Saat Attack on Titan season 4 episode 1 rilis, tentu banyak yang bingung dengan karakter-karakter dan latar penceritaan yang baru atau beda banget. Lalu, baru diketahui di episode selanjutnya bahwa plot kisah ini sudah mengalami time skip.
Namun, tetap saja banyak yang heran dengan hal ini. Mengapa hanya ada Reiner dan Zeke Yeager, tokoh yang dulu ada dan sekarang muncul lagi? Di mana yang lain?
Apalagi kalau tak membaca manganya juga. Padahal, episode terakhir di season sebelumnya nggak ada petunjuk sama sekali mengenai hal tersebut. Bangsa Marley dan semua tentangnya hanya digambarkan secara singkat di beberapa episodenya.
Ditambah lagi, saat kubu Survey Corps secara tiba-tiba melakukan agresi ke Marley. Lalu dengan membawa beberapa karakter baru lagi, seperti Onyankonpon yang jadi pilot pesawat penyelamat itu. Atau Yelena, yang menjebak Galliard Porco dan Pieck Finger ke dalam lubang agar tak bisa menjadi titan. Ya, bertambahlah kebingungan akan semua ini.
Pokoknya, pasti tersimpan pertanyaan-pertanyaan heran macam itu, kenapa gini kenapa gitu. Seperti ada sebagian unsur plot cerita yang hilang.
Jadi, dengan rilisnya Attack on Titan season 4 episode 9 ini, memberi gambaran cukup lengkap mengapa ada agresi militer ke Marley oleh Pasukan Eldian. Yang adalah untuk memperjuangkan kebebasan Eldia dan melemahkan atau merebut kekuatan titan shifter yang tersisa di sana. Singkatnya, episode yang berjudul “Prajurit Relawan” ini adalah titik start season 4 untuk mencapai akhirnya.
Jika mau mengurut menonton Attack on Titan episode 9 sampai adegan Eren, Mikasa, dan Armin berlatih menembak saja (tepatnya menit ke-15, selebihnya sudah masuk storyline yang sedang berlangsung), lalu dilanjut episode 1 sampai 8, tentu benang kusut keheranan kita akan terurai.
Akan tetapi, saya bisa bilang bahwa meski Attack on Titan episode ini merupakan awal dari semuanya, tetap saja memang lebih pas dan baik berada seperti semestinya. Maksud saya, andaikan dijadikan episode awal hanya agar plot berjalan lurus maju, nantinya akan kurang menarik. Sebab, episode ini hanya diisi perundingan dan detail-detail yang mungkin akan terlupakan. Dan, membosankan pula kalau memulai sebuah episode baru setelah lama ditunggu jika bukan dengan adegan action macam perang Marley dengan negara aliansi itu. Iya, kan?
Selain itu, episode ini juga memberi banyak penegasan mengenai konflik antara Marley dan Eldian. Lebih jelasnya, menggambarkan kebencian bangsa Marley pada Eldian Pulau Paradis. Yang dipertegas dengan menolak tawaran “ngeteh” dan malah bilang tidak sudi untuk bersanding dengan iblis dan meminum kencing babi.
Nah, hal kebencian itu saya pikir tak akan baik ditaruh di awal. Sebab, tak akan menimbulkan simpati penonton pada pasukan Marley nantinya, lantaran mereka sudah memandang buruk Survey Corps. Akibatnya, tanpa simpati pada orang Marley, kisah ini hanya akan menjadi hitam-putih. Dengan kata lain, Marley akan dianggap buruk sepenuhnya dan juga sebaliknya, para Eldian dianggap baik sepenuhnya. Nggak menarik.
Selain ihwal dendam itu, kita juga tak akan penasaran lagi mengapa Survey Corps punya pesawat apabila episode ini berada di awal. Yang padahal, scene di episode 8 begitu keren saat pesawat menjemput pasukan yang melakukan agresi itu dan bikin kita penasaran.
Kita tak akan tahu juga betapa Pulau Paradise benar-benar “tertinggal” dalam masalah teknologi. Saat scene Hanji Zoe begitu gumun mengenai pistol, pesawat, dan pelabuhan yang menunjukkan demikian. Dan, hal ini berhubugan juga dengan konflik yang ada, di mana Raja Tembok mengasingkan diri sambil mengancam dengan serangan ribuan titan atau “Guncangan Tanah”.
Namun, yang paling bikin episode ini memang tak cocok ditaruh sebagai pembuka season ini karena ada scene di mana Sasha Braus yang dengan kocaknya menyantap udang sambil menangis karena begitu lezat. Wah, ya tentu hal itu akan menambah penderitaan penonton di karena ia harus mati di episode 8.
Akibatnya nanti, yang norak mengutuki Gabi kemarin pun pasti semakin menjadi. Hahaha.
Lagipula, meski di episode sebelumnya Sasha mati, di episode ini scene ia makan udang itu seperti menjadi adegan perpisahan untuk penonton, sehingga menaruhnya setelah kematiannya adalah hal yang dramatis. Sebagai kenangan terakhir bagi kita semua atas kelucuannya di hadapan makanan.
Sumber gambar: Akun Twitter @AoTWiki.
BACA JUGA Studio MAPPA Bungkam Bacot Netizen dengan Eksekusi Ciamik Episode 7 AoT atau tulisan Fadlir Nyarmi Rahman lainnya.