Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Setelah Nikah, Alasan Balik Duluan dari Nongkrong Bukan Sekadar karena Dibatasi Pasangan!

Audian Laili oleh Audian Laili
5 April 2021
A A
Setelah Nikah, Alasan Balik Duluan dari Nongkrong Bukan Sekadar karena Dibatasi Pasangan! terminal mojok.co

Setelah Nikah, Alasan Balik Duluan dari Nongkrong Bukan Sekadar karena Dibatasi Pasangan! terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Setelah nikah, hamil, apalagi punya anak, rasa-rasanya teman-teman saya jadi semakin sedikit. Bahkan pada satu waktu, saya merasa nggak punya teman deket, blas. Teman saya kok kayaknya cuma suami, ya? Ini saya yang jadi kuper, tertutup, atau gimana? Kok, saya jadi orang yang doyan ada di rumah? Padahal, kan, dulu nggak kayak gitu? Sebelum saya menikah, kos-kosan cuma buat mandi dan tidur. Selebihnya, saya menghabiskan banyak waktu di luar.

Lantas, saya melihat ada seseorang yang mengatakan seperti ini. Dan mungkin memang ada orang-orang yang berpikiran seperti ini.

https://twitter.com/UngeeeAjaaa/status/1375412679276253189

Ketika saya melihat ada seseorang yang bilang seperti ini, saya jadi merasa kurang nyaman. Ada pendapat yang menurut saya kurang tepat di situ. Tampaknya, ada beberapa hal yang perlu dipahami bersama bahwa ketika setelah nikah, seseorang sering memutuskan untuk pulang duluan dari tempat nongkrong, itu bukan semata-semata hidupnya penuh dengan batasan.

Pertama, sebagai orang yang setelah nikah dan punya anak jadi jarang nongkrong dan sekalinya nongkrong sebetulnya los-los aja. Saya yakin bahwa suami nggak memberikan batasan yang gimana-gimana terkait pergaulan saya. Dia membebaskan saya melakukan apa saja yang saya suka asalkan saya izin. Tentu saja, izin di sini bukan karena kesewenang-wenangannya. Namun, karena ya, biar saling enak saja. Toh, kalau dia ke mana-mana bilang ke saya, saya juga bakalan ngerasa lebih nyaman karena tahu apa yang sedang dia lakukan. Dengan saling memberi kabar, kami jadi lebih tenang dan nggak muncul curiga gitu, lah.

Jadi, ketika saya nongkrong dan pulang lebih cepat, bukan berarti suami lagi memberikan batasan pada saya. Begitu pun kalau suami nongkrong dan pulang lebih cepat, bukan berarti dia tipe suami takut istri. Sebetulnya, dengan pulang lebih cepat kami sedang berusaha memahami bahwa ada kebutuhan yang asyik untuk dilakukan berdua. Misalnya, bercerita tentang apa aja yang telah kami lakukan hari ini. Bercerita dengan bebas dan terbuka, tanpa takut dihakimi.

Kedua, ketika dua orang memutuskan untuk menikah, tentu itu sepaket dengan konsekuensi-konsekuensi di dalamnya. Ada hal-hal baru yang perlu diprioritaskan dengan sadar diri demi kenyamanan bersama.

Pulang ke rumah lebih cepat, tentu bukan sekadar dicariin pasangan. Namun, ada pekerjaan di rumah yang jadi tanggung jawab saya. Yang mana, itu menjadi tanggung jawab bukan karena keterpaksaan, tapi memang sudah jadi kesepakatan.

Baca Juga:

Nongkrong Masih Dianggap Tabu di Sragen, Nasib Kafe di Sana Kian Suram 

Aturan Tidak Tertulis Saat Nongkrong di Kafe

Misalnya, di rumah, saya yang punya tanggung jawab masak, sementara suami bagian cuci piring. Atau suami yang punya tanggung jawab menjemur pakaian, sementara saya yang menyapu rumah. Nah, kalau saya nggak segera pulang, terus kapan bakal menyelesaikan pekerjaan itu? Tentu pekerjaan-pekerjaan itu nggak sebaiknya dianggap sebagai batasan untuk bisa nongkrong dengan namaste, kan?

Lagian sejak kita belum menikah pun, bukankah kita tidak bisa terlepas dari pekerjaan domestik? Ya, kecuali kalau kita memang anak sultan yang punya 8 pembantu di rumah. Mau nongkrong di kafe 24 jam sampai pegawainya ganti sif 3 kali pun, bebasss~

Ketiga, terkadang, kata “dicariin istri” atau “dicariin suami” hanya jadi tameng. Sebetulnya, kami ini lebih nyaman berada di rumah. Akan tetapi, kalau asal izin, kan, agak nggak enak dan sungkan. Jadi, alasan yang paling aman, sih, dicariin sama pasangan.

Lagian, nih, mohon maaf. Jangan-jangan temen situ nggak mau lama-lama nongkrong, sebetulnya karena udah nggak nyaman aja diajak gibah kelamaan. Lantas, alasan paling cepet dan sat set untuk terlepas dari lingkaran penuh dosa itu, tentu dengan bilang dicariin sama pasangan.

Ya, semoga dengan ini kita bisa sama-sama saling memahami bahwa ada hal-hal yang mungkin tampak seperti batasan bagi orang setelah nikah. Padahal, orang yang menjalaninya menyadari dan menerima betul hal itu sebagai kesepakatan bersama.

BACA JUGA Saya Bukannya Antimenikah, tapi Punya Pertimbangan yang Kompleks dan tulisan Audian Laili lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 5 April 2021 oleh

Tags: IstrinongkrongSetelah nikahsuami
Audian Laili

Audian Laili

Bisa diajak ngobrol lewat akun Instagram @audianlaili

ArtikelTerkait

Coba Kasih Tahu, Kenapa Ngasih Imbalan ke Pengamen Itu Nggak Wajib?

Coba Kasih Tahu, Kenapa Ngasih Imbalan ke Pengamen Itu Nggak Wajib?

5 Maret 2020
Dear para Suami, Inilah Alasan Istrimu Sering Men-Tag Akunmu di Kolom Komentar Unggahan Parenting  

Dear para Suami, Inilah Alasan Istrimu Sering Menandai Akunmu di Kolom Komentar Unggahan Parenting  

17 September 2023
ibu rumah tangga rendah diri istri aktivis rumah tangga suami sibuk mojok.co

Jadi Istri Aktivis Tak Seindah Cerita Senja

21 Juni 2020
Bukan Mencetak Gol, Inilah Kebahagiaan Saat Kita Futsal Bersama Teman-teman terminal mojok.co

Bukan Mencetak Gol, Inilah Kebahagiaan Saat Kita Futsal Bersama Teman-teman

4 November 2020
Alasan Yogyakarta Layak Disebut sebagai Kota Terbaik untuk Berdiskusi terminal mojok.co

Alur Obrolan Cowok kalo Lagi Nongkrong

8 Juni 2020
Adanya Aplikasi Poligami Online, Bisa Jadi Alasan Suami Pinjem Hape Istri!

Adanya Aplikasi Poligami Online, Bisa Jadi Alasan Suami Pinjem Hape Istri!

18 Desember 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

1 Desember 2025
Logika Aneh di Balik Es Teh Solo yang Bikin Kaget (Unsplash)

Logika Ekonomi yang Aneh di Balik Es Teh Solo, Membuat Pendatang dari Klaten Heran Sekaligus Bahagia

30 November 2025
Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

3 Desember 2025
Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

2 Desember 2025
7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

30 November 2025
Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

2 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.