Sebagai warga asli Magelang, tak afdol kalau saya tak mencoba menelisik kabupaten saya tercinta. Saya punya beberapa rekomendasi kuliner Magelang yang tampaknya harus Anda coba. Kalau ada orang Magelang yang nggak tahu tentang kuliner dari daerahnya sendiri, bolehlah mempertimbangkan rekomendasi singkat dari saya berikut ini.
#1 Warung Enthok Mbok Salbiyah dan Tak Bernama
Di Magelang, warung yang menjual masakan berbahan daging enthok memang ada banyak. Tapi, tak mungkin ditulis semuanya. Jadi akan saya ceritakan perihal dua warung favorit saya saja.
Pertama, adalah warung Mbok Salbiyah yang terletak di Kecamatan Secang, tepatnya di Pasar Desa Pucang. Nah, warung Enthok satu ini punya kuah gurih dan daging yang empuk, tapi masih terasa tekstur khas daging enthok. Ada kemiri yang kuat dan bumbu kuning yang pas, tak terlalu menyengat.
Sambal dan sayur pendampingnya sangat nikmat. Favorit saya adalah sayur tempe dan sambal hijaunya. Harganya murah, tak terlalu mahal. Hanya saja, kita harus siap-siap kecewa. Kalau datang terlambat, dijamin kehabisan saking ramainya. Terutama saat hari pasaran Pahing. Jadi, usahakan datang sebelum jam 12 siang, biar nggak kecewa.
Kedua, adalah warung tak bernama. Terletak di daerah Desa Senden, Kecamatan Grabag. Warungnya tak punya plang nama dan tak ada vibes warung makan sama sekali. Ia hanya terlihat seperti rumah tradisional limasan biasa.
Ia punya olahan daging yang empuk banget dan gampang lepas dari tulang. Kuahnya sendiri agak manis dan sambalnya tak terlalu pedas. Ia dimasak dengan pelan (slow cook) di atas tungku yang menyala semalaman.
Di warung ini Anda harus melayani diri sendiri. Anda harus ngambil sendiri di dapur yang masih tradisional, lalu makan langsung di situ ataupun amben (bale-bale atau dipan) yang ada di depan.
Warung yang tersembunyi di tengah perkampungan ini, terletak agak jauh dari jalan utama, pun jarang ada angkutan umum. Anda harus berhenti dulu di Pasar Senden, barulah tanya ke orang-orang daerah situ. Memang perlu perjuangan, tapi dijamin puas.
#2 Warung Sop Empal dan Brongkos Bu Haryako
Sop empal dan brongkos warung Bu Haryoko mungkin yang paling terkenal sebagai kuliner Magelang. Ia ada di Muntilan dan sudah sering masuk ke video para food vlogger serta media mainstream lain.
Ia berdiri sejak 1970. Empal yang manis beradu dengan sup yang bening dan gurih banget: sebuah perpaduan yang sempurna.
Ada juga nasi brongkos yang sebenarnya mudah kita temui di mana-mana. Namun, warung ini juga menjualnya. Rasanya enak, murah lagi. Ia lebih nikmat saat dimakan dengan tempe mendoannya yang tipis-tipis itu.
Sebenarnya, saya sempat menemukan brongkos lain yang enak di daerah belakang pasar Muntilan. Sayang, saya tak tahu nama warungnya (tak punya plang nama). Dan saat saya ke sana lagi, warungnya sudah pindah.
#3 Bakmi Pak Kadis
Kuliner Magelang ini ada sejak 1979 hingga kini. Warung bakmi ini terletak di Kepanjen Muntilan dan agak jauh dari jalan utama. Ia menjual bakmi Jawa yang aduhai enaknya. Mungkin, kadar manisnya 40% lebih rendah dari bakmi Jawa khas Jogja.
Warung ini menjual tongseng ayam, bebek goreng, nasi goreng, dan masih banyak lagi. Namun, kebanyakan orang datang karena bakminya, termasuk saya. Sekali nyobain, dijamin langsung ketagihan.
#4 Trasan
Jika Anda pernah bertamu di daerah gunung Merbabu, minuman satu ini pasti sudah tak asing lagi. Untuk beberapa orang, minuman ini menjadi pengalaman pertama dan terakhir. Jarang yang bisa langsung suka dengannya.
Selain namanya yang unik karena mirip pelawak dan mirip tokoh manusia hutan, rasanya tak kalah unik. Teh hijau asli warga Merbabu ini, punya rasa asin yang lumayan mendominasi.
Minuman ini memang dicampur garam, bukan gula. Sensasinya unik: sepet, tapi asin. Biasanya ada gula Jawa yang akan jadi teman menikmati trasan. Gula itu diemut sebagai pemanis layaknya permen.
Kalau ingin mencicipi minuman unik ini, datanglah saat ada acara saparan atau selamatan desa. Di saat itulah semua orang jadi saudara dan semua tamu diterima. Baik mengenal ataupun tidak, pasti disuruh mampir. Dan trasan yang asin akan jadi teman ngobrol bersama.
#5 Ketan Gule
Ia adalah makanan yang kini sulit dicari. Padahal, makanan ini sempat menjadi ciri khas dari pasar di daerah pegunungan sejak dahulu. Saya sempat menemukan makanan ini di sebuah pasar, tepatnya di Kecamatan Pakis. Sayangnya, warung itu kini lenyap entah ke mana.
Makanan ini lumayan sederhana. Hanya nasi ketan yang diberi kuah gule atau biasa disebut gulai menurut KBBI. Tak ada daging ataupun sayur, hanya kuah ketal. Sederhana, tapi kaya rasa.
Harganya murah, nikmat, mengenyangkan, ditambah suasana pasar yang ramai, dijamin tambah sedap. Saya khawatir makanan ini akan benar-benar punah. Pasalnya, sampai hari ini, saya belum bertemu lagi dengan ketan gule saat main ke beberapa pasar. Siapa tahu saat Anda yang main ke pasar, Anda beruntung dan menemukan makanan langka ini. Jangan lupa kabarin saya, ya!
#6 Nasi goreng
Yah, tak afdol membicarakan kuliner Magelang tanpa nasi goreng. Anda mungkin sudah tahu perihal nasi goreng khas Magelang ini. Nasi goreng dengan campuran mi dan guyuran sedikit kaldu ini, sudah tenar sampai ke mana-mana.
Kalau kalian menyebutnya nasi goreng Magelangan, di sini cukup disebut nasi goreng saja. Kalau Anda ke Magelang, usahakan untuk mencobanya.
Sumber Gambar: Unsplash.com