Salah satu teman saya, sebut saja Fatih, belakangan ini rajin ikut latihan yoga. Saya belum pernah ikut yoga. Kepikiran buat ikut pun tidak. Dalam benak saya, yoga itu mbosenin dan bikin ngantuk.
Saya membayangkan lagu yang diputar saat yoga pasti berirama pelan. Gerakannya pun bukan yang gedebag-gedebug seperti gerakan senam aerobic. Duh. Bukan saya banget itu. Bisa-bisa saya bakal menguap sepanjang latihan yoga, atau malah ketiduran di matrasnya. Namun, Fatih berhasil meyakinkan saya kalau yoga tidak seburuk itu. Akhirnya, pada hari yang sudah ditentukan, untuk kali pertama, saya ikut latihan yoga.
Seperti dugaan saya sebelumnya, musik yang diputar saat yoga serupa instrumental. Instruktur yoga terlebih dahulu memperkenalkan diri dan menjelaskan sedikit tentang yoga. Tak berselang lama, instruktur mulai memandu untuk melakukan stretching atau peregangan. Tak jarang, dia berkeliling untuk memperbaiki gerakan kami yang dirasa salah. Menurut mbak instruktur, gerakan-gerakan yang kami lakukan adalah sebuah upaya untuk menghidupkan otot-otot tubuh kita. Namun versi saya, ini seperti usaha untuk menjadi Luffy si Bajak Laut. Iya, Luffy yang di anime One Piece itu! Luffy yang badannya bisa melar-melar itu!
Coba bayangkan. Ada satu gerakan ketika kita diminta untuk pose seperti meja. Kemudian kepala didongakkan ke atas, punggung diturunkan ke bawah, dan pantat ditarik ke belakang, sementara telapak kaki bertumpu pada ujung-ujung jari kaki. Setelah itu, badan ditarik ke belakang hingga pantat menyentuh kaki, dahi ditempelkan di matras, dan ujung-ujung jari tangan ditarik ke depan.
Susah, ya, dibayangkan? Lebih susah lagi praktiknya, Ngab. Ya, itu tadi. Bagian tubuh kita ditarik ke arah berlawanan. Yang satu bagian ke belakang, bagian lain ke depan. Yang ini tarik ke kanan, yang itu tarik sis semongko, eh, kiri. Jadi, nggak salah dong kalau saya ngerasanya ini bukan latihan yoga, tapi latihan jadi Luffy si Bajak Laut~
Keseimbangan badan juga hal yang penting saat latihan yoga. Beberapa kali badan saya terasa oleng saat berpindah dari satu gerakan ke gerakan lain. Mungkin ini ada kaitannya dengan olah nafas dan ketenangan yang belum bisa dikuasai dengan baik. Mungkin nanti, di latihan yang entah ke berapa, ketenangan, olah nafas, dan keseimbangan badan bakal jadi hal yang mudah. Siapa tahu berikutnya jadi bisa lari di atas air. Siapa tau~
Di akhir latihan yoga, kami melakukan semacam meditasi. Kami diminta menutup mata sambil mengatur nafas untuk menurunkan tekanan jantung yang sempat meningkat karena latihan. Di sela-sela meditasi tersebut, instruktur memberikan kami sugesti-sugesti positif. Salah satu sugesti yang saya ingat adalah bahwa kita harus bersyukur dengan tubuh dan nafas yang kita miliki. Bentuk rasa syukur itu salah satunya adalah dengan menunaikan hak atas tubuh, yaitu hak untuk sehat dan dijaga. Lantaran ketika kita sehat, kita bisa melakukan banyak hal positif dan berguna bagi orang-orang di sekitar.
Terus, efeknya bagaimana setelah ikut latihan yoga?
Di awal latihan, instruktur sempat menyebutkan bahwa bagi beberapa orang pemula, ikut yoga bisa menimbulkan beberapa efek seperti: mual, pusing, bahkan muntah. Ngeri juga, sih. Namun, ini katanya bagian dari detoksifikasi.
Kalau saya, beberapa saat setelah yoga berakhir, saya merasa badan saya jadi lentur, Gaes. Kaki sama tangan kok rasanya jadi enteng melayang, gitu. Berasanya kalau ada gelas satu meter di depan saya, bisa saya ambil tanpa harus berjalan mendekat, alias tangan saya bisa memanjang kayak Luffy gituuu. Namun, pas mau praktik, ternyata nggak bisa. Saya tetap harus beranjak dulu. Gagal, deh, jadi Luffy.
Soal ngantuk, bagaimana?
Wah, ini. Ternyata latihan yoga itu nggak bikin ngantuk blas, lho. Meskipun gerakannya nggak gedebag-gedebug seperti aerobik, tapi keringat yang keluar… gembrojoss! Jauh lebih banyak daripada aerobik ataupun lari-lari keliling lapangan bola 4 kali. Serius. Kalau nggak percaya, silakan coba. Kalau setelah dicoba ternyata ngantukin, mungkin itu bukan latihan yoga, tapi Yoga lainnya, yang cuma asik di WhatsApp, tapi pas ketemuan melempem. Bhaaa….
BACA JUGA 12 Manga Olahraga Terbaik Berdasarkan Cabang Olahraganya atau artikel Dyan Arfiana Ayu Puspita lainnya.