Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Penggambaran Nafsu Manusia dalam Lakon Pewayangan

Riski Fidiana oleh Riski Fidiana
17 Februari 2021
A A
Penggambaran Nafsu Manusia dalam Lakon Pewayangan terminal mojok.co

Penggambaran Nafsu Manusia dalam Lakon Pewayangan terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Ungkapan bahwa kehidupan manusia itu ibarat wayang kang kudu manut kersane dhalang memang benar adanya. Manusia hidup di dunia lakon pewayangan yang dikendalikan oleh dalang yaitu Tuhan.

Dalam dunia lakon pewayangan pun konon merupakan gambaran kehidupan manusia lho. Salah satunya adalah mengenai hawa nafsu yang ada pada diri manusia. Hal ini saya dengar dari penjelasan dosen saya di kelas.

Manusia adalah tempatnya hawa nafsu. Ya, bukan manusia namanya jika tidak memiliki hawa nafsu, kan? Ternyata nafsu-nafsu tersebut dirangkum rapi dan digambarkan dalam beberapa tokoh wayang yang sangat epik.

Caturhawa atau empat hawa nafsu manusia dalam dunia kebatinan Jawa, yang dijadikan lambang nafsu manusia adalah anak-anak dari Resi Wisrawa dan Dewi Sukesi. Ya, siapa lagi kalau bukan Rahwana, Kumbakarna, Sarpakenaka, dan Gunawan Wibisana.

Rahwana, sang anak sulung dilambangkan sebagai nafsu amarah yang berwarna merah. Nafsu ini yang seringkali mengantarkan manusia untuk bersifat egois dan tidak mau mendengarkan orang lain.

Ketika seseorang dikuasai oleh nafsu amarah, ia menjadi tidak bisa mengendalikan dirinya sendiri. Sering berkata kasar, tamak, marah, merasa menang sendiri, dan hal-hal yang menjurus hanya kepada kepentingan dunia. Apabila dibiarkan menguasai diri, akan timbul sikap sewenang-wenang pada diri manusia.

Nafsu luamah yang berwarna hitam diwakili oleh sosok Kumbakarna. Kumbakarna adalah tokoh yang doyan makan dan tidur dalam lakon pewayangan. Nafsu ini juga ada di setiap diri manusia. Nggak mungkin juga ada manusia yang tidak punya nafsu untuk makan dan tidur.

Tapi, semua tetap ada porsinya, segala yang berlebihan itu tidak baik. Manusia tidak akan cukup jika hanya menuruti nafsu untuk makan dan tidur. Jika berlarut-larut hanya rasa malas dan rakus yang menguasai diri manusia. Jangan sampai deh setiap hari hanya rebahan dan makan.

Baca Juga:

Ternyata Plankton Menggunakan Filosofi Jawa untuk Menikahi Karen

Tokoh Wayang Cangik dan Limbuk Adalah Idola Pewayangan yang Sebenarnya

Ketiga ada nafsu supiyah yang berwarna kuning dan dilambangkan dengan tokoh Sarpakenaka dalam lakon pewayangan. Satu-satunya dari empat bersaudara yang merupakan seorang perempuan. Nafsu supiyah adalah nafsu yang berkaitan dengan hal-hal seksual.

Menurut penjelasan dosen saya, nafsu supiyah dilambangkan dengan sosok wanita karena kebanyakan wanita menjadi objek penyalahgunaan nafsu ini. Banyak lelaki yang kehilangan semua yang dimilikinya karena tidak dapat mengendalikan nafsu seksual. Tapi, nggak semuanya lho ya.

Bahkan nafsu supiyah merupakan nafsu yang muncul pertama untuk menggoda para ksatria dalam lakon pewayangan. Kembali ke penjelasan awal, diakui atau tidak, nafsu yang berhubungan dengan wanita adalah nafsu yang paling berat.

Terakhir adalah nafsu mutmainah yang dilambangkan dengan tokoh Gunawan Wibisana dengan warna putih. Sekadar informasi, Gunawan Wibisana ini satu-satunya anak Wisrawa dan Sukesi yang berwujud manusia. Istimewa nggak sih?

Nah nafsu mutmainah ini adalah nafsu yang menuntun manusia dalam kebaikan. Nafsu yang mengarahkan manusia untuk beribadah kepada Tuhannya dan berbuat baik kepada sesama.

Pada lakon pewayangan, para ksatria akan mampu membunuh ketiga nafsu di atas. Hal ini berarti bahwa ketika kita mengedepankan nafsu mutmainah, ketiga nafsu yang lain dapat kita kuasai.

Akan tetapi tidak berarti ketiga nafsu tersebut secara keseluruhan jelek. Semua nafsu yang ada pada diri manusia sejatinya baik. Hanya saja tergantung bagaimana kita mengelolanya.

Dalam hidup kita bisa menentukan ingin menjadi Rahwana sang pemarah atau Kumbakarna yang rakus dan hobi tidur. Kita juga bisa menjadi Sarpakenaka yang mengedepankan nafsu seksualnya atau menjadi Gunawan Wibisana yang mampu menguasai ketiga nafsu lainnya meskipun jumlahnya kalah banyak.

Ketiga nafsu amarah, luamah, dan supiyah ini melambangkan raga manusia. Sedangkan nafsu mutmainah melambangkan sukma atau jiwa manusia. Sebagai manusia kita dapat menentukan, jiwa kita dikuasai oleh raga atau jiwa kita yang menguasai raga.

BACA JUGA Ki Seno Nugroho, Dalang yang Bikin Milenial Gandrung dengan Wayang dan tulisan Riski Fidiana lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 16 Februari 2021 oleh

Tags: filosofi jawaTokoh Wayangwayang
Riski Fidiana

Riski Fidiana

Mahasiswi Pendidikan Bahasa Jawa, Universitas Sebelas Maret. Pencinta sambal.

ArtikelTerkait

Lakon-lakon Gugat dalam Wayang, Simbol Kesetaraan dalam Keadilan terminal mojok.co

Lakon-lakon Gugat dalam Wayang, Simbol Kesetaraan dalam Keadilan

13 Oktober 2020
Wafatnya Ki Seno Nugroho adalah Duka Besar bagi Dunia Pewayangan terminal mojok.co

Wafatnya Ki Seno Nugroho Adalah Duka Besar bagi Dunia Pewayangan

4 November 2020
Mahasiswa UTM, sawang sinawang

Membedah Konsep Sawang Sinawang dalam Kehidupan Seorang Mahasiswa Tingkat Akhir

6 Mei 2020
makna wayang semar gareng di pikulan dawet ayu banjarnegara mojok.co

4 Makna Wayang Semar dan Gareng di Pikulan Dawet Ayu Banjarnegara

28 Juli 2020
Kesaktian Nakula dan Sadewa dalam Cerita Pewayangan terminal mojok.co

Kesaktian Nakula dan Sadewa dalam Cerita Pewayangan

22 Oktober 2020
Pandawa Adalah Simbol Yin-Yang, Mengajarkan Keseimbangan dalam Diri Manusia terminal mojok.co

Nilai-nilai Kehidupan yang Bisa Dipetik dari Peralatan Pagelaran Wayang

27 September 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih (Unsplash)

4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih

29 November 2025
Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

3 Desember 2025
Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

29 November 2025
Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

1 Desember 2025
5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru Mojok.co

5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru

2 Desember 2025
Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

2 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.