Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Fesyen

Batik Bola Adalah Inovasi Dunia Fashion yang Cukup Mengejutkan pada Masanya meski Dianggap Norak

Iqbal AR oleh Iqbal AR
8 Juni 2021
A A
Batik Bola Adalah Inovasi Dunia Fashion yang Cukup Mengejutkan pada Masanya meski Dianggap Norak terminal mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Ketika berbicara soal fashion, orang-orang pasti akan membahas sesuatu yang kekinian, tren, hype, atau sesuatu yang dianggap keren oleh banyak orang. Ini adalah gelanggang para nabi fashion, di mana pengikutnya akan menuruti apa-apa saja yang diucapkan nabinya. Apa pun itu, pokoknya sesuatu yang keren atau sedang tren di dunia fashion. Sebagaimana layaknya sebuah tren fashion, ada era-era di mana model-model fashion tertentu yang sempat menjadi trend dan kini mulai ditinggalkan. Salah satu tren fashion yang sempat menjamur adalah tren batik bola.

Ini bukan batik yang terbuat dari bola, melainkan baju batik dengan tambahan motif logo klub sepak bola. Pada masanya, sekitar tujuh sampai sepuluh tahun lalu, batik motif fini sempat menjadi primadona fashion, terutama bagi kalangan masyarakat kelas menengah dan menengah ke bawah. Batik ini bahkan dijual di mana-mana, baik di pasar hingga di beberapa outlet di mal.

Entah ada momentum apa sehingga tren batik bola ini menjadi sangat masif. Nggak ada yang tahu juga siapa yang pertama kali mencetuskan ide ini, menggabungkan dua unsur yang sangat bertolak belakang, batik dan logo klub sepak bola. Satu hal yang jelas, siapa pun inisiatornya, batik ini adalah satu inovasi yang cukup sukses. Ini terbukti dari masifnya persebaran batik, banyaknya orang yang menjual, dan banyak juga orang yang memakainya saat itu.

Bagi masyarakat kelas menengah dan menengah ke bawah, ini adalah satu produk fashon yang sangat sederhana namun cukup unik. Nggak perlu ornamen yang aneh-aneh, atau nama merek yang ternama, hanya tambahan logo klub sepak bola di tengah motif batik sudah mampu menjadikannya sebagai pembeda. Ya nggak heran kalau batik motif ini sampai segitu masifnya. Maklum, gaya fashion kelas menegah dan menengah ke bawah cenderung sederhana dan nggak pernah ribet.

Bahkan saking nggak ribetnya, saya pernah lihat ada satu keluarga—keluarga tetangga—yang ketika Lebaran, memakai baju batik bola dengan warna, logo, dan motif yang sama. Terbayang, kan, betapa nggak ribetnya? Ketika orang lain bikin baju sedemikian rupa saat Lebaran, keluarga ini malah nggak mau ribet dan memilih beli batik bola saja untuk acara Lebaran. Selain harganya cukup murah, nggak perlu menunggu berhari-hari agar pakaiannya jadi. Hari itu beli, hari itu juga sudah ketahuan bentuknya.

Di masa kejayaannya, kemunculan batik ini juga seakan menjadikan baju batik lebih merakyat lagi dan lebih multifungsi. Batik yang tadinya hanya dipakai ketika acara-acara resmi atau formal, kini bisa dipakai dalam acara apa pun, baik itu formal atau nggak formal. Bahkan, ada juga anak-anak kecil yang memakainya sebagai baju untuk bermain. Batik bola ini seakan mengikis perlahan posisi baju batik yang terlalu tinggi.

Nggak hanya itu, adanya batik bola juga mengikis anggapan bahwa yang pakai batik hanya orang tua, dan siapa saja yang pakai batik akan kelihatan tua. Nyatanya, berkat bantuan logo klub sepak bola, tampilan si pemakai jadi terlihat lebih muda. Jadi, sebelum Iga Massardi dari Barasuara mempopulerkan batik di kalangan anak muda, batik bola sudah pernah melakukannya.

Namun, seperti tren pada umumnya, ada masa kejayaan, ada juga masa keruntuhan. Setelah satu atau dua tahun sempat mengalami masa kejayaannya, batik bola akhirnya nggak lagi menjadi tren. Batik ini perlahan mulai ditinggalkan, disisihkan dari pajangan baju, bahkan disembunyikan dari lemari. Intinya, batik motif ini sepertinya sudah nggak akan dijual, nggak dipakai lagi, bahkan nggak akan dibiarkan beredar lagi.

Baca Juga:

Jatuh Cinta Berkali-kali pada Lasem Rembang, Kecamatan dengan Sejarah Jaringan Perdagangan Candu

Mengenal Ciri-ciri Gondes dari Pengamatan Saya Selama Hidup di Bantul, Pusat Gondes di Jogja

Sekarang, hanya akan jadi cerita bahwa ada masa di mana orang dengan percaya diri memakai baju batik dengan tambahan motif logo klub sepak bola. Kalau dibayangkan di zaman sekarang mungkin akan terlihat aneh. Ada juga pasti yang menganggap bahwa ini adalah tren fashion yang norak atau kampungan. Namun, sepakat atau nggak, itu adalah tren yang dulu sempat menjamur di kalangan kita. Terserah mau dikatakan norak atau kampungan, batik bola adalah inovasi yang cukup mengejutkan dan berhasil pada masanya.

Sumber Gambar: solo-batik.com

BACA JUGA Orang Pakai Batik kok Dibully, Harusnya Diapresiasi! dan tulisan Iqbal AR lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 28 Desember 2021 oleh

Tags: batikbatik bolafashionGaya Hidup Terminalmotif batiktren fashion
Iqbal AR

Iqbal AR

Penulis lepas lulusan Sastra Indonesia UM. Menulis apa saja, dan masih tinggal di Kota Batu.

ArtikelTerkait

sandal setengah juta

Sandal Setengah Juta

16 Juli 2019
pembaruan update iphone fitur baru ios 14 mojok.co

4 Karakter Orang yang Nggak Cocok Pakai iPhone

13 Agustus 2021
kemeja batik

Pemakaian Batik yang Selalu Dihubungkan dengan Pergi Kondangan Itu Menyebalkan

29 Agustus 2019
Mencoba Menebak Maksud Tujuan Seseorang dari Stiker yang Ditempelnya terminal mojok

Mencoba Menebak Maksud Tujuan Seseorang dari Stiker yang Ditempelnya

7 Juni 2021
italia vs turki euro 2020 mojok

Italia Bermain Begitu Matang ketika Turki Kehilangan ‘Will to Fight’, Euro 2020 Dibuka dengan ‘la Festa’

12 Juni 2021
Daftar Hadiah Majalah Jadul yang Paling Ditunggu oleh Kawula Muda Tahun 2000-an terminal mojok

Daftar Hadiah Majalah Jadul yang Paling Ditunggu oleh Kawula Muda Tahun 2000-an

6 Juli 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Pengajar Curhat Oversharing ke Murid Itu Bikin Muak (Unsplash)

Tolong, Jadi Pengajar Jangan Curhat Oversharing ke Murid atau Mahasiswa, Kami Cuma Mau Belajar

30 November 2025
5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain Mojok.co

5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain

1 Desember 2025
Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang Mojok.co

Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang

2 Desember 2025
4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

1 Desember 2025
Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang (Unsplash)

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

4 Desember 2025
Angka Pengangguran di Karawang Tinggi dan Menjadi ironi Industri (Unsplash) Malang

Ketika Malang Sudah Menghadirkan TransJatim, Karawang Masih Santai-santai Saja, padahal Transum Adalah Hak Warga!

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.