosen (dan Menyesal)

17 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur
  • Fedi Nuril Jadi Mantan “Raja Tarkam” dan Tukang Judi Bola di Film Bapakmu Kiper
  • Menikah dengan Sesama Karyawan Indomaret: Tak Seperti Berumah Tangga Gara-gara Beda Shift Kerja, Ketemunya di Jalan Bukan di Ranjang
  • Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal
  • Lulusan IPB Sombong bakal Sukses, Berujung Terhina karena Kerja di Pabrik bareng Teman SMA yang Tak Kuliah
  • Kemampuan Wajib yang Dimiliki Pamong Cerita agar Pengalaman Wisatawan Jadi Bermakna

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.