#3 Pantai Popoh Tulungagung alih-alih menenangkan malah jadi menyeramkan
Nama Pantai Popoh sebenarnya sudah cukup dikenal banyak orang. Pantai ini sempat menjadi pantai ikonik di Tulungagung, tapi kondisinya kini berubah dan mulai ditinggalkan.
Seperti dua pantai sebelumnya, Pantai Popoh penuh sampah. Selain itu, alih-alih menjadi tempat refreshing, pantai ini justru kerap dijadikan tempat untuk pesugihan, mencari ajian, atau melakukan kegiatan negatif.
Lantaran dijadikan tempat pesugihan, pantai ini jadi terasa menyeramkan. Suasana di sana sedikit janggal dan mengerikan.
#4 Pantai Klatak Tulungagung malah bikin kapok
Pantai Klatak itu unik, soalnya tempat ini bukan dipenuhi pasir putih, melainkan bebatuan. Batu-batu di sini tergolong melukai dan membuat kaki sakit. Jadi kalau nggak hati-hati, kaki bisa terluka dan bengkak.
Jangan berekspektasi tinggi terhadap pantai Tulungagung satu ini. Soalnya pantai ini nggak punya kelebihan. Kondisinya begitu buruk karena nggak terawat. Kotor dan sampah berserakan adalah dua kata yang pas untuk menggambarkan pantai ini.
Pokoknya saya kapok berkunjung ke sini. Cukup sekali seumur hidup menginjakkan kaki di tempat yang bahkan nggak layak disebut pantai ini.
#5 Pantai Sidem bikin mata merem terus
Pantai Sidem adalah salah satu pantai keluarga yang cukup legendaris di Tulungagung. Saking legendarisnya, masalah sampah abadi di sini. Dari dulu hingga sekarang, sampah seolah menjadi satu kesatuan dengan pantai ini. Kondisi itulah yang membuat saya enggan datang ke sini lagi.
Boro-boro bisa menikmati pemandangan yang memanjakan mata, Pantai Sidem sukses bikin mata saya merem saking nggak terawatnya. Mungkin inilah yang menjadi alasan mengapa pariwisata Tulungagung semakin merosot. Sungguh amat disayangkan. Padahal pariwisata di Tulungagung cukup potensial bagi perekonomian masyarakat dan pendapatan Tulungagung.
#6 Pantai Niyama malah dijadikan tempat berbuat tak senonoh
Ada yang menarik di Pantai Niyama Tulungagung. Di sini ada beberapa pondokan, tapi pondokan-pondokan ini menjadi sangat berbahaya ketika malam tiba. Masalahnya, pondokan-pondokan ini beralih fungsi menjadi tempat mesum para muda-mudi.
Beberapa kali saya mengunjungi Pantai Niyama, saat itu pula saya menemukan bungkusan kondom di pondokan yang berbeda. Malah masalah ini sudah bukan rahasia lagi. Tapi ya gitu, tak ada introspeksi dan tata kelola nggak kunjung dibenahi.
Persoalan sampah di pantai ini juga memprihatinkan. Sampah menggunung menimbulkan bau tak sedap. Boro-boro nyaman dikunjungi, saya saja kapok datang ke sini.
Itulah keenam pantai di Tulungagung yang nggak layak dikunjungi saat liburan tiba. Mending diam di rumah daripada datang ke sini dan berujung kecewa.
Penulis: Marselinus Eligius Kurniawan Dua
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA 4 Keunikan Tulungagung yang Nggak Dimiliki Kabupaten Lain.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.




















