Rumah modern minimalis terkesan elegan, sederhana, dan terjangkau. Tapi, kenyataannya nggak begitu, alias MITOS!
Sama seperti fashion, desain rumah juga mengalami perubahan tren. Meskipun, yah, namanya juga tren. Ia pasti akan berulang. Misalnya, material teraso yang dulu banyak digunakan di era 80-an. Lama tak terdengar gaungnya, material ini kembali lagi ramai digunakan pada 2018.
Bukan hanya soal material yang digunakan. Perubahan tren terkait konsep hunian juga mengalami perubahan. Di era yang mobile seperti sekarang ini, di mana sebagian besar waktu tersita untuk bekerja dan beraktivitas di luar, rumah beralih fungsi hanya sebatas tempat untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia saja: Tidur. Terutama, mereka yang tinggal di kota besar.
Itu sebabnya, banyak orang yang berusaha membuat rumah menjadi tempat yang senyaman mungkin untuk beristirahat. Nggak perlu, lah, banyak-banyak perabot di sana-sini yang berpotensi membuat rumah jadi sumpek. Yang penting bisa buat tidur itu sudah cukup. Istilahnya, rumah modern minimalis. Sayangnya, banyak mitos keliru soal rumah modern minimalis ini. Apa saja?
#1 Rumah kecil
Mentang-mentang diikuti dengan kata “minimalis”, otak langsung mendeskripsikan rumah minimalis sebagai bangunan tempat tinggal yang ukurannya kecil. Kalau kata orang dulu, RSSSS alias Rumah Sangat Sederhana Selonjor pun Sulit. Memang, sih, rata-rata rumah berkonsep modern minimalis memiliki ukuran yang tidak terlalu besar. Namun, tidak semua rumah kecil bisa disebut sebagai rumah minimalis. Terutama, jika rumah tersebut didominasi dengan banyak hiasan dan furniture atau perabot di sana sini.
Sejatinya, konsep minimalis pada rumah berfokus pada hal-hal yang penting saja. Dengan kata lain, barang-barang di rumah haruslah mengutamakan fungsi, daripada tampilan luar. Nah, konsep ini pula yang kemudian melahirkan mitos berikutnya.
#2 Desain membosankan
Gara-gara perabot dan furniturenya lebih mengutamakan fungsi daripada tampilan luar, banyak yang menganggap bahwa rumah minimalis itu membosankan. Garing. Namun, anggapan tersebut jelas keliru. Mereka yang rumahnya mengusung konsep minimalis dan merasa desain rumahnya jadi membosankan, pasti belum tau triknya. Yaitu, dengan memberikan elemen kejut. Tolong, bukan berarti kamu taruh lem tikus di depan pintu masuk, ya. Apalagi ngide nyambungin gagang pintu dengan setrum listrik. Bukan itu yang saya maksud.
Elemen kejut yang dimaksudkan di sini adalah, kreativitas pemilik rumah dalam memberikan sentuhan. Misal, dengan menempatkan tanaman hias atau karya seni di beberapa titik yang ada di rumah.
Lho, memangnya rumah minimalis boleh diberi hiasan? Jawabannya ada di mitos nomor tiga.
Baca halaman selanjutnya
Kosongan, murah, dan harus putih