Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Olahraga

93 Gol Atalanta, 93 Kesenangan dari Scuola di Calcio Terbaik di Serie A

Yamadipati Seno oleh Yamadipati Seno
15 Juli 2020
A A
atalanta serie a MOJOK.CO

atalanta serie a MOJOK.CO

Share on FacebookShare on Twitter

Stefano Bonaccorso, Kepala Akademi Atalanta, suatu kali pernah berkata seperti ini: “Jika lahir di Kutub Utara, Diego Maradona tidak akan menjadi pesepak bola yang baik.” Menurut Stefano, selain unsur genetis, lingkungan adalah pendukung terbaik tumbuh dan kembangnya atlet sepak bola.

Sebuah pernyataan yang sangat berdasar ketika kita semua bisa bersepakat bahwa akademi Atalanta adalah salah satu scuola di calcio (sekolah sepak bola) terbaik di dunia. Kita memuja La Masia milik Barcelona dan Jong Ajax, tim muda Ajax Amsterdam sebagai yang terbaik. Seiring pemujaan itu, sudah selayaknya pujian juga dialamatkan untuk akademi Atalanta.

Ketika saya masih aktif di sebuah sekolah sepak bola di Yogyakarta, salah satu pelatih selalu menekankan pentingnya dua hal. Pertama, menikmati latihan, bukan sekadar sebagai sasana melatih teknik. Maklum, masih kanak, yang ditekankan bukan soal kesempurnaan terlebih dahulu. Kedua, kebersamaan, yang melahirkan bond yang kuat di antara teman.

Dua hal itu membentuk rasa nyaman di dalam sebuah tim. Sebuah ikatan yang akan sangat dibutuhkan ketika berlaga di sebuah kompetisi. Team work dibangun dari sana. Teknik dasarmu boleh menonjol. Namun, ketika tim tidak didahulukan, perlahan, keberadaanmu tidak akan pernah diakui.

Dua hal yang ditekankan oleh pelatih saya semasa kanak, sepertinya terwujud juga di akademi Atalanta. Secara otomatis, terwujud juga di tim utama mereka. Kenapa bisa begitu? Karena nilai dan identitas sebuah klub sudah ditekankan sejak dini. Bukan semata sukses karena uang, tetapi karena tradisi dan nilai-nilai luhur dikawal secara ketat.

Kekuatan tim dibangun oleh 11 pemain, plus pelatih, plus staf, plus manajemen, plus suporter. Artinya, sebuah tim tidak hanya hidup di atas lapangan. Atalanta dan Bergamo yang menaungi, saling menghidupi. Bagi saya, pertautan kasih di antara persona yang hidup di tengahnya itu menghadirkan kesenangan di sepak bola.

Team work yang disajikan Atalanta itu, dipadukan dengan kualitas teknis yang diasah sejak dini. Stefano pernah menegaskan kalau sistem bermain bisa jadi hanya sekadar “nomor telepon” jika dieksekusi tanpa kualitas teknis. Saya sendiri yakin, kurikulum sepak bola profesional seperti itu diterapkan di mana saja. Namun, aspek apa yang membuat Atalanta bisa begitu istimewa?

Jawabannya adalah menanamkan mental pemenang sejak dini. Stefano Bonaccorso menjelaskan dengan begitu jernih. Dia berkata seperti ini:

Baca Juga:

One Stop Football, Acara Sepak Bola di Indonesia Terbaik Sepanjang Masa

Napoli Hanya Butuh Konsistensi

“Kenapa pelatih dari Inggris sering datang ke akademi ini sembari berkata bahwa anak-anak tidak perlu memikirkan soal kemenangan? Izinkan saya bertanya balik. Kira-kira, apa yang sudah Inggris menangi di segala level usia? Kami pergi sebuah pertandingan bukan untuk bersenang-senang dan makan es krim. Kamu pilih mana, bermain baik lalu kalah, atau win ugly dengan skor 1-0 di mana gol dicetak di menit ke-94? Jika ada sebuah kompetisi, kami akan selalu mengincar kemenangan. Selalu!”

Keyakinan dan kepercayaan diri yang ditanamkan ke dalam benak pupils akademi, terbukti “buahnya sangat manis”. Silakan bikin daftar lulusan akademi Atalanta. Perhatikan daftar itu lekat-lekat dan kagumi nama-nama yang ada di sana. Ketika sepak bola Italia, dalam kurun waktu 15 tahun terakhir dirundung awan hitam isu gelap, scuola di calcio Atalanta tidak berhenti “memproduksi” pemuda dan pemudi terbaik di Serie A.

Di atas, saya menyinggung bahwa nilai dan tradisi selalu ditekankan sejak dini, di akademi. Saya juga menegaskan, nilai luhur seperti itu pasti tercitrakan di tim utama. Mulai dari kesenangan bermain sepak bola, hingga mentalitas untuk selalu menang di setiap laga. Oh, jangan salah, tim utama Atalanta punya keduanya.

Ketika Serie A masih menyisakan 5 pertandingan, Atalanta sudah mencatatkan 93 gol. Jumlah gol yang luar biasa. Jumlah gol di mana ketika membaca angka yang tertera, pikiran kita pasti melayang ke tim-tim seperti Juventus, AC Milan, Internazionale, atau AS Roma. Tidak, 93 gol itu, 93 kesenangan itu milik Atalanta.

Dominasi Juventus adalah sebuah keniscayaan. Namun, kekasih Serie A, mulai musim ini, bertambah satu lagi. Dia adalah Atalanta, yang menaburkan kesenangan di setiap pertandingannya. Sebuah eye orgasm untuk siapa saja yang berkesempatan melihatnya. Sebuah kesenangan murni dari lapangan hijau.

Vinci per noi, Magica Atalanta, Vinci per noi!

BACA JUGA 8 Menit 46 Detik George Floyd Meregang Nyawa Adalah Sebuah Pengkhianatan dan tulisan Yamadipati Seno lainnya. 

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 11 Januari 2022 oleh

Tags: akademi sepak bolaatalantainterjuventusMilanserie A
Yamadipati Seno

Yamadipati Seno

ArtikelTerkait

milanisti

Seni Menitikkan Air Mata ala Milanisti

15 Agustus 2019
Menghitung Penghasilan Kojiro Hyuga di Juventus

Juventus, Klenik Kutukan Gol Muntari, dan Identitas Pecundang yang Perlu Diterima

8 Agustus 2020
Juventus, Si Nyonya Tua yang Jago Belanja

Juventus, Si Nyonya Tua yang Jago Belanja

10 Agustus 2022
claudio marchisio juventus mojok

Claudio Marchisio, sang Pangeran yang Tak Pernah Naik Takhta

4 Agustus 2020
AC Milan Juventus Serie A MOJOK

Milan Kalahkan Juventus, tapi Dapat Penalti, Milanisti Kecewa

8 Juli 2020
juventini

Bukan Kopites Tipikal Pacar Idaman, Tapi Juventini

7 Agustus 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang Mojok.co

4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang

3 Desember 2025
Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka Mojok.co

Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka

1 Desember 2025
Lamongan Megilan: Slogan Kabupaten Paling Jelek yang Pernah Saya Dengar, Mending Diubah Aja Mojok.co Semarang

Dari Wingko Babat hingga belikopi, Satu per Satu yang Jadi Milik Lamongan Pada Akhirnya Akan Pindah ke Tangan Semarang

30 November 2025
Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

30 November 2025
Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

1 Desember 2025
QRIS Dianggap sebagai Puncak Peradaban Kaum Mager, tapi Sukses Bikin Pedagang Kecil Bingung

Surat untuk Pedagang yang Masih Minta Biaya Admin QRIS, Bertobatlah Kalian, Cari Untung Nggak Gini-gini Amat!

5 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.