Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kuliner

7 Kuliner Paling Nggak Masuk Akal

Fatimatuz Zahra oleh Fatimatuz Zahra
23 Agustus 2021
A A
7 Kuliner Paling Nggak Masuk Akal terminal mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Dalam rangka menyambut ulang tahun Mojok yang ke-7, saya mau menginisiasi perenungan mendalam yang sangat penting bagi kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara. Ya, saya mau merenung tentang berbagai kuliner yang begitu populer di Indonesia, tapi kalau dipikir-pikir sebenarnya agak atau bahkan beberapa sangat nggak masuk akal untuk dijadikan satu kesatuan makanan yang tersaji di piring. Masalah ini krusial untuk dipikirkan lantaran biasanya kita memasukkan makanan ke dalam mulut tanpa pernah mikirin kira-kira kenapa makanan ini ada. Yang penting kenyang dan kalau bisa rasa sama harga cocok. Hehehe.

Permasalahannya, makanan-makanan yang akan saya sebut di bawah ini rata-rata punya banyak penggemar, entah karena kekhasan daerah atau sekadar karena viral di berbagai platform media sosial. Jadi, untuk para penggemar makanan-makanan yang bakal saya sebut di bawah, tolong dibaca dengan hati yang ikhlas dan lapang dada. Beberapa makanan favorit saya bahkan turut masuk dalam daftar berikut, kok.

#1 Seblak

Makanan berbahan utama kerupuk mentah yang direbus dengan bumbu-bumbu bercita rasa pedas ini tentu sudah nggak asing lagi bagi sebagian besar orang Indonesia, khususnya yang hidup di wilayah perkotaan. Hampir di setiap sudut kota kita bisa mencari pedagang makanan ini, mulai dari yang pakai gerobak sampai yang punya venue modern nan instagrammable.

Meski banyak dicintai karena rasa pedas dan gurih kuahnya, sudah cukup banyak yang sadar terhadap keanehan makanan satu ini. Kerupuk yang “fitrahnya” digoreng untuk mendapatkan tekstur krispi yang memperkaya makanan supaya nggak monoton, dalam kuliner bernama seblak ini kemudian justru direbus dan jadi sama lembeknya, bahkan lebih lembek daripada tambahan lainnya seperti mie dan telur. Namun, bagi sebagian orang, terutama para aktivis lingkungan yang tahu bahwa konsumsi minyak kita sehari-hari adalah salah satu sumbangsih terhadap kerusakan lingkungan, mungkin seblak jadi salah satu makanan yang patut dipertahankan karena nggak perlu lagi memasak kerupuk dengan cara digoreng.

#2 Pisang rebus

Pisang rebus sebenarnya adalah makanan favorit saya saat masih kecil. Selain ubi, nenek saya biasanya juga merebus jagung dan pisang hasil panenan kebunnya. Cita rasanya yang jadi berbeda karena lebih lembek dan berair membuatnya menarik buat saya. Tapi, kalau dipikir-pikir lagi sebenarnya merebus pisang ini agak sia-sia karena pada dasarnya pisang akan lembek dengan sendirinya jika dibiarkan. Yaaa, lembek-lembek menuju busuk gitulah kira-kira. Maksud saya, kalau kita bandingkan sama hasil panen kebun lain seperti jagung dan ubi, kan, jelas tujuannya memang direbus untuk menambahkan kandungan air lalu membuat teksturnya melunak sehingga bisa dinikmati. Lha, pisang, kan, tanpa harus direbus tinggal digigit juga sudah lembek.

#3 Gudeg

Ini dia momen yang saya tunggu-tunggu untuk menyampaikan aspirasi ini. Sejujurnya, lima tahun tinggal di Jogja, saya dan lidah Jawa Timuran saya ini masih belum mengerti, kok bisa ada banyak orang segitu lahapnya menikmati gudeg? Gudeg ini, kan, nangka muda yang diolah untuk jadi bercita rasa manis, lalu dimakan pakai nasi/bubur. Nangka muda, dipetik, dibikin manis. Lha, kenapa nggak petik yang mateng saja, tho? Sudah gitu dimakan pakai nasi. Saya sempat menerka, apakah sejarah terciptanya gudeg ini karena santan untuk lodeh tertukar sama santan untuk kolak yang sudah telanjur dikasih gula, persis seperti yang pernah terjadi di pesantren tempat saya belajar dulu.

#4 Nasi uduk

Lagi-lagi saya harus mengakui bahwa makanan favorit saya yang satu ini juga cukup nggak masuk akal. Sering kali kalau sedang makan nasi uduk, saya diprotes sama pacar karena menurut dia nasi itu “fitrahnya” memang rasanya hambar, tujuannya buat mengimbangi lauk-lauk lain yang sudah gurih. Walaupun saya selalu membantah sekuat tenaga di depan doi, tapi diam-diam sebenarnya saya juga mikir, “Iya juga ya, lha buat apa ada lauk kalau nasinya sudah gurih? Bukannya bikin jadi penyeimbang, yang ada malah gurih nasinya saingan sama lauknya. Belum lagi kalau dapet nasi yang kebetulan keasinan. Walaaah, lauknya malah jadi semakin nggak berguna.”

#5 Sate lilit

Salah satu makanan khas Bali yang dibuat dari daging ayam giling lalu dibumbui ini disebut sate meskipun penyajiannya bukan dengan tusukan sate dari kayu atau bambu, melainkan batang sereh. Dagingnya pun nggak ditusuk seperti sate pada umunya, melainkan dililit seperti namanya, yaitu dikepal kuat supaya menempel pada batang sereh.

Baca Juga:

10 Makanan yang Sering Bikin Salah Paham karena Namanya

3 Minuman Pesanan Pelanggan yang Bikin Barista Full Senyum

Sebenarnya secara personal, saya nggak punya masalah sama makanan yang satu ini, tapi penamaannya telah keluar dari koridor per-sate-an. Kalau kita cek di KBBI, definisi sate yang nama formalnya adalah “satai” tersebut adalah daging berukuran kecil yang ditusuk-tusuk lalu dibakar. Dengan begitu harusnya sate lilit ini nggak masuk dalam golongan per-sate-an, dong. Dari awal proses pembuatannya yang digiling saja sudah jauh dari definisi sate yang harusnya merupakan daging dipotong kecil-kecil.

#6 Jus semangka

Meskipun bukan makanan, saya merasa perlu memasukkan minuman satu ini ke dalam daftar kuliner paling nggak masuk akal. Selain karena rasanya yang aneh, jus satu ini nggak mengubah apa pun. Lazimnya jus buah atau sayur lain biasanya ditambahkan air, susu, atau cairan lain untuk membuatnya menjadi tekstur yang berbeda. Tadinya padat, lalu jadi cairan. Tapi, pada kasus jus semangka ini—yang buahnya mengandung 92 persen air—ya ngapain dijus? Tinggal masukin mulut saja sudah banyak airnya. Kalaupun enggan untuk dikunyah, ya tinggal diisap nanti juga masuk tenggorokan.

#7 Ayam geprek

Makanan sejuta umat penyelamat hidup anak kos ini memang sedap dan ramah di kantong. Tapi, di balik keramahannya tersebut ada sebuah pertanyaan tak terpecahkan. Kenapa ayam sudah dipotong bagus-bagus per bagian—ada dada, sayap, paha, dan lain-lain—lalu digoreng pakai tepung biar krispi, eh, habis itu dihancurkan sampai nggak berbentuk bersama sambel di cobek? Apakah ini manifestasi sesungguhnya dari adagium “diciptakan untuk disakiti dan dihancurkan”?

Itulah 7 daftar kuliner nggak masuk akal versi akal saya. Konten ini bukan larangan untuk makan, yaaa. Saya menuliskannya sekadar perenungan terhadap “substansi” yang agak aneh untuk dikombinasikan jadi satu piring. Pemilihan kategori makanan ini juga bukan karena preferensi lidah, melainkan murni karena yaaa “kalau dipikir-pikir, nggak masuk akal” saja.

Kira-kira kuliner nggak masuk akal apa lagi yang ada di pikiran kalian, Mylov?

BACA JUGA Jenis-jenis Kue Kering Paling Favorit yang Nggak Boleh Dilewatkan di Momen Lebaran dan tulisan Fatimatuz Zahra lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 28 Agustus 2021 oleh

Tags: anehfeaturedMakananminuman
Fatimatuz Zahra

Fatimatuz Zahra

Sedang belajar tentang manusia dan cara menjadi manusia.

ArtikelTerkait

Acara Bikin Laper dengan Selera Pedas Host-nya Bikin Saya Nggak Jadi Laper terminal mojok.co

Acara Bikin Laper dengan Selera Pedas Host-nya Bikin Saya Nggak Jadi Laper

29 September 2021
5 Rekomendasi Minuman Indomaret Point Coffee yang Wajib Kalian Cicipi Terminal Mojok

5 Rekomendasi Minuman Indomaret Point Coffee yang Wajib Kalian Cicipi

24 Agustus 2022
Kampus Bermasalah Kalau (Masih) Ada Budaya Mahasiswa Memberi Makanan ke Dosen Penguji

Kampus Bermasalah Kalau (Masih) Ada Budaya Mahasiswa Memberi Makanan ke Dosen Penguji

29 Desember 2023
Kebiasaan Aneh Sebelum Tidur_ Memalukan tapi Terbukti Bikin Tidur Lebih Nyenyak terminal mojok

Kebiasaan Aneh Sebelum Tidur: Memalukan tapi Terbukti Bikin Tidur Lebih Nyenyak

30 Juli 2021
gorengan

Kelakuan Para Pembeli Gorengan: Lain yang Dipegang, Lain Pula yang Dibeli

29 Agustus 2019
Resep Green Tea Latte ala Starbucks, Enak dan Murah Terminal Mojok

Resep Green Tea Latte ala Starbucks, Enak dan Murah!

1 Juli 2022
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang (Unsplash)

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

4 Desember 2025
5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain Mojok.co

5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain

1 Desember 2025
Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

2 Desember 2025
3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

4 Desember 2025
Menanti Gojek Tembus ke Desa Kami yang Sangat Pelosok (Unsplash)

“Gojek, Mengapa Tak Menyapa Jumantono? Apakah Kami Terlalu Pelosok untuk Dijangkau?” Begitulah Jeritan Perut Warga Jumantono

29 November 2025
Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang Mojok.co

Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang

5 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lagu Sendu dari Tanah Minang: Hancurnya Jalan Lembah Anai dan Jembatan Kembar Menjadi Kehilangan Besar bagi Masyarakat Sumatera Barat
  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.