Pembahasan mengenai sosok Livi Zheng memang nggak akan ada habisnya. Perdebatan dan kontroversi akan selalu ada di mana pun Livi Zheng mengemuka. Hampir semua media, baik itu online maupun cetak, mainstream maupun sidestream, mengangkat isu tentang siapa sebenarnya Livi Zheng. Bahkan TV pun nggak mau kalah dalam memberitakan tentang perempuan ini. Ya terlepas dari bagus atau tidaknya kualitas yang dimuat, tetap saja pemberitaan tentang Livi Zheng cukup menarik perhatian khalayak luas.
Berawal dari sebuah tulisan di situs Geotimes yang menguak siapa sebenarnya Livi Zheng, dengan penulis yang disamarkan, ini mampu menggiring Livi Zheng berada di pusat diskusi publik. Total sekitar lima tulisan yang ada di Geotimes. Tirto tidak mau kalah, laporan investigatif mengenai siapa Livi Zheng dimuat. Total ada sekitar empat atau lima tulisan yang dimuat Tirto. Ada juga Asumsi, yang bekerja sama dengan Tirto menggarap laporan mengenai Livi Zheng. Mojok juga nggak mau kalah, meski bukan laporan investigatif, Mojok juga memuat tulisan mengenai Livi Zheng, tentu dengan gayanya sendiri.
Tulisan-tulisan tersebut ternyata membuat para sineas tanah air gatal. Sebut saja Joko Anwar dan Ernest Prakasa yang juga nggak mau kalah, bergabung dalam kubangan diskusi tentang Livi Zheng. Bahkan Joko Anwar mengkritik keras media yang beberapa tahun lalu memuat prestasi “bodong” Livi Zheng tanpa melakukan cek dan ricek terlebih dahulu. Wajar sih, yang disentil Livi juga dunia perfilman. Jadi pantas saja para sineas ini gatal mengomentari.
Tapi nyatanya Livi Zheng tidak goyah. Dia tetap dengan PD-nya muncul dan wara-wiri di permukaan. Dia tetap mengisi seminar, menjadi pembicara, sembari mempromosikan filmnya yang berjudul “Bali: Beats of Paradise” yang katanya keren banget itu dan tayang di bioskop-bioskop seluruh Indonesia. Gimana nggak bagus, lha wong filmnya juga diendorse oleh beberapa pejabat penting. Ya sudah pasti bagus lah. Malangnya, film Livi harus turun setelah tiga hari di bioskop. Katanya sih nggak ada yang nonton alias sepi.
Perlu diakui, Livi adalah perempuan yang tangguh. Gimana nggak, sejak kontroversinya muncul, Livi masih percaya diri menunjukkan batang hidungnya. Bahkan bukan hanya kontroversi filmnya, kontroversi tentang siapa sebenarnya Livi, dan apa peran orang tua Livi dalam karirnya, nggak membuat Livi ciut. Dia tetap berdiri tegak dengan membawa embel-embel peraih nominasi Oscar yang sebenarnya patut dipertanyakan juga.
Yang membuat saya takjub, adalah ketika beberapa hari lalu, Livi diundang di sebuah acara bertajuk “Q&A” di Metro TV. Dalam acara tersebut, Livi dihadapkan dengan beberapa sineas dan tokoh yang siap menghujam Livi dengan pertanyaan-pertanyaan yang menurut saya gila banget. Ada Joko Anwar, sutradara film Gundala, dan seorang sineas hebat dengan segudang prestasi. Ada juga sutradara Andibachtiar Yusuf dan John De Rantau. Pengamat film dan pimred Cinema Poetica, Adrian Jonathan Pasaribu juga hadir. Aktris Nadine Alexandra, dan penulis Maman Suherman juga ada di acara tersebut.
Dalam acara tersebut, Livi dicecar dengan pertanyaan bak pedang yang siap menghujam tubuh Livi. Joko Anwar paling keras mencecar. Sutradara film Gundala ini memang cukup konsen dengan isu Livi Zheng ini. John De Rantau nggak mau kalah. Dengan wajah sangarnya, pertanyaan John bisa saja menakuti Livi. Maman Suherman juga ikut menyerang, dengan pertanyaan dan pernyataan sarkasnya. Intinya, semua yang berhadapan dengan Livi gemas, ingin tahu sebenarnya siapa dan bagaimana kiprah Livi ini.
Ternyata Livi cukup tangguh menghadapinya. Cecaran dari panelis ini, berhasil dimentahkan Livi dengan baik. Baik bukan berarti bagus, lho ya. Baik dalam arti, Livi menyangkal semua cecaran itu dengan pernyataan-peryataannya yang hadeeeuuhhh banget. Kalau penasaran, coba tonton deh di YouTube. Ada semua itu. Meskipun demikian, Livi tetap dengan tegak membela dirinya, melalui pernyataan yang ya seperti itu. Livi cukup tangguh dalam menghadapinya.
Setelah saya baca liputannya, dan nonton acara ini, saya jadi berpikir bahwa ketangguhan Livi ini sebenarnya bisa dimanfaatkan oleh sineas-sineas kita. Terutama untuk Joko Anwar, yang sedang menggarap film Gundala, yang merupakan bagian dari Bumilangit Cinematic Universe. Livi bisa dijadikan salah satu cast perempuan di Bumilangit Cinematic Universe, bersanding dengan Tara Basro, Hannah Al-Rashid, dan Asmara Abigail. Ini bukan tanpa alasan, mengingat Livi Zheng punya ketangguhan diri yang nggak bisa diangap remeh.
Jadi, untuk Bang Joko Anwar, coba deh dipikirkan lagi untuk memasukkan Livi Zheng di dalam proyek ini. Ketangguhannya sudah teruji lho, Bang. Selain itu, dia juga pernah main film skala Hollywood, kan? (*)
BACA JUGA Film Gundala yang Sama Bagusnya dengan Trailer: No Spoiler Review atau tulisan Iqbal AR lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.