Lagu pop punk paling enak buat headbang sambil nangis!
Belakangan ini, momen melewati malam adalah perkara sulit dalam hidup saya. Menjelajahi media sosial adalah kewajiban yang nggak bisa diganggu-gugat. Jika sudah mentok dengan Twitter, saya berlalu menuju YouTube—karena saya nggak punya Instagram. Ujung-ujungnya, Neck Deep “December” lagi.
Terkadang, rekomendasi video di YouTube lucu juga. Begini ceritanya. Di suatu malam, tiba-tiba, rekomendasi YouTube menyodorkan sebuah video yang telah lama saya tinggalkan, yakni “Tatiana” dari Pee Wee Gaskins yang satu dekade lalu tak pernah absen dalam hari-hari malang saya. Video demi video berlalu, saya menyadari satu hal yang kayaknya sangat telat saya sadari: lagu-lagu pop punk Indonesia ternyata enak juga buat menangis.
Berlandaskan kekuatan emosional, berikut saya rangkumkan lagu-lagu dari band pop punk Indonesia yang enak sebagai kawan nangis, headbang, dan muntab dalam satuan waktu yang sama. Ya, ini versi saya.
#1 Stand Here Alone “Hilang Harapan”
Atribut pop punk sepertinya hinggap di lagu ini. Lengkap untuk muntab, nangis, tapi jangan lupa moshing di dalam kos-kosan. “Seperti cahaya yang kau padamkan. Kau tinggalkanku dengan kesepian,” Cuk! Memang nggak ada yang lebih sakit dari ketinggalan Kereta Prameks jurusan terakhir, tapi putus cinta nggak kalah sakit. Dan SHA mengajarkan marah, galau, muntab dengan cara yang agak wangun.
#2 Stand Here Alone “Mantan”
Tangisnya dibagi menjadi dua: nangis karena sedih dan karena tertawa. Ya, lagu ini memang menyenangkan, tapi perih. Dengerin lagu ini berasa sedang ngobrol sama temen di tongkrongan. Dengan ditemani es teh, mendoan anget, dan mata yang hampir menetes karena melihat bribikanmu jadian sama kakekmu! Dyaaar!
#3 Liburan di Rumah “Haze”
Orang yang membenci dirimu itu selalu ada. Dengan alamiah, orang itu nggak bersalah, pun dirimu juga nggak salah. Terkadang menangis memberikan sebuah efek lega. Salah satunya ia menyelesaikan hal problematik yang satu ini. “Haze” merupakan salah satu kawan yang tepat untuk menemani tangismu itu.
#4 Remember of Today “Pergi, Hilang, dan Lupakan”
Remember of Today memang spesialis lagu-lagu bertemakan kehidupan, terutama masalah percintaan. Pertama dengar lagu ini sejatinya saya bermula dengan perasaan yang biasa saja. Namun, ketika mengalun dalam lirik, “Maafkanlah diriku atas semua kesalahan yang kuperbuat selama ini kepada dirimu,” wah, remuk!
#5 Closehead “Menunggu Bintang Terang”
Ketika mulai mempertanyakan hidup di kosan sempit, bau, dan penuh dengan bocor di langit-langitnya, lagu ini pasti nomer satu mengiringi. Pada bagian ini, “Teruslah mencengkerami hari. Teruslah menarik dengan janji,” sambil memejamkan mata, mbrebes mili, dan mbatin, “Jancuk, skripsiku kapan rampung???!!!”
#6 Pee Wee Gaskins “Detik Tak Bergerak”
Lagu ini amat sentimentil bagi saya pribadi. Kehilangan seseorang itu bukan perkara yang sederhana. Lebih jauh dari itu, Pee Wee Gaskins memfasilitasi kita yang sedang kehilangan dengan lagu yang syahdu ini. “Detik tak bergerak dan ku pun tersadar. Teringat harinya penuh dengan cinta. Saat kuhabiskan hariku dengannya. Saat kuteteskan air mata ini,” jangan salahkan saya kalau kamu menangis pada bagian ini.
#7 Pee Wee Gaskins “Sebuah Rahasia”
Lagu ini pertama kali mengudara ketika saya SMP. Melalui sebuah radio, saya kirim pesan untuk diputarkan lagu tersebut. Saya pun mengirimkan pesan untuk sang penyiar supaya pesan saya sampai di telinga bribikan saya waktu itu. “Kalau bisa ku ulangi cerita, ku tak akan berada di tempat pertama kita berjumpa!”
#8 Semut Merah “Andai Kau Rasakan”
Kalau kalian ingin gitaran dengan gaya tetap wangun padahal kemropok ambles pengin nangis, lagu ini bisa jadi rujukan. Berkisah tentang seseorang yang dicampakkan, ditemani petikan gitar yang pelan, silakan ambil tisu, nggak usah secukupnya. Sepuasnya! Tapi janji, ya, besok jalani harimu dengan semangat dan senyum lebar menawan.
#9 Rocket Rockers “Ingin Hilang Ingatan”
“Kehadiran sosokmu kian menyiksaku!” Lagu ini memang official anthem of broken heart muda-mudi lintas generasi. Jika kalian belum tahu, nggak masalah. Saran saya, coba dengarkan menjelang jam dua belas malam. Memojok di dekat tembok, pejamkan mata, tekuk lututmu, peluk lututmu, dan bernyanyilah. Plongkan hatimu karena hatimu itu layak mendapatkan yang terbaik.
Nah, ini versi saya. Gimana? Plong, kan? Semisal ingin menambahkan lagu pop punk dari band Indonesia lainnya yang nggak kalah bikin ambyar, kolom komentar tersedia untuk kalian semua.
BACA JUGA 4 Rekomendasi Buku Musik untuk Kalian yang Ingin Jadi Penulis Musik dan tulisan Gusti Aditya lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.