Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

5 Tempat Wisata di Kota Bukittinggi yang Perlu Diwaspadai

Dessy Liestiyani oleh Dessy Liestiyani
25 November 2021
A A
5 Tempat Wisata di Kota Bukittinggi yang Perlu Diwaspadai terminal mojok.co
Share on FacebookShare on Twitter

Ada yang sudah pernah berkunjung ke Kota Bukittinggi? Kota ini sudah lama terkenal sebagai kota “beraneka'” wisata di bumi Sumatera. Mau berwisata alam, ngarep buka jendela langsung ngeliat gunung beserta kabut dan hembusan angin sejuknya? Ada! Dijamin nggak di-PHP-in! Atau mau wiskul-an masakan Padang dengan bumbu autentik? Ya, di Kota Bukittinggi lah tempatnya. Di kota ini saya yakin kalian nggak akan tahan kalau niatnya icip-icip doang. Yang ada biasanya sih, malah “tambuah ciek” alias nambah satu piring nasi lagi!

Belum lagi kalau sudah melipir ke toko-toko kerajinannya. Dari yang niatnya sekadar cari kaos gambar Jam Gadang buat oleh-oleh orang rumah, eh, malah kepincut kerudung sulam, mukena kerancang (bordiran khas Bukittinggi), sampai songket harga jutaan. Biasanya sih begitu, kronologinya.

Kota Bukittinggi memang memiliki “paket” yang lumayan lengkap sebagai kota wisata. Cocok banget terutama buat kalian warga metropolitan yang biasa kegerahan sepanjang siang, yang hak jalan kakinya dirampas pengendara motor, atau kalian yang ingin membuktikan kalau duit seratus ribu bisa buat makan kenyang berempat!

Sudah cukup glek belum membayangkannya?

Namun hati-hati, karena dari pengamatan saya, beberapa tempat tujuan wisata di kota ini ternyata kudu diwaspadai! Bentar, jangan menyangka yang nggak-nggak ya. Tolok ukurnya bukan tingkat kejahatan, kebanyakan micin mi instan, atau bahaya laten radikalisme. Bukan itu! Beberapa lokasi wisata di kota ini “mengadung” hal-hal yang sebenarnya terlihat nggak bahaya, tapi bisa jadi “bahaya” tanpa disadari. Apalagi buat turis yang baru pertama kali plesiran ke sini.

Di mana saja? Yuk, kita kulik satu persatu.

#1 Jam Gadang

Nggak afdol rasanya kalau sudah sampai ke Kota Bukittinggi, tapi nggak mengunjungi Jam Gadang. Icon Kota Bukittinggi ini ngetopnya kebangetan. Coba perhatikan, Jam Gadang selalu menjadi identitas di hampir setiap materi promo tentang Sumatera Barat.

Jam Gadang yang dibangun sejak 1926 ini mengalami beberapa kali renovasi oleh pemerintah setempat. Dan tampilan paling gress-nya saat ini benar-benar harus diwaspadai karena beberapa hal berikut ini.

Baca Juga:

Cepogo Cheese Park di Boyolali Memang Istimewa, tapi Saya Ogah Kembali ke Sana

Drini Park, Tempat Wisata Viral di Gunungkidul yang Cukup Dikunjungi Sekali Saja

Pertama, banyak spot indah untuk berfoto. Hal ini harus diwaspadai karena berpotensi membuat kalian lupa waktu saking “sibuknya” foto sana-sini. Selain menara jamnya sendiri tentu saja, kalian bisa foto-foto dengan latar belakang Gunung Singgalang, taman bunga aneka warna, kolam air mancur bermandi cahaya, atau Istana Bung Hatta.

Di taman Jam Gadang ini pula kalian akan menemukan sebuah karya seni yang menggambarkan tempat marandang kopi. Marandang merupakan salah satu kegiatan menyangrai biji kopi. Pasalnya, kota ini juga dikenal sebagai daerah penghasil kopi yang sangat khas aroma dan rasanya.

Kedua, adanya penjual karupuak mi. Karupuak dalam bahasa Minang berarti kerupuk. Ya, jajanan ini memang berupa kerupuk dari singkong yang di atasnya ditaburi mihun/soun dan dilumuri bumbu sate Padang. Kadang ada juga yang ditambahkan bumbu kacang menjadi lebih pedas.

Makanan ini perlu diwaspadai karena berpotensi membuat eforia yang berlebihan. Kenapa? Karena, penjual karupuak mi ini hanya kita jumpai di Jam Gadang. Kebayang kan, kita bisa makan jajanan yang nggak dijual di seantero kota, kecuali di Jam Gadang? Belum lagi makanan ini bisa ditebus hanya dengan selembar duit lima ribuan.

Nongkrong di Jam Gadang sambil gigit-gigit karupuak mi nggak cuma jadi materi pamer yang berpotensi membuat iri orang-orang se-medsos. Namun, aktivitas ini juga berpotensi membuat kalian ketinggalan rombongan, saking asyiknya.

#2 Janjang Ampek Puluah

Selain wisata alam, kota Bukittinggi juga punya banyak janjang (tangga) yang bisa menjadi tujuan wisata, lho. Apalagi beberapa tahun lalu, janjang-janjang ini dirapikan dan diperindah, lengkap dengan prasasti yang mengukir cerita sejarah masing-masing janjang.

Salah satunya yang menurut saya perlu diwaspadai adalah Janjang Ampek Puluah. Dalam bahasa Minang, “ampek puluah” berarti empat puluh. Janjang ini terletak di daerah Aua Tajungkang yang menghubungkan Pasa Ateh (Pasar Atas) dengan Pasar Banto dan Pasar Bawah. Janjang yang dibangun pada 1908 ini diberi nama Janjang Ampek Puluah, mengacu pada empat puluh orang penghulu di Luhak Agam yang saat itu bermufakat membangun janjang ini.

Mengapa janjang ini perlu diwaspadai? Pasalnya, menurut saya menaiki janjang ini sangat berpotensi untuk menguras tenaga, mengeluarkan keringat berlebih, membuat betis cenat-cenut, dan napas ngos-ngosan. Bahasa gampangnya: capek. Diperlukan kesadaran diri dalam arti sebenarnya, yaitu sadar diri kalau sedang naik tangga yang tinggi banget! Waspadai diri, kalau nggak mau nggelundung.

Selain itu, Janjang Ampek Puluah ini memiliki potensi untuk memberikan sensasi tak terkendali bagi kalian yang sukses mencapai puncaknya. Hati-hati jantung kalian bakalan masih terus berdegup kencang karena terpana melihat pemandangan yang indah banget dari puncak janjang! Kali ini, bukan “lukisan” alam yang akan kalian nikmati, tapi suasana aktivitas warga dari sebuah kota kecil bernama Bukittinggi.

Saat itu, kalian akan merasa benar-benar sedang berada di puncak sebuah “bukit yang tinggi”, memandangi hal-hal yang jadi terlihat kecil di bawah kalian. Indah banget! Masalahnya, siapkah psikis kalian “diobrak-abrik” seperti itu? Jadi, waspadalah!

#3 Nasi Kapau Uni Linda

Berani mengunjungi Kota Bukittinggi membuat kalian dituntut untuk berani melanggar diet. Lha, kota ini dikenal sebagai surganya nasi kapau, je! Salah satu tempat makan nasi kapau yang kudu diwaspadai buat saya adalah yang punya “nama dagang” Nasi Kapau Uni Linda.

Saya mengamati, sepertinya cuma brand blio yang memiliki beberapa cabang yang tersebar di Kota Bukittinggi. Mengapa kedai yang sepertinya sukses ini perlu diwaspadai?

Pertama, lokasi yang strategis membuat siapa pun nggak akan rela lewat begitu saja tanpa melipir mampir. Salah satunya kedai blio di pinggir Jalan Haji Agus Salim, yang merupakan salah satu akses menuju Jam Gadang. Jika suatu saat kalian berkesempatan lewat sini, setelah 200 meter dari Hotel Indria, nggak usah repot-repot nengok ke arah kiri. Ngelirik aja sedikit, sudah berpotensi merusak itinerary kalian hari itu.

Kedua, tumpukan samba (lauk) di sana harus diwaspadai berpotensi merusak diet kalian! Kalian yakin nggak tergoda ngeliat dendeng kering, rendang coklat kehitaman, masakan beraneka jeroan mulai dari hati, limpa, atau iso sapi yang melingkar-lingkar?

Belum lagi menu ikan batalua yang berupa gulai ikan mas berisi gumpalan telur ikan di dalam perutnya. Nama “ikan batalua” sendiri berarti ikan bertelur. Ketika semua lauk itu sudah di depan mata dan kalian punya “kuasa” untuk memilih, saya yakin pada dasarnya kalian kepingin “menunjuk” semuanya! Di sinilah pertentangan batin dimulai.

Ketiga, harga seporsi nasi kapau dengan satu pilihan lauk dibandrol 30 ribu rupiah. Ini juga kudu diwaspadai karena berpotensi membuat dompet jebol. Harga segitu sebenarnya bisa dibilang cukup kooperatif buat sebagian orang. Tapi yang jadi “masalah” selanjutnya adalah kalau pada akhirnya kalian kalap makan ini-itu, sementara kalian biasa pakai uang elektronik. Sebab, tampaknya blio belum ada mesin edc atau scan QR code gitu, sih. Jadi mentang-mentang sudah tahu kalau harganya 30 ribu, jangan ke-pede-an bawa uang ngepas, ya. Kita nggak pernah tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Ini, kan bahaya!

#4 Pasa Ateh

Pasa Ateh (pasar atas) itu salah satu pusat perbelanjaan di Kota Bukittinggi yang sarat dengan nilai sejarah. Pasalnya, ia sudah ada sejak zaman kolonial. Beberapa kali mengalami kebakaran dan renovasi, bentuk bangunan Pasa Ateh saat ini bisa dibilang yang terlihat paling mentereng di kawasan Jam Gadang.

Walaupun menyandang nama “pasa” yang berarti pasar, tapi jangan membayangkan Pasa Ateh seperti pasar tradisional lainnya. Bisa dibilang saat ini Pasa Ateh merupakan satu-satunya mal modern di kota ini. Barang yang dijual di “pasar” ini pun kebanyakan adalah bahan kerajinan khas Bukittinggi seperti mukena, baju koko, kain songket, dan aneka bordiran lainnya. Terus, mengapa kalian harus waspada? Begini.

Baru saja melalui pintu masuknya, saya yakin kalian langsung merasakan hawa yang sangat sejuk, walaupun di luar gedung kamu keringetan. Sirkulasi udara di dalam mal ini bagus sekali. Selalu adem, walau tanpa AC. Apalagi di lantai paling atas tempatnya foodcourt dan permainan anak. Nongkrong di lantai atas ini perlu diwaspadai karena sangat berpotensi membuat orang mengantuk dan ketiduran saking sejuknya udara di sini.

Selain itu, barang-barang yang dijual pun harganya miring kebangetan. Namun demikian, kualitasnya nggak sembarangan. Pokoknya 3-M lah: murah-mantap-mengini. Ini harus diwaspadai karena sangat berpotensi tidak hanya menipiskan dompet, tapi juga diomeli suami saking banyaknya tentengan. Betul-betul jadi kayak nggak mikirin over weight bagasi pesawat saat pulang nanti.

#5 Pical Ayang

Tempat terakhir yang menurut saya perlu diwaspadai juga adalah Pical Ayang. Berlokasi di Simpang Atas Ngarai, Pical Ayang ini menjual beraneka ragam sarapan khas Bukittinggi. Kata “pical” itu dalam bahasa Minang berarti sayur yang disiram kuah kacang. Sementara nama “ayang” sendiri sepertinya adalah nama brand-nya.

Menyandang nama “pical” bukan berarti di sini menjual makanan berkuah kacang saja. Selain menu lontong pical, di sini juga tersedia lontong sayur, bubur kampiun, sampai nasi sup dan makanan sejuta umat: nasi goreng.

Menu lontong sayurnya saja ada dua macam pilihan, yaitu lontong dengan sayur gulai dan lontong dengan sayur tauco yang lebih pedas. Belum lagi menu perbuburan seperti bubur kampiun, bubur candil, bubur kacang hijau, atau bubur ketan hitam. Camilan kecil juga nggak ketinggalan seperti gorengan bakwan, pastel, martabak, risol, mihun plastikan, sampai kue-kue tradisional seperti katan sarikayo, atau katan goreng pisang.

Waspadai beragamnya menu ini. Gunakan nafsu kalian dengan bijak. Maksudnya, jangan sampai nafsu pengin makan ini-itu ngalahin kapasitas perut kalian. Ingat, ke Pical Ayang itu niatnya mau sarapan doang, bukannya buka puasa yang kelewat sahur. Pengalaman saya, makan di sini tidak hanya merusak diet, tapi juga berpotensi merusak rencana kuliner selanjutnya.

Gimana, sudah siap ke Kota Bukittinggi? Waspadalah, karena sebagai kota wisata, Bukittinggi itu sungguh kebangetan asyiknya!

Sumber Gambar: Unsplash

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 25 November 2021 oleh

Tags: Kota Bukittinggitempat wisata
Dessy Liestiyani

Dessy Liestiyani

Wiraswasta, mantan kru televisi, penikmat musik dan film.

ArtikelTerkait

Alun-alun Surabaya, Tempat Wisata Baru yang Menarik untuk Dikunjungi

Alun-alun Surabaya, Tempat Wisata Baru yang Menarik untuk Dikunjungi

6 Maret 2022
Cepogo Cheese Park di Boyolali Memang Istimewa, tapi Saya Ogah Kembali ke Sana

Cepogo Cheese Park di Boyolali Memang Istimewa, tapi Saya Ogah Kembali ke Sana

27 November 2025
8 Tempat Wisata yang Sering Dikira Berada di Lembang, padahal Bukan Mojok.co

8 Tempat Wisata yang Sering Dikira Berada di Lembang, padahal Bukan

9 Juni 2024
tempat wisata malang raya

5 Tempat Wisata Tersembunyi di Malang Raya

18 Desember 2021
Membandingkan Mobil Travel Kelas Ekonomi, Reguler, dan Eksekutif Rute Bukittinggi Padang, Mana yang Lebih Nyaman?

Membandingkan Mobil Travel Kelas Ekonomi, Reguler, dan Eksekutif Rute Bukittinggi Padang. Mana yang Lebih Nyaman?

16 Juni 2024
Stop Bilang Dagangan UMKM di Tempat Wisata Itu Mahal terminal mojok

Stop Bilang Dagangan UMKM di Tempat Wisata Itu Mahal

13 Februari 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Panduan Membeli Toyota Vios Bekas: Ini Ciri-Ciri Vios Bekas Taxi yang Wajib Diketahui!

18 Desember 2025
Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

15 Desember 2025
4 Hal yang Membuat Orang Salatiga seperti Saya Kaget Ketika Hidup di Solo Mojok.co

4 Hal yang Membuat Orang Salatiga seperti Saya Kaget ketika Hidup di Solo

12 Desember 2025
3 Rekomendasi Brand Es Teh Terbaik yang Harus Kamu Coba! (Pixabay)

3 Rekomendasi Brand Es Teh Terbaik yang Harus Kamu Coba!

18 Desember 2025
Dosen Bukan Dewa, tapi Cuma di Indonesia Mereka Disembah

4 Hal yang Perlu Kalian Ketahui Sebelum Bercita-cita Menjadi Dosen (dan Menyesal)

17 Desember 2025
Solo Gerus Mental, Sragen Memberi Ketenangan bagi Mahasiswa (Unsplash)

Pengalaman Saya Kuliah di Solo yang Bikin Bingung dan Menyiksa Mental “Anak Rantau” dari Sragen

13 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban
  • Universitas di Indonesia Ada 4.000 Lebih tapi Cuma 5% Berorientasi Riset, Pengabdian Masyarakat Mandek di Laporan
  • Katanya Bagian Terberat bagi Bapak Baru saat Hadapi New Born adalah Jam Tidur Tak Teratur. Ternyata Sepele, Yang Berat Itu Rasa Tak Tega
  • Mempertaruhkan Nasib Sang Garuda di Sisa Hutan Purba
  • Keresahan Pemuda Berdarah Biru Keturunan Keraton Yogyakarta yang Dituduh Bisa Terbang, Malah Pengin Jadi Rakyat Jelata Jogja pada Umumnya
  • Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.