7 Tabiat Penjaga Kos yang Bikin Penghuninya Betah Tinggal

7 Tabiat Penjaga Kos yang Bikin Penghuninya Betah Tinggal Mojok.co

7 Tabiat Penjaga Kos yang Bikin Penghuninya Betah Tinggal (unsplash.com)

Tinggal di kos tidak hanya soal kamas yang nyaman dan fasilitas lengkap. Ada satu faktor yang begitu bedampak, tapi jarang disoroti yakni penjaga kos. Ya, orang yang bertanggung jawab atas keberlangsungan kos-kosan setiap hari. Orang yang setiap hari kamu lihat di depan pintu, yang kadang menyapa, kadang cuma senyum, atau malah yang diam aja, tapi matanya jelalatan.

Penjaga kos itu ibaratnya penentu kehidupan kos yang tenang atau penuh drama. Kalau dapat penjaga yang baik, rasanya seperti menang lotre. Kehidupan kos jadi lebih ringan, lebih aman, dan yang pasti bikin betah sampai nggak mau pindah. Sebaliknya, kalau dapet yang nyebelin, siap-siap aja tiap hari mikir kapan mau cari kosan baru.

Nah, buat kamu yang lagi cari kosan atau pengen tahu kriteria penjaga kos idaman, ini dia tujuh perilaku penjaga kos yang bikin anak kos nggak mau pindah kemana-mana.

#1 Penjaga kos yang ramah, tapi nggak kepo berlebihan

Penjaga kos yang baik itu ramah, sapa duluan, senyum, bahkan kadang nanya kabar. Tapi, ingat, semua itu ada batasnya. Mereka nggak akan nanya “Kemarin pulangnya jam berapa, Kak?” atau “Tadi yang bawa sepeda motor siapa?” sambil mata melotot kayak lagi interogasi.

Keramahan mereka tulus, bukan buat ngumpulin bahan gosip yang nanti disebarkan ke warung sebelah atau bahkan ke ibu kos. Penjaga kos yang respek privasi anak kos itu langka dan kalau kamu dapet yang kayak gini, jangan lepas.

#2 Sigap kalau ada masalah fasilitas

Pernah nggak sih ngalamin pintu kamar rusak, air nggak lancar, atau lampu kamar mati, terus lapor ke penjaga tapi jawabannya cuma “Iya nanti ya”? Besoknya ditanya lagi, jawabannya masih sama. Besoknya lagi? Masih tetap “nanti.”

Nah, penjaga kos yang disukai anak kos itu kebalikannya. Mereka responsif. Begitu ada laporan, langsung cek atau langsung kabarin tukang. Nggak perlu diingatkan berkali-kali sampai anak kos capek sendiri. Mereka paham kalau fasilitas kos yang rusak itu bikin hidup anak kos jadi susah, dan mereka nggak mau bikin penghuni sengsara.

#3 Penjaga kos nggak jadi CCTV manusia

Ada tipe penjaga kos yang mata dan telinganya jeli banget. Dari pagi sampai malam, mereka tahu kamu pulang jam berapa, bawa siapa, belanja apa, sampai paket yang lho terima isinya apa. Seolah-olah tugas utama mereka bukan jaga kos, tapi jadi detektif swasta.

Penjaga kos yang baik nggak kayak gini. Mereka memang perhatian soal keamanan, tapi nggak sampai stalking level dewa. Mereka percaya kalau anak kos juga punya tanggung jawab sendiri. Selama nggak bikin rusuh atau ganggu penghuni lain, ya santai aja.

#4 Adil soal aturan, nggak pilih kasih

Di setiap kosan pasti ada aturan. Dari soal jam malam, tamu, sampai penggunaan listrik. Penjaga kos yang disukai itu konsisten menerapkan aturan ke semua orang. Nggak ada yang namanya “Si A boleh pulang telat karena dekat sama penjaga kos” atau “Si B nggak kena teguran padahal bikin berisik”.

Mereka profesional. Kalau ada yang melanggar aturan, ditegur dengan cara yang baik. Kalau ada yang patuh, ya dihargai. Simpel, tapi jarang ditemukan.

#5 Penjaga kos sering membantu hal-hal kecil

Ini dia yang bikin hati anak kos meleleh. Penjaga kos yang suka bantuin hal-hal kecil tanpa diminta. Misalnya, pas hujan dan jemuran kamu masih di luar, mereka membantu mengangkat tanpa perlu kamu minta. Atau pas kamu lagi keluar kota dan ada paket datang, mereka terima dan simpan dengan aman.

Bahkan, ada penjaga kos yang kadang masakin makanan buat anak kos. Nggak selalu, tapi kadang-kadang. Pas lagi masak banyak, mereka nawarin “Kak, mau nggak? Kebetulan masak kebanyakan nih.” Buat anak kos yang jauh dari rumah dan kangen masakan rumahan, ini kayak hadiah terindah.

#6 Jujur dan nggak menaikkan harga seenaknya sendiri

Penjaga kos yang jujur itu emas. Mereka nggak nyari keuntungan pribadi dengan cara nakal kayak naikin harga sewa tanpa sepengetahuan pemilik kos atau nambah-nambahin biaya yang sebenarnya nggak ada.

Kalau ada biaya tambahan, mereka jelasin dengan transparan. “Kak, ini ada perbaikan genteng kemarin, jadi ada biaya patungan ya”. Begitu kan  Clear. Nggak ada yang ditutup-tutupi atau diputer-puter. Anak kos juga manusia, kok. Kalau dikasih penjelasan yang masuk akal, pasti ngerti.

#7 Penjaga kos nggak ambil barang anak kos di kulkas bersama

Drama klasik kehidupan kos adalah barang hilang di kulkas bersama. Telur yang semalam ada, pagi-pagi tinggal kotak. Susu UHT yang masih setengah, tiba-tiba kosong. Dan, pelakunya? Kadang sesama anak kos, kadang… penjaga kos sendiri.

Penjaga kos yang baik itu nggak akan ambil barang anak kos, titik. Mereka paham betul batasan antara milik pribadi dan milik bersama. Bahkan, kalau ada anak kos yang komplain soal barang hilang, mereka yang paling vokal ngingetin penghuni lain buat jaga barang masing-masing. Bukan malah diem-diem aja sambil ngerasain enaknya telur ceplok pagi-pagi.

Itulah tujuh perilaku penjaga kos yang bikin penghuni betah dan nggak kepikiran pindah. Memang nggak semua penjaga punya perilaku kayak gini. Tapi, kalau kamu beruntung dapet yang seperti ini, hargai mereka. Kadang senyum atau ucapan terima kasih kamu bisa bikin hari mereka jadi lebih baik.

Dan, buat calon penjaga kos yang lagi baca ini, ini bukan cuma soal kerja, tapi juga soal kehidupan sosial. Anak kos itu jauh dari keluarga, dari zona nyaman. Kadang mereka butuh sosok yang nggak cuma jaga keamanan kos, tapi juga bikin mereka ngerasa, “Oke, ini tempat yang aman buat saya.”

Jadi, mau jadi penjaga  yang disayang anak kos atau yang diomongin di grup WhatsApp kosan dengan nada kesal? Pilihan ada di tangan kamu.

Penulis: Alifia Putri Nur Rochmah
Editor: Kenia Intan

BACA JUGA Pengalaman Saya sebagai “Anak Baik-baik” Tinggal di Kos LV Jogja yang Penuh Drama.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version