Kecap legendaris dari Jawa Timur ini masih eksis sampai sekarang, lho!
Bahan pelengkap masakan yang bisa dipastikan nggak pernah absen di dapur adalah kecap. Padahal jika dirunut ke belakang, kecap bukanlah produk asli Nusantara. Kecap diperkirakan sudah ada sejak 300 tahun sebelum Masehi, yaitu pada zaman Romawi. Barulah beberapa abad kemudian, ketika sebagian orang Tionghoa ekspansi ke Asia Tenggara, kecap mulai masuk ke Indonesia.
Awalnya, kecap yang dibawa oleh orang Tionghoa ini memiliki cita rasa asin. Namun, rupanya rasa asin pada kecap nggak cocok dengan lidah wong Jawa. Untuk menyiasatinya, orang Tionghoa menambahkan gula kelapa ke dalam kecap asin. Maka, jadilah kecap manis seperti yang saat ini kita kenal. Memang ya kecerdasan orang Tionghoa ini nggak kaleng-kaleng.
Seiring waktu, kecap manis semakin banyak diminati oleh masyarakat di Indonesia. Akibatnya, industri pembuatan kecap pun mulai bermunculan, termasuk di daerah Jawa Timur. Beberapa industri kecap tersebut masih eksis hingga sekarang, beberapa lainnya mati di tengah jalan.
Nah, berikut adalah 6 kecap legendaris dari Jawa Timur yang masih eksis hingga kini:
#1 Kecap Cap Orang Jual Sate
Awalnya, kecap yang sudah diproduksi sejak tahun 1889 ini oleh sang perintis, Ong Tjien Boen, diberi nama Bintang Bidadari. Merek Cap Orang Jual Sate baru mulai diperkenalkan tahun 1950-an ketika perusahaan dipegang oleh Nyonya Tjing Hien.
Berbeda dengan kecap manis lain yang bertekstur kental, kecap Cap Orang Jual Sate justru bertekstur encer hingga sering kali salah dianggap sebagai kecap asin. Rasa istimewa yang ada pada kecap Cap Orang Jual Sate konon dihasilkan dari proses produksinya yang unik. Kedelai berkualitas tinggi dimasak lalu difermentasikan selama 7 hari. Kemudian, proses salting (penggaraman dan dijemur) menggunakan guci yang berumur lebih dari seratus tahun. Barulah setelah itu kecap dicampur dengan rempah rahasia dan olahan gula yang telah dimasak menjadi karamel. Hasilnya dicampur dengan sirup dari olahan gula putih.
#2 Kecap Cap Kuda Han Kioe
Kecap legendaris Jawa Timur selanjutnya datang dari Sidoarjo, yaitu kecap Cap Kuda Han Kioe. Diproduksi sejak 1916, produksi kecap Cap Kuda Han Kioe sempat terhenti karena banjir besar yang melanda Tulungagung di tahun 80-an. Meski sekarang sudah dipegang oleh generasi ke-4, proses produksi kecap masih berlangsung secara tradisional, yakni dengan mengandalkan tenaga manusia. Ciri khas kecap cap Kuda adalah warnanya yang hitam kemerahan. Harga satu botol kecap berukuran 600 ml cuma 30 ribuan saja. Kalian bisa beli di sini.
#3 Kecap Manis Asin Cap Jeruk Pecel Tulen (JPT)
Usaha kecap manis asin Cap Jeruk Pecel Tulen ini dirintis pada tahun 1937 oleh Hwan King Hien. Cita rasa manis yang ada pada kecap legendaris ini berasal dari gula yang sengaja didatangkan dari Banyuwangi, Blitar, dan Madura. Sedangkan kedelainya berasal dari kedelai hitam daerah Pati dan Jember. Harganya sekitar 22 ribuan untuk ukuran 600 ml. Kalian bisa membelinya di sini.
#4 Kecap Cap Sawi
Kecap legendaris di Jawa Timur yang masih eksis berikutnya adalah kecap manis Cap Sawi yang dirintis oleh Hwan Gwan Ing pada tahun 1937. Di pasaran, kecap Cap Sawi dapat diperoleh dalam berbagai kemasan antara lain: botol besar 625 ml, botol sedang 325 ml, botol kecil 140 ml, refill 450 ml, sachet besar 60 ml, dan sachet kecil 25 ml.
Untuk proses distribusinya, Primarasa Food, sebagai perusahaan yang memproduksi kecap Cap Sawi, telah membentuk sebuah perusahaan jaringan distribusi bernama Global Lintas Niaga yang kemudian menjadi satu-satunya perusahaan yang mendistribusikan kecap Cap Sawi. Kalian bisa membeli kecap ini melalui official store mereka di Tokopedia.
#5 Kecap Cap Tawon
Kali ini, kecap legendaris Jawa Timur berasal dari Madiun, yaitu kecap Cap Tawon. Kecap ini diproduksi sejak tahun 1946 di Jalan H. Agus Salim No.128, Madiun. Pabrik kecap tradisional ini menjadi salah satu pabrik tradisional yang masih bertahan dan masih memproduksi ratusan kecap untuk dipasarkan di wilayah Madiun dan kota lainnya di Jawa Timur. Kecap ini bisa kalian beli di sini.
#6 Kecap Cap Laron
Kecap Cap Laron pertama kali dibuat oleh Yuwono Hadisoesanto pada tahun 1945. Nama “Tawon” diambil karena filosofinya, yaitu cara hidup laron yang berkelompok-kelompok, saling bantu, rukun, dan nggak pernah bertarung.
Di tahun 1972, pabrik kecap Cap Laron ini nyaris bangkut akibat terlilit utang dalam jumlah besar. Beberapa aset dicoba untuk dijual, namun tak mampu menutup lubang utang yang telanjur dalam. Beruntung, Handoyo, putra sulung Yuwono Hadisoesanto, berhasil mengembalikan kejayaan kecap legendaris asal Tuban ini hingga bisa eksis sampai sekarang.
Wah, pasti nggak mudah ya bagi para pelaku bisnis kecap jadul ini untuk bertahan di tengah sengitnya persaingan dunia per-kecap-an? Belum kalau ngomongin soal kedelai sebagai bahan baku utama mereka yang tren kenaikan harganya terus berlanjut. Hmmm, berat.
Penulis: Dyan Arfiana Ayu Puspita
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA 5 Kecap Legendaris di Jagat Kuliner Jawa Tengah.