5 Tips Makan Seblak biar Lambung Aman Nggak Jadi Korban

5 Tips Makan Seblak biar Lambung Aman Nggak Jadi Korban

5 Tips Makan Seblak biar Lambung Aman Nggak Jadi Korban (unsplash.com)

Kalau ditanya makanan apa yang paling gampang bikin Gen Z bahagia, jawabannya bisa macam-macam. Ada yang bilang ramen, kopi susu, bahkan mungkin all you can eat daging sepuasnya. Tapi coba deh tanya ke anak-anak yang nongkrong di kampus atau warung tenda pinggir jalan. Besar kemungkinan mereka akan menjawab seblak.

Iya, seblak. Makanan berkuah merah menyala dengan aroma kencur yang khas dan pedas yang bikin kita berpikir ulang soal arti kehidupan itu. Makanan asal Bandung ini sekarang sudah menjadi primadona, apalagi di kalangan Gen Z. Dari sekadar camilan sore sampai teman begadang ngerjain deadline, seblak selalu hadir sebagai penyelamat.

Sayangnya, meskipun rasanya bikin ketagihan, seblak bukan makanan yang bisa dikonsumsi tanpa risiko. Kalau terlalu sering, apalagi tiap hari, siap-siap aja lambung kita minta tolong. Bukannya jadi anak muda produktif, malah jadi pelanggan tetap klinik dekat kosan karena maag kambuh.

Tapi tenang, bukan berarti cinta kita ke seblak harus berakhir tragis. Ada kok cara makan seblak yang tetap bisa bikin puas, tapi nggak bikin perut jadi korban. Berikut tips makan seblak biar tetap strong dan lambung aman.

#1 Pilih level pedas seblak yang manusiawi

Sadar atau nggak, banyak Gen Z yang punya obsesi aneh: pamer bisa makan pedas level tinggi. Padahal kadang itu bukan soal doyan, tapi soal gengsi. Ada yang rela makan level 10 meskipun habis itu mules semaleman hanya demi bisa update story

Coba deh lebih jujur sama diri sendiri. Kalau perut cuma kuat level 2, ya nggak usah maksain. Jangan samakan lambungmu dengan perut kreator konten YouTube yang memang dilatih makan pedas buat konten. Ingat, perut kita itu organ vital, bukan arena battle royale.

#2 Jangan cuma makan kerupuk, tambah topping sehat

Seblak identik dengan kerupuk yang direbus sampai kenyal. Rasanya memang bikin nagih, tapi kalau porsinya kebanyakan, bisa bikin perut kembung.

Nah, supaya lebih sehat, coba imbangi dengan topping lain. Tambahin telur, ayam suwir, sayuran, dll. Selain bikin gizi lebih seimbang, topping sehat juga bisa bikin kenyang lebih lama. Jadi, seblakmu nggak sekadar “mie instan versi kencur”, tapi bisa naik level jadi comfort food yang masih ada nutrisinya.

#3 Jangan makan seblak setiap hari

Ini tips paling dasar, tapi sering banget diabaikan. Meskipun enak, bukan berarti seblak harus jadi menu pokok setiap hari. Kalau tiap hari makan seblak pedas, siap-siap saja punya jadwal rutin ke dokter.

Ingat, tubuh kita butuh variasi makanan. Sama kayak hubungan asmara, kalau terlalu sering ketemu lama-lama bikin bosan dan toxic, makan seblak demikian. Makan seblak sewajarnya saja, jangan sampai tubuh jadi korban.

#4 Perhatikan kuah dan bumbu

Seblak biasanya punya kuah merah yang menggoda, apalagi kalau penuh rempah dan bumbu instan. Nah, di balik kenikmatan itu, ada risiko tersembunyi. Sodium berlebih, minyak, hingga micin yang kalau kebanyakan bisa bikin darah tinggi.

Sesekali boleh lah menyeruput kuahnya. Tapi jangan sampai kayak iklan minuman isotonik yang harus diminum sampai tetes terakhir. Ingat, kuah seblak itu bukan teh manis hangat, melainkan bom pedas yang bisa bikin tubuh kaget kalau kebanyakan.

#5 Porsi secukupnya, jangan lapar mata

Nah, ini penyakit khas Gen Z: lapar mata. Datang ke warung seblak, niatnya cuma pesan porsi kecil, eh akhirnya nambah makaroni, bakso, sosis, mie, dan kerupuk segambreng. Ujung-ujungnya, perut jadi korban.

Makan secukupnya aja. Percayalah, seblak itu nikmat kalau dimakan dengan porsi yang pas. Kalau kebanyakan, bukannya kenyang bahagia, malah jadi kenyang menderita.

Pada akhirnya, seblak adalah makanan yang bakal selalu punya tempat di hati Gen Z. Rasanya pedas, nagih, dan kadang bikin sakit perut, tetapi ia tetap dirindukan. Makanya makanlah dengan bijak. Nikmati rasanya, tapi jangan berlebihan. Percayalah, sakit perut gara-gara seblak itu rasanya lebih perih daripada sakit hati lihat story mantan udah punya gandengan baru.

Penulis: Dina Nasikhatul Syipa
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA 3 Dosa dari Inovasi Seblak yang Membuat Melenceng Jauh dari Kodratnya, Bikin Resah Saya Sebagai Orang Sunda.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version