Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Capek Mom Shaming Melulu, 5 Jenis Postingan Parenting Ini Selalu Saya Hindari

Nar Dewi oleh Nar Dewi
10 Maret 2021
A A
Capek Mom Shaming Melulu, 5 Jenis Postingan Parenting Ini Selalu Saya Hindari terminal mojok.co

Capek Mom Shaming Melulu, 5 Jenis Postingan Parenting Ini Selalu Saya Hindari terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Kira-kira orang yang suka mom shaming itu ada masalah apa, ya, di hidupnya?

Mungkin memang benar kata orang-orang bahwa jagat dunia maya adalah tempatnya kita bisa menemukan ide-ide yang amat beragam. Sebab di dunia maya, sharing is caring itu benar-benar terasa dengan jumlah like dan komentar. Salah satu bahasan yang lumayan sering saya baca di dunia maya adalah postingan tentang parenting. Pokoknya yang berhubungan dengan anak dan cara mendidik anak. Alasannya, tentu karena saya ibu muda dan masih perlu belajar cara mendidik anak yang benar.

Namun, meskipun suka melahap perihal postingan soal parenting, saya tidak sembarang membaca juga. Ada beberapa tulisan yang tidak bakal saya baca, apabila sebagai berikut ini. Mohon maaf, soalnya saya capek sama mom shaming atau mom’s war melulu.

#1 Orang yang belum punya anak, tapi menggurui ibu-ibu

Mohon maaf, ya, tapi saya biasanya akan skip orang-orang yang ngomongin cara parenting dengan pedas padahal dirinya sendiri belum punya anak. Kenapa saya begini?

Sebab, teori cara mendidik anak dan praktiknya itu bisa sangat berbeda. Dulu sebelum punya anak pun saya sudah membaca beberapa buku parenting. Tapi, ketika punya anak rasanya memang beda banget.

Selain itu, entah kenapa saya sering melihat bahwa orang yang tidak punya anak ini kalau mengkritik emak-emak biasanya pedes sekali. Ada ibu-ibu posting di grup dengan pertanyaan yang dianggapnya “nggak penting”, eh langsung dibully. Malah kadang dikatain, “Mending nggak punya anak”.

Memang ibu-ibu yang begitu perlu dikritik. Tapi, bukan dengan menghina. Kita nggak tau lho kondisi asli si ibu-ibu ini. Bisa jadi dia lulusan SD atau bisa jadi dia punya anak karena dipaksa keluarganya. Empati dikitlah karena kita tak tahu kondisi setiap orang itu seperti apa.

#2 Memberikan saran-saran yang sulit dan “mahal” untuk diterapkan

Ada juga ibu-ibu yang ketika ngomongin parenting, tapi caranya susah pakai banget. Misalnya, bilang kalau orang tua harus memberikan pendidikan yang terbaik buat anaknya. Lalu, dia bandingin sekolah negeri yang biasa sama sekolah swasta bonafide atau ngomongin soal manfaat les piano.

Baca Juga:

Mindfulness Parenting Mengajari Saya untuk Tidak Menurunkan Trauma kepada Anak Masa Depan Saya

30 Kosakata Parenting yang Njelimet, tapi Sebaiknya Dipahami Orang Tua Zaman Sekarang

Bukan gimana-gimana, sih. Saya nggak ngikutin bahasan soal gaya parenting begitu karena dompet saya nggak setebel dompet yang punya postingan. Jadi, daripada merasa gagal, mendingan saya berikan yang terbaik untuk anak saya sesuai kemampuan saja.

#3 Beda pandangan langsung mom shaming dan di-bully

Tak sedikit orang-orang yang kalau kita beda pandangan sedikit saja soal parenting langsung mom shaming dan di-bully. Saya sendiri pernah kena damprat masalah beginian di Twitter. Saya pernah berpendapat soal sesuatu yang itu untuk kebutuhan anak saya sendiri, eh, komen saya langsung dibalas berjilid-jilid.

Lantas, ada yang bilang saya ini sekuler liberal, ada yang bilang saya ini pendukung Jokowi (apa hubungannya?), sampai ada yang bilang saya gagal membaca dan mendidik anak. Pokoknya lengkap sudah segala makian dialamatkan pada saya cuma karena beda pendapat.

#4 Menganggap IRT sebagai pekerjaan parasit

Memangnya ada orang yang menganggap IRT hanyalah pekerjaan parasit? Dulu, saya kira pun tak ada orang yang berpikiran seperti itu. Tapi di jagat dunia maya, ternyata ada saja segelintir orang yang memosisikan IRT setara benalu.

Padahal, pekerjaan IRT itu pekerjaan berat. Coba bayangin, kamu harus bangun jam 5 pagi buat masak dan ngurusin segalanya. Setelah itu, kamu harus beresin rumah dan nyiapin segalanya buat keluarga.

Setiap hari pun ia harus melakukan hal yang sama dan tak dibayar sama sekali. IRT adalah sebenar-benarnya pahlawan tanpa tanda jasa. Jadi yang menganggap IRT sebagai benalu mungkin perlu dulu nyobain kerja ngurus orang lain tanpa dibayar sama sekali.

Lucunya, orang-orang yang mom shaming dan menganggap IRT sebagai benalu ini kadang rajin juga ngomongin soal anak. Mereka suka sekali mengkritik ibu-ibu yang dianggapnya tak becus mengurus anak. Yah, mungkin di kepala mereka, pekerjaan IRT itu mudah sekali sehingga harus bisa mengurus anak dengan sempurna.

#5 Mereka yang cuma bisa nyalah-nyalahin anak

Tidak sedikit tulisan soal parenting yang isinya cuma nyalahin anak. Misalnya, cerita soal orang tua yang bekerja keras, tapi anaknya tidak tahu diri. Atau, tulisan-tulisan tentang anak yang harus nurut kata orang tuanya mentang-mentang si anak sudah dilahirkan ke dunia.

Sebagai seorang ibu, saya paham bahwa memang lebih mudah menyalahkan anak sebagai sosok yang durhaka ketimbang mengakui kesalahan sendiri. Padahal, tak jarang, yang salah memang orang tua.

Saya kira, tipe orang tua yang cuma mau menyalahkan anak adalah tipe orang tua yang sebenarnya tidak siap punya anak. Mereka mungkin punya anak karena menganggap anak itu bayi menggemaskan yang harus menurut. Atau mereka punya anak sekadar untuk memenuhi ekspektasi orang-orang.

Padahal punya anak itu tanggung jawabnya besar. Bukan berarti kita harus sempurna, tapi kita harus benar-benar serius dalam mengurus dan mendidik anak yang dikaruniakan Tuhan pada kita.

BACA JUGA Kumpul Keluarga, Waktunya Mom Shaming dan tulisan Nar Dewi lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 10 Maret 2021 oleh

Tags: Mom ShamingParenting
Nar Dewi

Nar Dewi

IRT suka nulis

ArtikelTerkait

Mempertanyakan Mengapa Santri Dilarang Punya Rambut Gondrong terminal mojok.co

Pembelaan Atas Stigma Orang Tua yang Menyekolahkan Anaknya di Pondok Pesantren

2 Oktober 2020
Ketimbang Pengin Jadi Maudy Ayunda, Mending Belajar Jadi Orang Tuanya Saja terminal mojok

Ketimbang Pengin Jadi Maudy Ayunda, Mending Belajar Jadi Orang Tuanya Saja

13 Juni 2021
Ria Ricis Memang Ibu Masa Kini yang Cerdas tapi Nggak Perlu Digagas (Ria Ricis via Wikimedia Commons)

Ria Ricis Memang Ibu Masa Kini yang Cerdas tapi Nggak Perlu Digagas

5 Januari 2023
nama anak zaman sekarang anak kelima Takut Mengajarkan Bahasa Daerah kepada Anak karena Takut Bicara Kasar Itu Alasan yang Bodoh mojok

Takut Mengajarkan Bahasa Daerah kepada Anak karena Takut Bicara Kasar Itu Alasan yang Bodoh

2 November 2020
dibully

Apa yang Harusnya Orang Tua Lakukan kalau Anaknya Dibully?

20 September 2019
Emak-emak Sufor Melawan Sinisme Fanatikus ASI

Emak-emak Sufor Melawan Sinisme Fanatikus ASI

27 Maret 2023
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting Mojok

6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting

30 November 2025
Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

1 Desember 2025
Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

29 November 2025
Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern Mojok.co

Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern 

5 Desember 2025
4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop Mojok.co

4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop

4 Desember 2025
Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang (Unsplash)

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

4 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.