Mermaid Man, seorang pahlawan yang tidurnya suka melek ini kemunculannya memang cukup jarang di serial SpongeBob Squarpants. Seperti para pahlawan pada umumnya, dia hadir ketika situasi dalam keadaan bahaya. Misalnya ketika Bikini Bottom diserang pasukan Kurawa, atau pada saat ada seekor capung yang dianggap sebagai makhluk paling mematikan oleh warganya.
Kendati demikian, kemunculan beliau selalu meninggalkan sesuatu yang terngiang-ngiang di kepala—setidaknya di kepala saya. Salah satu buktinya adalah pada sebuah episode yang menampilkan karakter utama bersama teman pink-nya, Patrick, meminta tanda tangannya di buku serial pahlawan super Mermaid Man dan Barnacle Boy. Setelah para penggemarnya ingin beranjak pulang, Mermaid Man memberi sebuah wejangannya, yaitu:
INGAT ANAK-ANAK, TETAPLAH BERADA DI JALAN SETAN!
Kalimatnya pendek, cuma satu baris. Namun, saya yakin, di pikiran Anda wejangan tersebut tidak bisa dilupakan lantaran begitu epik. Pertama kali saya menontonnya, saya kaget mendengar pahlawan berujar seperti itu, tetapi belakangan ini saya curiga jangan-jangan ada pesan pesan tersembunyi di baliknya. Mengingat Mermaid Man itu pahlawan yang sudah sepuh, jadi tidak bisa kita telan secara mentah omongannya—bukan cuman Mermaid Man, tapi semua orang. Semestinya memang begitu.
Kecurigaan saya timbul setelah belajar Haiku, puisi tradisional Jepang yang kalau tidak salah sudah ada sejak tahun 1600-an. Pada tahun itu banyak penyair dari Negeri Sakura yang membuatnya, tapi saya sendiri cuman tahu satu orang. Dia adalah Basho. Berawal dari Haiku kemudian curiga yang pada akhirnya jadi penasaran, alhasil saya coba membongkar omongan Mermaid Man kepada SpongeBob dan Patrick. Akhirnya saya menemukan pesan yang ternyata sangat mulia. Di bawah ini saya ingin membagikan hasil pengamatan saya.
#1 Mengingatkan kita beribadah
Di atas, sudah saya jelaskan semua ini karena Haiku. Ciri-ciri puisi tersebut yang bisa dilihat adalah berjumlah tiga baris dan berpola 5-7-5 silabel di setiap barisnya. Oleh karena itu, saya coba mengikutinya menggunakan pola dengan cara memenggalnya terlebih dahulu. Maka akan jadi seperti ini: i-ngat a-nak a-nak te-tap-lah ber-a-da di ja-lan se-tan. Kemudian dihitung silabelnya, dari kalimat itu ada tujuh belas silabel atau suku kata.
Angka ajaib (tujuh belas) ini tidaklah asing di telinga kita, apalagi kaum Muslimin dan Muslimat. Kemerdekaan Indonesia ditetapkan pada tanggal tujuh belas, dan salat lima waktu dalam satu hari rakaatnya berjumlah tujuh belas.
Di sini membuktikan bahwa sebenarnya Mermaid Man mengingatian kita untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan dengan cara rajin beribadah. Agar di akhirat nanti kita tidak sengsara, sebab sudah punya bekal yang dikumpulkan sejak kita hidup di dunia yang fana ini.
Barangkali beberapa dari Anda berpikir, “Kok bisa-bisanya setan dihubungkan dengan Tuhan? Cocoklogi ngawur!” Saya hanya menyarankan untuk membaca tulisan ini sampai tuntas karena penjelasannya saling berkelindan.
#2 Menyuruh mengutamakan ibadah
Jika dilihat, wejangan dari sesepuh Bikini Bottom itu banyak menggunakan rima “A” atau huruf vokal “A” yang mana dalam susunan alfabet, huruf tersebut berada di urutan pertama. Nah, sinonim kata “pertama” adalah “terutama dan terpenting”.
Lalu apa maksudnya? Di bagian ini, Mermaid Man ingin menganjurkan kepada seluruh umat manusia agar mengutamakan atau mementingkan ibadah. Sesibuk, sesusah, sebahagia apa pun, intinya dalam segala situasi yang sedang Anda rasakan, jangan lupa dengan ibadah. Mulia sekali, kan?
Tidak bisa dimungkiri memang, kadang kala kebijaksanaan muncul seiring bertambahnya usia.
#3 Jangan sampai tergoda rayuan setan
Pernahkah Anda membayangkan bahwa apa yang diucapkan Mermaid Man itu adalah sebuah permainan yang sering kita jumpai di masa sekolah? Apakah itu? Tentu saja kalimat acak, dan beliau ingin kita menyusunnya kembali.
Berlandaskan permainan tersebut, saya coba mengubah letak beberapa kata. Saya menemukan kalimat ini: Ingatlah anak-anak, setan tetap berada di jalan.
Artinya sejak jaman dahulu kala sampai nanti kehidupan berakhir, setan tetap berada di jalannya, menggoda manusia. Saya menangkap maksud Mermaid Man, blio tidak ingin kita sampai tergoda bujuk rayu setan, yang susah dilawan.
Buktinya saya sendiri. Terkadang saya lebih mendengarkan suara setan ketimbang suara calon pemerintah ketika sedang kampanye. Eh, tapi, apa bedanya, ya? Bukannya sama?
#4 Sosok ayah yang peduli keluarga
Semua manusia, entah itu seorang pahlawan atau manusia biasa, punya kekurangan. Kadang, kalau kita menyampaikan sesuatu kepada orang lain secara lisan, pasti ada satu dua kata yang seharusnya tidak ada tetapi kita bikin ada. Begitu pun dengan Mermaid Man. Apalagi umurnya sudah senja, (beliau anak indie-kah?) salah satu kekurangannya, ya, lupa.
Di sini saya berpikir keras sampai habis tiga gelas kopi demi menghilangkan kata-kata —yang seharusnya memang tidak ada—agar saya mendapatkan pesan yang sebenarnya dari wejangan beliau. Akhirnya saya sampai pada kalimat: Tetap di jalan, ingat anak-anak.
Bagaimana? Terdengar familier? Kita sering melihatnya di bokong truk. Di dalam serialnya, tidak dijelaskan apakah Mermaid Man punya keluarga atau tidak, tapi beliau punya mobil kasat mata dan kawannya lebih muda.
Hal ini bisa berarti Mermaid Man merupakan sosok ayah yang peduli terhadap keluarga. Dia merelakan dirinya hidup di jalanan, menumpas berbagai kejahatan di Bikini Bottom supaya keluarga yang ada di rumah hidup aman dan tenang.
Pesan terakhir ini sangat mengagumkan. Bisa dicontoh kaum laki-laki, khususnya bapack-bapack. Bertanggung jawab kepada anak-anaknya, mencari nafkah, menjamin pendidikannya, agar kehidupan mereka lebih baik dari kita.
Mylov, ternyata banyak sekali pelajaran yang bisa diambil dari pahlawan kesayangan kita. Padahal hanya satu kalimat, apa jadinya kalau berkalimat-kalimat? Barangkali saya akan pusing memikirkannya.
BACA JUGA Meninjau Aksi Tidur Melek Mermaid Man dari Sisi Kesehatan dan tulisan Dian Rijal Asyrof lainnya.