Perang Wano memang bukan penutup cerita One Piece, namun Eiichiro Oda mengonfirmasi manganya sudah mendekati puncak. Para fans mengestimasi One Piece akan tamat pada 2025. Menurut perkiraan, setelah Perang Wano dan penggulingan dua Yonkou, alur selanjutnya adalah menyelaraskan tujuan dengan Pasukan Revolusi lantaran koalisi Luffy, Law, dan Kidd setidaknya memiliki maksud yang kurang lebih satu tujuan.
Diperkirakan, pada 2022 sampai 2023 koalisi Luffy akan menyikap tabir Abad Kekosongan dan kebusukan pemerintah. Lalu, perang puncak akan tersaji di tahun penutup, entah tajuknya apa, bisa jadi perang melawan angkatan laut atau malah Kru Akagami Yang jelas, Oda memiliki kejutan untuk kita.
Banyak yang bilang kini One Piece melenggang sendiri pasca Naruto tamat. Duel abadi di antara keduanya pun masih sulit dilupakan begitu saja. Bukan ditelisik dari penjualan manga saja, namun dari segi adaptasi game, pembicaraan di media sosial, hingga ruang-ruang diskusi tak henti membahas dua manga ini. Jelas tamatnya Naruto, One Piece bagai melaju tanpa lawan di eranya.
Sebenarnya Masashi Kishimoto, mangaka Naruto, sempat kembali turun gunung dan membuat proyekan baru dalam tajuk Samurai 8: Hachimaruden. Namun, plot cerita yang tidak bisa lepas dari Naruto, menjadikan manga ini gagal di pasaran. Poling mingguan bahkan sering berada di urutan bawah, ditambah penjualan manga yang kurang memuaskan, Samurai 8 dipastikan gagal saing.
My Hero Academia dan Demon Slayer digadang-gadang akan meneruskan tongkat estafet persaingan abadi antara Naruto dan One Piece. Publik pun menyematkan label, salah satu di antara keduanya bakal meneruskan takhta One Piece sebagai ikon kultur pop dalam skena komik mainstream di dunia setelah turun gunungnya Naruto, kandasnya Samurai 8, dan tidak ada harapannya Boruto: Next Generation.
Namun, sangat disayangkan Demon Slayer telah tutup buku Mei tahun ini. Ekspetasi publik yang ingin melihat manga garapan Koyoharu Gatoge melawan My Hero Academia garapan Kohei Horikoshi harus pupus. Dengan menggelikan, publik mengatakan My Hero Academia akan melaju tanpa lawan, mendobrak skena manga Shonen yang dihegemoni One Piece ketika tamat.
Padahal, di luar sana, baik itu terbitan Shueisha dengan Weekly Shonen Jump-nya atau non-Shueisha, masih banyak manga menjanjikan yang bisa bersaing melawan My Hero Academia semisal One Piece tamat. Dan berikut adalah daftarnya, tanpa melibatkan Demon Slayer dan My Hero Academia juga tanpa mengurangi rasa hormat terhadap keduanya.
Kandidat penerus kejayaan One Piece #1 Seven Deadly Sins
Ya, saya paham bahwa manga ini sudah tamat. Manga bucin yang satu ini jelas awalnya sangat menjanjikan dengan plot cerita yang kuat dan karakter yang dibangun secara apik oleh sang mangaka, Nakaba Suzuki. Walau sudah tamat, banyak sekali misteri yang bisa digali dari sekuel yang sudah dikonfirmasi dalam tajuk Four Knights of Apocalypse. Jadi, manga ini masih bisa dianggap menjanjikan.
Bisa, sih, merangsek masuk dan bersaing dengan My Hero Academia di masa mendatang, asal buncinnya itu lho mbok ya dikurangi sedikit. Nangis darah rasanya ketika melihat Nami dengan karakter kuat dan keinginan besar dalam meraih impiannya, harus digantikan dengan sosok Elizabeth yang… begitulah. Ya, kecuali bagi kalian yang mencari waifu sih sah-sah saja. Namun, bagi saya, hadirnya Elizabeth adalah celah.
Kandidat penerus kejayaan One Piece #2 The Promised Neverland
Banyak sekali hal baru yang dihadirkan oleh manga yang mulai mengudara pada 2016 ini. Tokoh utama wanita yang menarik, premis cerita yang di luar nalar, alur yang tidak mudah ditebak, dan tentu tokoh pendukung yang memiliki karakter kuat dalam membangun plot cerita menjadi poin plus. Bagi penggemar manga suspens dan misteri, manga ini adalah pemenuh gizi yang tinggi.
Namun, ceruk mangsa pasar global yang sempit membuat manga ini kurang diminati. Apa lagi bagi anak-anak, manga ini dirasa kurang mentereng. Juga, saya rasa Weekly Shonen Jump bukanlah “rumah” yang pas bagi mereka. Dibandingkan Haikyuu! dan Yuuna and the Haunted Hot Springs, manga ini sering kali kalah dalam poling. Juga, ada kabar bahwa manga ini akan menemui akhirnya dalam waktu dekat.
Kandidat penerus kejayaan One Piece #3 Black Clover
Manga ini adalah pemilik DNA Weekly Shonen Jump yang sebenarnya. Karakter yang lemah di awal, namun berjuang dan jadi kuat sampai akhir mengindikasikan bahwa manga ini kuat dan identik dengan Naruto. Juga, pengembangan cerita mengenai sihir dan hal-hal klenik khas fantasi memberikan magnet tersendiri bagi para langganan majalah ini.
Jika bagi anak-anak, okelah Black Clover memenuhi kebutuhan mereka. Namun, dalam merebut mangsa pasar untuk dewasa, saya rasa manga ini harus sedikit kerja keras agar seperti Naruto. Banyaknya kritik yang mengatakan gambarnya Yuki Tabata seperti manga cantik dan plot ceritanya menambal sulam manga-manga Shonen. Yang jelas, jika Black Clover ceritanya begitu-begitu saja, manga ini akan cepat tergantikan oleh generasi baru yang akan datang.
Kandidat penerus kejayaan One Piece #4 One Punch Man
Manga yang digambar oleh Yusuke Murata dan diprakarsai oleh ONE memang bukan main-main. Karakter yang ikonik, tema superhero yang beda dari yang lain membuat One Punch Man layak digadang-gadang sebagai pangeran penerus takhta One Piece. Manga seinen ini diwadahi oleh Weekly Young Jump dan menemukan mangsa pasar yang tepat, tidak seperti The Promised Neverland yang rasanya seperti “terjebak” di zona “anak-anak”.
Walau serampangan, saya melihat kesuksesan dari sebuah manga ketika ada yang mengakat menjadi anime (walau banyak manga berkelas yang tidak diangkat menjadi anime) dan ada pabrikan yang mau mengangkat menjadi gim. Setelah rilis One Punch Man: A Hero Nobody Knows di konsol PlayStation 4 dan Xbox One pada Februari lalu, kini ada The Strongest Man untuk ponsel. Gim ini sukses di pasar Cina dan Jepang, kini akan merambah server SEA di Android dan Ios.
Kandidat penerus kejayaan One Piece #5 Attack On Titans
Manga yang besar bersama Bessatsu Shonen Magazine yang diterbitkan oleh Kodansha ini mungkin sempat membuat Shueisha menangis karena pernah “menolaknya”. Manga yang dikatakan kurang “Jump” ini kini berkali-kali nangkring di posisi atas dalam hal penjualan manga mengalahkan My Hero Academia dan One Piece itu sendiri.
Mulai dari anak muda hingga berumur, tertarik untuk mengikuti cerita Eren Jaeger dan kisah hidupnya yang penuh dengan twist. Tapi memang, kekurangannya adalah kalah pamor ketimbang manga-manga dari Shueisha. Kalah hype dari keempat manga dan kalah ramai ketimbang My Hero Academia. Menjadi unggulan Kodansha, tentu mereka tidak akan tinggal diam untuk menangkat nama manga ini di pasaran dunia.
Sebenarnya masih banyak yang bisa menjadi kandidat kuat penerus takhta One Piece. Dari Jump sendiri ada Dr. Stone, World Trigger dan Kingdom yang menjadi sorotan.
BACA JUGA No Debat! One Piece Lebih Baik daripada Naruto dan tulisan Gusti Aditya lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.