Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Otomotif

7 Dosa yang Sering Dilakukan Pengendara Mobil Matic

Paula Gianita Primasari oleh Paula Gianita Primasari
28 Januari 2023
A A
Perempuan Pakai Mobil Matic, Lelaki Harus Pakai Manual, Teori dari Mana Ini?

Perempuan Pakai Mobil Matic, Lelaki Harus Pakai Manual, Teori dari Mana Ini? (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Sekarang ini, mengemudi bukan lagi menjadi sesuatu yang sukar dilakukan berkat hadirnya inovasi mobil matic di pasaran. Tanpa perlu memikirkan bagaimana cara menggunakan kopling, seseorang sudah dapat mengendarai mobil matic hanya dengan mengandalkan kemampuan berpindah kaki dari pedal gas ke rem. Tidak heran, peminat mobil matic meningkat pesat, khususnya di kalangan pengemudi perempuan.

Di samping lebih mudah, mengendarai mobil matic juga dirasa dapat mengurangi pegal kaki sebagaimana yang biasa dirasakan ketika menjalankan mobil manual. Namun demikian, ternyata banyak pengemudi mobil matic yang masih melakukan kesalahan tanpa disadari kala mengendarainya. Hmm, apa saja, ya?

#1 Posisi gigi N alias netral saat jalanan menurun

Barangkali banyak yang berpikir jika memindahkan tuas gigi ke mode netral tidak akan berpengaruh signifikan terhadap kondisi mobil. Malah, tidak sedikit yang menduga kalau tindakan ini justru akan dapat menghemat bahan bakar lantaran mobil melaju begitu saja tanpa dorongan mesin. Padahal, faktanya tidak seperti itu.

Terlalu sering memosisikan tuas ke mode netral justru akan menyebabkan sistem transmisi jebol. Ditambah lagi, kebiasaan ini akan mengurangi pasokan oli. Akibatnya, transmisi mobil tidak mendapatkan pelumasan yang seharusnya dan dapat menimbulkan risiko keausan yang signifikan. Perlu diketahui pula bahwa teknologi terkini telah memungkinkan mobil matic untuk tidak mengkonsumsi bahan bakar ketika menuruni jalanan dengan tetap memasukkan gigi.

#2 Letak kaki saat berkendara

Kesalahan berikut ini kemungkinan sering dilakukan oleh pengemudi yang sebelumnya sudah terbiasa mengendarai mobil manual dengan memakai kopling kaki. Meski kelihatannya sepele, hal ini cukup membahayakan karena berpotensi menciptakan manuver atau pengereman mendadak yang memungkinkan timbulnya tabrakan beruntun.

Oleh sebab itu, orang yang baru memulai mengemudikan mobil matic perlu membiasakan diri untuk mengistirahatkan kaki kiri. Seperti main bom-bom car di arena permainan anak, mobil matic hanya membutuhkan kaki kanan guna mengendalikan rem dan gas secara bergantian. Apabila sudah terbiasa, maka pengemudi akan merasa lebih rileks menggunakan mobil matic.

#3 Malas memanaskan mesin

Mobil matic memang menawarkan berbagai kemudahan dalam berkendara. Akan tetapi, bukan artinya pemakai bisa melalaikan begitu saja kewajiban memanaskan mobil sebelum digunakan, terlebih saat pagi hari. Sebab, udara dingin di malam hari berpotensi mendinginkan oli di dalam mesin. Dengan kata lain, oli akan mengental dan pergerakannya melambat dalam melumasi komponen mesin.

Menghangatkan mesin mobil sesuai durasi yang dianjurkan akan mencairkan tekstur oli sehingga oli dapat melumer dan melakukan fungsinya dengan baik. Terlalu sering abai memanaskan mesin berpeluang memunculkan permasalahan terhadap mobil matic.

Baca Juga:

Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

#4 Mengganti mode P atau parkir di saat yang tidak tepat

Memarkirkan mobil adalah sebuah seni yang perlu keahlian mumpuni. Bagi pengemudi pemula, kemungkinan akan ada momen di mana mereka merasa diburu-buru ketika hendak memarkirkan mobil mereka, apalagi jika terlihat barisan mobil lain yang antre di belakangnya.

Tidak jarang, lantaran kurang berhati-hati, para pengemudi mobil matic memindahkan tuas ke mode P di saat yang tidak tepat yakni ketika mobil belum sepenuhnya berhenti. Nyatanya, memindahkan tuas transmisi di saat kondisi mobil belum berhenti malah akan memperpendek umur transmisi. Ingat, ya, mode P bukan pengganti rem.

#5 Lupa jadwal ganti oli transimsi

Hal krusial lainnya yang perlu diperhatikan adalah penggantian jadwal oli transmisi sesuai jadwal. Sama seperti oli mesin, oli transmisi juga musti dikuras secara berkala. Pasalnya, oli transmisi memiliki fungsi penting untuk memudahkan pergantian sistem transmisi di mana mobil matic sangat bergantung terhadap hal tersebut.

Biasanya, mobil baru memerlukan penggantian oli transmisi setelah mencapai angka 40.000 km. Sementara mobil yang sudah digunakan merujuk pada angka 20.000 km sebagai patokan jadwal ganti oli atau sekitar dua kali penggantian oli mesin. Apabila perawatan ini tidak diindahkan maka dapat menyebabkan penurunan tenaga mobil, bahkan bisa jadi mobil tidak dapat bergerak.

#6 Posisi gigi D atau drive ketika berhenti cukup lama

Ngaku aja, deh, kesalahan umum ini adalah yang paling kerap dilakukan bahkan dengan sadar oleh seseorang yang telah lama mengemudikan mobil matic. Alasan utamanya biasanya malas mengganti posisi D ke N karena dianggap nggak praktis. Padahal, perlakuan semacam ini bisa membahayakan penumpang dan pengemudi lain.

Bukan tidak mungkin kalau pengemudi lengah, mobil matic akan secara otomatis melaju ke depan dan menabrak apapun yang menghadangnya. Belum lagi, keengganan mengubah posisi ke mode netral saat berhenti akan membebani kerja gearbox dan mesin. Imbasnya, mobil tidak bisa awet sesuai umur pakai semestinya. Maka dari itu, jika mobil matic berhenti cukup lama seperti saat terjebak macet, lebih bijak apabila pengemudi memosisikan mobil pada mode netral.

#7 Pindah mode mundur sebelum mobil berhenti

Alasan terburu-buru tampaknya kerap menjadi latar belakang seseorang berbuat dosa kepada mobil matic miliknya. Misalnya saja, tidak menunggu mobil berhenti dulu sebelum memindahkan gigi dari mode drive ke reverse untuk mundur. Kejahatan ini tentu saja berpengaruh pada daya guna dan umur mobil matic sebab langsung memindahkan tuas tanpa menunggu mobil matic berhenti sama saja menggunakan transmisi untuk beralih fungsi sebagai rem. Padahal, peran transmisi sejatinya adalah untuk mengganti gigi, bukan memberhentikan mobil seperti rem.

Ya, itulah tadi dosa yang tidak jarang dilakukan para pengemudi mobil matic. Bisa belinya, bisa pakai dan merawatnya juga, dong. Menjadi catatan penting bahwa ketika berada di jalan, keselamatan yang dipikirkan bukanlah diri sendiri saja melainkan juga orang lain di sekitar. Dengan demikian, bijak dan berhati-hatilah saat berkendara, ya.

Penulis: Paula Gianita Primasari
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Dear Cowok, Nggak Usah Insecure kalau Belum Bisa Nyetir Mobil

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 28 Januari 2023 oleh

Tags: dosamobil maticolipengendaraservis
Paula Gianita Primasari

Paula Gianita Primasari

Mahasiswa doktoral UNDIP jurusan Manajemen Pemasaran asal Semarang.

ArtikelTerkait

Aturan Tidak Tertulis yang Perlu Diperhatikan di Pom Bensin Mojok.co

Aturan Tidak Tertulis di Pom Bensin, Perlu Diperhatikan oleh Pengendara yang Nggak Peka

19 September 2024
Bundaran Aloha Sidoarjo, Bundaran Kematian Perenggut Masa Muda Pengendara

Bundaran Aloha Sidoarjo, Bundaran Kematian Perenggut Masa Muda Pengendara

3 Februari 2024
Ibu-ibu Sein Kanan Belok Kiri Bikin Citra Pengendara Wanita Jadi Jelek, Padahal Banyak Juga yang Good Attitude

Ibu-ibu Sein Kanan Belok Kiri Bikin Citra Pengendara Wanita Jadi Jelek, Padahal Banyak Juga yang Good Attitude

3 November 2023
Jalan Raya Dieng-Kejajar, Jalur yang Membuat Pengendara Mengeluh hingga Misuh Mojok.co

Jalan Raya Dieng-Kejajar, Jalur yang Membuat Pengendara Mengeluh hingga Misuh

14 Mei 2024
3 Dosa Tempat Kursus Bahasa Inggris di Kampung Inggris Pare Kediri yang Bikin Kecewa

3 Dosa Tempat Kursus Bahasa Inggris di Kampung Inggris Pare yang Bikin Kecewa

20 Maret 2023
Perilaku Pengendara Motor yang Menyebalkan dan Cocok Jadi Musuh Bersama di Jalanan Mojok.co

Perilaku Pengendara Motor yang Menyebalkan dan Cocok Jadi Musuh Bersama di Jalanan

1 Oktober 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Niat Hati Beli Mobil Honda Civic Genio buat Nostalgia, Malah Berujung Sengsara

Kenangan Civic Genio 1992, Mobil Pertama yang Datang di Waktu Tepat, Pergi di Waktu Sulit

15 Desember 2025
3 Rekomendasi Brand Es Teh Terbaik yang Harus Kamu Coba! (Pixabay)

3 Rekomendasi Brand Es Teh Terbaik yang Harus Kamu Coba!

18 Desember 2025
Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

15 Desember 2025
Air Terjun Tumpak Sewu Lumajang, Tempat Terbaik bagi Saya Menghilangkan Kesedihan

4 Aturan Tak Tertulis agar Liburan di Lumajang Menjadi Bahagia

17 Desember 2025
Setup Makaroni Kuliner Khas Solo, tapi Orang Solo Nggak Tahu

Setup Makaroni: Kuliner Khas Solo tapi Banyak Orang Solo Malah Nggak Tahu

19 Desember 2025
UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

15 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.