#3 Harus kosong
Banyak yang mengira, memberikan sentuhan dekorasi pada rumah minimalis hanya akan menodai “keminimalisan” rumah tersebut. Minimalis itu, ya, harus kosong dekorasi. Begitu orang-orang berpikir. Padahal, rumah tanpa dekorasi itu bagai makan pecel lele, tapi nggak ada sambelnya. Ada yang kurang. Ada yang hilang. Dalam konteks rumah, tidak ada dekorasi bisa memberi kesan dingin dan tidak menyenangkan. Seolah, itu bukan rumah, tapi kuburan. Hiii.
Jadi, hapus anggapan bahwa rumah minimalis itu harus kosong. Sah-sah saja kok menggunakan hiasan. Kuncinya adalah, gunakan dekorasi yang terlihat simpel dan fungsional, dengan jumlah yang tidak berlebihan, sehingga tetap terkesan simpel tanpa harus kehilangan keindahan.
#4 Harga murah
Mitos salah kaprah berikutnya soal rumah baru minimalis adalah harganya. Gini, ya, jangan harap bisa dapat harga murah meriah hanya karena rumah yang dijual menyertakan embe-embel rumah minimalis dalam deskripsinya. Kalau nggak percaya, nih, saya kutipkan sebuah iklan rumah dijual yang ditawarkan di daerah Tegal Gendu, Kota Yogyakarta.
Untuk sebuah bangunan dengan spesifikasi luas tanah 69 m2, luas bangunan 45 m2, kamar tidur 2, kamar mandi 1, ruang tamu, dapur, tempat jemuran dan carport, rumah yang terletak di selatan XT Square ini dibanderol dengan harga 580 juta. Gila! Setengah M lebih, Gaes! Duit semua itu. Padahal, kalian tahu berapa UMK Kota Yogyakarta? Cuma 2,1 juta!
Itu baru harga rumah. Belum pritilan isian dalam rumah yang entah kenapa, ketika ada embel-embel “minimalis”, justru harganya lebih mahal. Itu, toples minimalis. Benda seuprit polosan gitu aja harganya bisa sampai ratusan ribu. Gimana? Masih mau mikir kalau rumah minimalis itu nggak nguras kantong?
#5 Harus putih, semuanya putih
Nah, ini juga sering salah kaprah, nih. Siapa bilang rumah minimalis itu dindingnya wajib dicat putih? Memang, sih, warna putih pada dinding dapat menciptakan nuansa sederhana, sesuai dengan konsep minimalis. Selain itu, warna putih juga masih menjadi alternatif terbaik untuk membuat ruangan menjadi tampak lebih luas.
Namun, nggak lantas semuanya dicat putih. Sah-sah saja kok menggunakan warna bernuansa earth-tone lain, seperti cokelat, abu-abu, krem, ataupun gading. Atau, bisa juga memanfaatkan wallpaper untuk membuat interior rumah jadi lebih girly. Yang penting, tidak perlu semua sisi dinding dipasang wallpaper. Cukup pilih salah satu sisi saja.
Klir, ya?
Jadi, kalau ada temenmu yang kekeuh menyebut rumahnya yang serb putih dan pelit perabot sebagai rumah berkonsep modern minimalis, jangan percaya. Buruan kasih lihat tulisan ini ke doi.
Apalagi yang kepincut postingan Instagram dengan kepsyen “rumah modern minimalis” dan kalian berharap bisa menirunya dengan bajet minim. Tolong, tolong banget, raup, tangio.
Penulis: Dyan Arfiana Ayu Puspita
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Pengin Rumah Minimalis Cuma Demi Estetis Terdengar Seperti Pemborosan dan Bohong Besar