Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Personality

5 Stereotip Orang Jawa yang Kerap Dianggap sebagai Kebenaran

Nar Dewi oleh Nar Dewi
18 Juli 2023
A A
Kuli Jawa: Rapi Hasilnya Rapi, walau Kerap Berisik Ketika Bekerja rumah orang jawa

Kuli Jawa: Rapi Hasilnya Rapi, walau Kerap Berisik Ketika Bekerja (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Hidup di negara dengan beragam suku seperti di negeri tercinta memang memiliki seninya tersendiri. Tiap etnis pasti sawang sinawang alias saling melihat satu sama lain. Sebagai orang Jawa yang sering berinteraksi dengan orang non-Jawa, saya pun merasakan hal serupa. Meski kurang bagus, namun melakukan stereotyping kadang saya lakukan secara tidak sadar.

Misalnya, saya masih suka menganggap cewek Sunda itu geulis semua, sementara orang Tionghoa itu kaya-kaya. Padahal, kenyataannya jelas tidak semua begitu.

Nah, sebagai orang Jawa, saya pun kadang juga dipersepsi dengan spesifik oleh teman dari suku lain. Beberapa kesan tersebut untungnya bernilai positif. Tapi ya, namanya stereotyping, jelas tidak berlaku pada semua individu

Dianggap sebagai karyawan yang ulet dan rajin

Saya sering membaca komentar di media sosial mengenai orang Jawa yang katanya rajin-rajin. Bahkan teman saya yang kerja di luar Jawa pun sempat merasakan sendiri anggapan ini. Bosnya secara spesifik mencari karyawan dari Jawa. Sementara proyekan di sekitar tempat kerjanya pun menggunakan tenaga kuli Jawa.

Meski senang dengan pandangan tersebut, saya kira persepsi bahwa orang Jawa itu rajin-rajin tidak sepenuhnya benar. Orang Jawa yang rajin biasanya adalah yang merantau. Sebab mereka harus hidup sendiri di tanah orang sehingga mau tak mau harus gercep alias gerak cepat dengan semua pekerjaan.

Tak hanya orang Jawa kok yang begini. Di Jogja, aa-aa Sunda yang bekerja di warung burjo juga sangat terkenal rajin dan ulet. Jadi, lebih tepat stereotype ini disematkan pada perantau.

Dikira punya sopan santun tinggi

Orang Jawa juga sering dianggap memiliki sopan santun setinggi langit. Komentar-komentar seperti umumnya disebabkan karena anggapan bahwa semua orang Jawa adalah orang Mataraman.

Padahal Jawa itu bermacam-macam. Tidak semua memiliki gaya bicara yang halus seperti putri Solo. Ada juga orang Surabaya dan ngapak yang lebih ceplas-ceplos. Saya pun, meski berasal dari Jogja, tidak selembut yang orang kira.

Baca Juga:

Kalio Disangka Rendang Adalah “Dosa” Terbesar Orang Jawa di Rumah Makan Padang

Kerja Sambil Kuliah S2 demi Menutupi Hidup yang Terlanjur Medioker

Dibayangkan sebagai calon istri yang nurut

Dulu, saya sempat berpacaran dengan seorang pria asal Banten. Hubungan saya dan mas pacar sudah cukup serius sehingga kami sempat mendekatkan diri ke keluarga masing-masing. Saya pun menyempatkan diri ke Banten untuk bertemu orangtuanya. Alhamdulillah camer saya baik. Bahkan meski hubungan saya dan mas pacar kandas, beliau masih memperlakukan saya dengan hangat.

Menarik, saat bertemu camer, katanya beliau mendukung anaknya menikahi saya karena saya perempuan Jawa. Di bayangannya, perempuan Jawa itu penurut, hemat, dan pintar mengurus rumah. Hahaha.

Tapi bukannya senang, saya malah jadi terbebani dengan bayangan tersebut. Sebab saat itu, saya sama sekali belum bisa masak dan agak boros. Bayangin kalau mereka tau kenyataannya dan kecewa, malah mumet saya.

Disebut nrimo dan hidupnya bahagia

Prinsip nrimo ing pandum memang marak di kalangan orang Jawa. Namun saya cukup kaget juga ketika ternyata cukup banyak teman non-Jawa yang mengenal prinsip ini. Di mata mereka, berkat ajaran tersebut, orang Jawa jadi hidup lebih bahagia dan ikhlas.

Meski anggapan ini positif, namun sebenarnya prinsip nrimo ing pandum kadang disalahartikan lho. Misalnya saja, prinsip ini digunakan untuk menghindari kerja keras. Atau malah yang parah, dijadikan senjata untuk memberi gaji kecil dan mewajarkannya.

Cewek hitam manis

Terakhir, ada juga yang selalu menyebut perempuan Jawa memiliki penampilan hitam manis. Beberapa kali pun saya mendapatkan pujian seperti itu. Bahkan kenalan saya dari FB yang belum pernah melihat foto saya mengatakan hal serupa.

Saya senang sih dianggap hitam manis. Tapi penampilan orang jawa sebetulnya sangat beragam. Lagian, kok begini amat ya memandang fisik.

Itulah enam stereotipe yang saya rasakan sebagai orang Jawa. Baik atau buruk, kalian nilai sendiri saja. Tapi, saya rasa, stereotipe seharusnya tak jadi patokan utama menilai orang kan?

Penulis: Nar Dewi
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA 4 Stereotip Orang Jawa Ketika Merantau ke Luar Pulau

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 18 Juli 2023 oleh

Tags: orang jawapekerjasopanstereotipulet
Nar Dewi

Nar Dewi

IRT suka nulis

ArtikelTerkait

Status Karyawan Tetap Nggak Istimewa di Mata Gen Z. Buat Mereka yang Penting Kerja dan Dapat Benefit Tinggi

Status Karyawan Tetap Nggak Istimewa di Mata Gen Z. Buat Mereka yang Penting Kerja dan Dapat Benefit Tinggi

29 November 2023
Sisi Lain dari Orang Sunda yang Murah Senyum Mojok.co

Sisi Lain dari Orang Sunda yang Murah Senyum 

14 November 2023
Cara Menjadi Orang Sopan agar Lolos dari Masalah-masalah Besar

Cara Menjadi Orang Sopan agar Lolos dari Masalah-masalah Besar

7 Januari 2022
stereotip anak osis menyebalkan memang benar mojok

Stereotip Buruk Anak OSIS yang Jujur, Emang Ada Benernya

14 April 2020
hobi resign dari tempat kerja alasan ragu cara memutuskan menyesal mojok.co

Saran bagi Pekerja yang Hobi Resign padahal Baru Kerja Sebentar

20 Agustus 2020
4 Stereotip Orang Jawa Ketika Merantau ke Luar Pulau MOJOK.CO

4 Stereotip Orang Jawa Ketika Merantau ke Luar Pulau

20 Juli 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

20 Desember 2025
Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

18 Desember 2025
3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

16 Desember 2025
Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

15 Desember 2025
3 Rekomendasi Brand Es Teh Terbaik yang Harus Kamu Coba! (Pixabay)

3 Rekomendasi Brand Es Teh Terbaik yang Harus Kamu Coba!

18 Desember 2025
Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

17 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan
  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.