Sebagai seorang mahasiswa semester 5 Universitas Indonesia, saya sudah cukup berpengalaman dalam merasakan nikmatnya panganan yang dijual di kantin kampus. Kantin tempat saya dan teman-teman biasa nongkrong menikmati beragam makanan di kampus ini namanya Kantin Budaya UI atau kerap disebut juga Kantin Sastra (Kansas). Kantin ini berada di area Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) UI dan menjadi salah satu kantin fakultas yang terkenal seantero universitas.
Harga makanan di Kantin Budaya UI juga terkenal cukup bersahabat bagi dompet mahasiswa. Tentu saja ini adalah nilai plus yang patut saya syukuri sebagai mahasiswa FIB. Namun, bagi mahasiswa baru, mungkin akan sedikit kebingungan saat memutuskan makan di kantin ini. Pasalnya, menu makanan yang dijual di Kantin Budaya cukup bervariasi. Nah, buat mahasiswa baru FIB atau mahasiswa dari fakultas lain yang pengin makan di Kantin Budaya, berikut beberapa rekomendasi makanan yang bisa kalian pesan dan dijamin nggak bakal bikin kalian menyesal.
#1 Ayam Kremes Juara
Ayam Kremes Juara adalah nama dari sebuah tenant yang ada di Kantin Budaya UI dan berada di sebelah kanan deret keenam dari pintu masuk. Sesuai namanya, kedai ini menjual berbagai macam masakan berbahan dasar ayam. Meski menu di sini cukup beragam, menurut saya pribadi, yang paling juara di sini adalah ayam gepreknya.
Satu porsi ayam geprek dengan nasi hangat pasti sanggup menghilangkan perut yang kelaparan sehabis kuliah luring. Nggak perlu khawatir dengan tingkat kepedasan sambal di sini. Level pedasnya nggak terlalu tinggi dan masih bisa dinikmati siapa pun, kok.
#2 Sego Goreng Mas Mat
Dalam bahasa Jawa, sego goreng berarti nasi goreng, dan itulah yang menjadi menu andalan Sego Goreng Mas Mat. Kedai nasi goreng ini terletak persis di sebelah Ayam Kremes Juara. Jadi, kalian nggak perlu bingung ketika pertama kali masuk ke Kantin Budaya UI, cukup perhatikan deretan kedai di sebelah kanan, kalian bakal menemukan kedai satu ini.
Bagi saya, nasi goreng spesial yang dijual di sini sangat nikmat. Cocok deh dengan lidah saya. Porsinya pun cukup banyak dan mengenyangkan. Namun kalau kalian nggak terlalu suka nasi goreng, kalian bisa kok pesan menu lain seperti nasi gila dan magelangan. Dua hidangan tersebut jadi alternatif yang nggak kalah nikmat.
#3 Tongseng Pak Kumis
Menu berikutnya yang bisa kalian cicipi di Kantin Budaya UI adalah tongseng ayam dari kedai Tongseng Pak Kumis. Sejatinya, saya bukan tipikal orang yang menyukai makanan khas Jawa. Sebab, sejak kecil saya tinggal di Sumatra sehingga lidah saya lebih familier dengan makanan gurih dan cenderung pedas. Makanya ketika pertama kali iseng memesan tongseng ayam di tempat ini, saya nggak menaruh ekspektasi apa-apa.
Namun di luar dugaan, saya justru menyukai tongseng ayam di tempat ini. Daging ayamnya diolah dengan baik sehingga teksturnya jadi lembut dan nggak sulit dikunyah. Kuah tongsengnya segar dan cenderung gurih, persis seperti kebanyakan makanan di daerah asal saya. Pokoknya kalau kalian sedang berada di Kantin Budaya UI, sempatkan untuk mencicipi menu tongseng ayam di kedai Tongseng Pak Kumis, deh.
#4 Mi Ayam Sagi
Kalau kalian bosan makan nasi dan berniat mencari sumber karbohidrat lain, saya merekomendasikan Mi Ayam Sagi untuk kalian cicipi. Lokasinya berada di sebelah kiri dari pintu masuk Kantin Budaya UI, tepatnya dideretan keempat. Soal rasa, mi ayam ini layak menyandang peringkat pertama.
Minya lembut dan nikmat ketika diseruput. Topping ayamnya pun punya rasa manis, asin, dan gurih yang bercampur dengan baik. Pokoknya kalau kalian adalah fans mi ayam, kalian nggak boleh melewatkan kenikmatan mi ayam ini.
#5 Chicken Katsu Supriyatno
Di UI, kalian bakal sering berjumpa dengan mahasiswa-mahasiswa asing dari berbagai negara. Berdasarkan pengamatan saya, kebanyakan mahasiswa asing tersebut berasal dari negara-negara Asia seperti Jepang, Korea Selatan, Tiongkok, dll. Sehingga menjadi hal yang wajar apabila Kantin Budaya UI menyediakan makanan dari negara lain. Salah satunya Chicken Katsu Supriyatno yang terletak di sebelah kiri dari pintu masuk kantin deret kelima.
Sesuai namanya, menu favorit di kedai ini adalah chicken katsu. Sejujurnya, waktu pertama kali memesan makanan di sini saya sempat ragu. Bukan ragu karena rasanya, melainkan karena harganya. Maklum, saya selalu berasumsi kalau makanan Jepang biasanya dipatok dengan harga cukup tinggi. Eh, ternyata harga chicken katsu di sini lebih bersahabat meski nggak semurah menu di rumah makan Padang atau warteg.
Chicken katsu di tempat ini digoreng dengan tingkat kematangan yang baik, sehingga akan terasa garing di luar, tetapi tetap lembut di bagian dalamnya. Selain itu, nasi putihnya juga pulen seperti nasi di restoran Jepang pada umumnya. Pokoknya oishiii.
Itulah lima makanan di Kantin Budaya UI yang enak dan wajib kalian cicipi. Harga kelima menu makanan di atas berkisar 15 ribu hingga 25 ribuan saja. Masih mashoook di kantong mahasiswa, kan?
Penulis: Bintang Ramadhana Andyanto
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Sisi Lain Mahasiswa Ekstensi UI yang Nggak Diketahui Banyak Orang.