Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

6 Tempat di Kota Makassar yang Sebaiknya Tidak Dikunjungi

Utamy Ningsih oleh Utamy Ningsih
9 Desember 2021
A A
6 Tempat di Kota Makassar yang Sebaiknya Tidak Dikunjungi terminal mojok.co
Share on FacebookShare on Twitter

Selain keliru menggunakan partikel kata khas Makassar, satu hal yang juga masih sering saya temui saat membahas tentang daerah ini adalah keliru dalam pengucapan dan penulisan “Makassar”. Ia, masih sering ditulis dan diucapkan dengan makasar. Sebagai seseorang yang lahir dan tumbuh di sini, terus terang saya merasa aneh saat membaca ataupun mendengar kata makasar. Rasanya ganjil-ganjil gimana… gitu.

Untuk urusan kuliner, Kota Makassar terkenal dengan coto-nya. Namun sebenarnya, coto bukanlah satu-satunya kuliner berat yang bisa dicoba saat berkunjung. Konro dan pallubasa adalah dua kuliner berat yang juga patut dicoba saat berkunjung ke sini.

Sebagai salah satu kota metropolitan, Kota Makassar memang punya banyak gedung-gedung tinggi dan mewah. Destinasi wisata di kota ini juga beragam. Ada wisata pantai, wisata sejarah, bahkan tempat nongki-nongkinya pun banyak yang keren dan Instagram-able.

Meski demikian, ada beberapa tempat yang saya sarankan untuk sebaiknya tidak dikunjungi saat jalan-jalan ke Kota Makassar. Apa saja itu? Mari disimak!

#1 Stadion Mattoanging/Andi Mattalatta

Mungkin di antara teman-teman ada yang pernah kebingungan dengan stadion yang ada di Makassar. Yang benar yang mana sih? Mattoanging atau Andi Mattalatta?

Sebenarnya, dua-duanya benar. Awalnya memang bernama Mattoanging, yang dalam bahasa Makassar terdiri dari dua kata yaitu mattoa (melirik atau menengok), dan anging (angin). Diberi nama Mattoanging karena dulunya berhubungan dengan aktivitas berlayar. Sementara pemberian nama Andi Mattalatta dimaksudkan untuk menghargai jasa beliau sebagai pendiri stadion Mattoanging.

Meskipun pernah menjadi salah satu tempat dilaksanakannya PON (Makassar menjadi tuan rumah PON keempat pada tahun 1957), tetapi sejak 2020, stadion yang menjadi kandang klub sepak bola PSM Makassar tersebut, sudah dibongkar untuk ren-ca-na-nya akan direnovasi.

Jadi, jika berencana berkunjung ke tempat ini untuk melihat PSM berlatih, lebih baik batalkan saja rencana itu. Nanti saja datangnya kalau stadion ini sudah jadi. Kapan? Ya, saya nggak tahu. Coba tanya pemprov Sulsel.

Baca Juga:

Sop Saudara, Kuliner Makassar yang Namanya Bikin Salah Paham tapi Rasanya Bikin Ketagihan

4 Sisi Gelap Kebumen yang Jarang Diceritakan hingga Wisatawan Pikir Dua Kali untuk Kembali

#2 Danau UNHAS

Kalau mencari rekomendasi wisata yang patut dikunjungi saat ke Makassar, nama Danau UNHAS bisa jadi masuk dalam satu daftar. Namun, saya sendiri menyarankan agar sebaiknya tidak usah ke sini dulu. Bukan cuma karena lagi pandemi, tapi karena lagi musim hujan juga. Saat tulisan ini saya buat pun, danau UNHAS lagi meluap. Jadi mending jangan ke sana dulu, ya.

#3 Taman Gajah/Taman Safari

Anak-anak Makassar era 80 hingga 90-an banyak yang sering mengisi hari libur dengan bermain di Taman Safari atau yang lebih dikenal dengan Taman Safari yang letaknya berdampingan dengan tempat wisata Pantai Losari. Disebut Taman Gajah karena di taman ini ada patung gajah yang sampai saat ini masih berdiri.

Selain gajah, dulunya juga ada buaya, dan beberapa binatang lainnya. Ada juga wahana permainan anak seperti ayunan, perosotan, dan jungkat-jungkit. Meskipun pernah menjadi primadona, saran saya sih nggak usah ke sana, deh.

Bukan apa-apa nih, ya. Soalnya, taman safarinya memang sudah nggak ada. Yang tersisa dari taman safari di sana cuma patung gajah. Itu pun gajahnya sudah berubah warna―dari warna abu-abu gajah berubah menjadi warna putih. Ya, kalau sekadar mau lihat patung gajah nggak harus ke sana, kan?

#4 Kantor Gubernur Sulsel

Mau ngapain emang ke kantor gubernur? Kalau nggak ada hal yang penting-penting amat, mending nggak usah ke sana.

Nih, ya, saya kasih tahu, jalanan di depan Kantor Gubernur Sulsel itu termasuk salah satu titik kemacetan di Makassar. Kalau lagi musim hujan juga jadi langganan banjir. Daripada buang-buang waktu dan tenaga, mending cari tempat lain aja deh untuk dikunjungi.

#5 Terminal Mallengkeri dan Terminal Daya

Kalian pengin jalan-jalan di Kota Makassar, kan? Bukan mau mengunjungi kabupaten-kabupaten yang jadi tetangganya Makassar? Bukan juga mau mengantar atau menjemput calon penumpang? Ya, terus, ngapain ke terminal?

#6 Jalan Layang

Namanya juga jalanan, ngapain juga harus dikunjungi? Kalau dilewati sih masih masuk akal. Lagipula, jalan layang di Makassar nggak terlalu istimewa kok sampai harus sengaja dikunjungi.

Nah, itulah enam tempat yang sebaiknya tidak perlu dikunjungi saat berkunjungi ke Makassar. Kalau kalian merasa ada tempat yang pernah dikunjungi padahal sebenarnya nggak penting-penting amat, mari ditulis, biar orang-orang nggak bingung kalau ke Makassar tuh sebaiknya ke mana aja gitu. Oke?

Sumber Gambar: Unsplash

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 8 Desember 2021 oleh

Tags: makassarwisata
Utamy Ningsih

Utamy Ningsih

Suka Membaca, Belajar Menulis.

ArtikelTerkait

Mengulik Lebih Dalam Desa Wisata di Jogja supaya Orang Tidak Salah Kaprah Mojok.co

Mengulik Lebih Dalam Desa Wisata di Jogja supaya Orang Tidak Salah Kaprah

15 Desember 2024

Santet Banyuwangi Ternyata Kalah sama Pesona Bupati

20 April 2020
makassar gorontalo kita mojok

Rumitnya ‘Kita’ Saat Gorontalo dan Makassar Bertemu

20 Juli 2020
5 Tempat di Kota Bandung yang Sebaiknya Tidak Dikunjungi terminal mojok.co

5 Tempat di Kota Bandung yang Sebaiknya Tidak Dikunjungi

23 November 2021

Harga Parkir dan Makanan ‘Nuthuk’ di Jogja Adalah Warisan Feodal Paling Ra Mashok

2 Juni 2021
4 Destinasi Wisata di Sukabumi yang Patut Kamu Kunjungi terminal mojok

4 Destinasi Wisata di Sukabumi yang Patut Kamu Kunjungi

19 Desember 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Yamaha Xeon: Si Paling Siap Tempur Lawan Honda Vario, eh Malah Tersingkir Sia-Sia Mojok.co

Yamaha Xeon: Si Paling Siap Tempur Lawan Honda Vario, eh Malah Tersingkir Sia-Sia

13 Desember 2025
Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

19 Desember 2025
Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

17 Desember 2025
Selo, Jalur Favorit Saya untuk Pulang ke Magelang dari Solo Mojok.co

Selo, Jalur Favorit Saya untuk Pulang ke Magelang dari Solo

14 Desember 2025
Niat Hati Beli Mobil Honda Civic Genio buat Nostalgia, Malah Berujung Sengsara

Kenangan Civic Genio 1992, Mobil Pertama yang Datang di Waktu Tepat, Pergi di Waktu Sulit

15 Desember 2025
Nestapa Perantau di Kota Malang, Tiap Hari Cemas karena Banjir yang Kian Ganas Mojok.co

Nestapa Perantau di Kota Malang, Tiap Hari Cemas karena Banjir yang Kian Ganas

13 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.