Makanan khas dari daerah Sulawesi Selatan, utamanya Makassar, sebenarnya cukup populer di Pulau Jawa. Di Surabaya sendiri ada beberapa restoran yang secara khusus menjual konro, sajian khas Makassar berisi tulang iga ataupun daging sapi yang kemudian diberi kuah berbahan dasar rempah dan kluwek. Sekilas konro mirip dengan rawon Surabaya, sama-sama ada kluwek dalam komposisi kuahnya, namun secara rasa sangat berbeda. Konro lebih kuat aroma rempahnya dibandingkan rawon yang rasanya lebih ringan.
Selain konro, ada makanan khas Makassar lain yang juga cukup terkenal di Surabaya atau di Pulau Jawa yaitu coto. Dulu, saya sampai beranggapan kalau orang Makassar adalah pencinta daging lantaran makanan khas Makassar yang jamak saya temui di Surabaya dan di Pulau Jawa secara umum komposisinya selalu ada daging sapi.
Namun, anggapan saya tersebut ternyata keliru. Ketika berkesempatan mengunjungi Makassar, saya mendapati banyak sekali warung atau restoran di Makassar yang menjual hidangan ikan. Boleh dibilang, Makassar adalah surganya kuliner berbahan dasar ikan. Semua olahan ikan—baik yang standar seperti ikan bakar sampai sajian ikan khas Makassar—mudah sekali kita temui di pinggir jalan hingga restoran bintang lima.
Ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan ini memang identik dengan ikan. Saya juga mendapati beberapa jalan di Makassar yang menggunakan nama-nama ikan, contohnya Jalan Cakalang, Jalan Baronang, Jalan Kalampeto (ikan kalampeto/Ikan laut), dan Jalan Cepa (ikan kuwe). Bahkan nih ya, klub sepak bola kebanggaan mereka, PSM Makassar, punya julukan Juku Eja yang artinya Ikan Merah.
Kalau jamaah Mojokiyah berencana pergi ke Makassar, sempatkan mencicipi makanan khas Makassar selain konro dan coto. Kalau bingung makanan apa saja yang bisa dicicipi di Kota Anging Mamiri ini, berikut saya berikan referensi makanan khas Makassar baik yang berbahan dasar ikan ataupun daging.
#1 Pallumara
Pallumara adalah masakan berbahan dasar ikan yang diberi kuah berwarna kuning. Bumbu yang biasanya digunakan untuk membuat pallumera adalah asam jawa, kunyit, daun sereh, cabai, bawang merah, bawang putih, dan garam. Rasa pallumara asam dan pedas, menurut saya agak mirip dengan rasa kuah pindang di Pulau Jawa.
Ikan yang umumnya digunakan untuk membuat pallumara adalah ikan kakap, lamuru, dan ikan cepa. Namun, nggak menutup kemungkinan ikan lain seperti kerapu dan bandeng digunakan sebagai bahan baku makanan khas Makassar ini. Ada beberapa restoran pallumara di Makassar yang hanya menjual pallumara kepala ikan. Kalau kalian mencari hidangan yang menyegarkan ditengah teriknya Kota Makassar, ada baiknya mencicipi pallumara.
#2 Usus bandeng tumis
Sebagai orang Jawa tulen, saya tentu sangat familier dengan sate usus yang biasa ada di angkringan. Usus yang digunakan pada sate usus adalah usus ayam. Namun di Makassar, saya bertemu dengan hidangan yang agak nggak lazim, yakni tumis usus ikan.
Gusti Allah, sekte makanan apa lagi ini? Selama ini saya tahunya ikan kalau mau dimasak kan bagian usus atau isi perutnya dibuang. Ha kok jebule di Makassar usus ikan bandeng bisa diolah jadi tumisan dan rasanya enak. Usus bandeng tumis ini diberi bumbu rempah dan air asam Jawa. Rasanya gurih, Gaes!
Katanya sih jika usus bandeng tumis ini dicampurkan ke dalam semangkuk pallumara akan membuat hidangan tersebut makin paripurna. Selain ditumis, di Makassar juga lumayan banyak restoran yang menjual pepes pindang usus ikan. Kalian wajib banget cobain hidangan satu ini karena autentik dan hampir nggak bisa ditemukan di Pulau Jawa. Tapi, gimana caranya bersihin usus ikan yang ukurannya kecil itu, ya? Butuh usaha banget, kan?
#3 Pallu kaloa
Pallu kaloa adalah olahan ikan dengan kuah rempah dan kluwek. Secara tampilan, makanan khas Makassar ini juga mirip dengan rawon di Jawa Timur. Beberapa orang bahkan menyebut makanan ini sebagai rawon ikan. Pallu kaloa biasanya dibuat dari ikan kakap dan ikan bolu (bandeng), meskipun ada juga sih yang membuat pallu kaloa dengan ikan lainnya. Kuah pallu kaloa cukup bold, rasanya gurih dan pedas dengan kuah hitam agak kental.
Pallu kaloa juga sering dimakan dengan tambahan sambal. Nah, soal penyajian sambal, orang Makassar cukup unik. Selama berada di Makassar, saya kerap menjumpai restoran seafood yang menyediakan aneka macam sambal dalam satu meja. Ada sambal kacang, sambal dari irisan tomat yang diberi cabai plus garam, raca mangga (orang Jawa biasa sebut ini sambel pencit), sambal dabu-dabu, dan masih ada beberapa sambal lain yang saking banyaknya. Saya yang terbiasa dengan satu atau dua sambal dalam satu masakan jadi agak bingung memilihnya. Hehehe.
#4 Nasu Palekko
Hidangan satu ini nggak terbuat dari ikan ataupun daging sapi melainkan berbahan dasar bebek. Nasu palekko secara harfiah berarti bebek yang dimasak di panci. Jadi, bebek-bebek yang sudah disembelih dipotong kecil-kecil, lalu diberi bumbu yang terbuat dari air asam, serai, lengkuas, daun salam, garam, gula merah, bawang merah, bawang putih, dan tak ketinggalan cabai. Semua bumbu tersebut kemudian dicampur dengan irisan bebek, lalu dimasak di panci. Sekilas, tampilan nasu palekko ini mirip oseng-oseng mercon ala Jogja.
Soal rasa, nasu palekko ini nggak perlu dikhawatirkan, Bestie. Rasanya enak banget. Kalau kalian pencinta kuliner pedas dan sambelan atau kalian orang Jawa Timur tulen, saya jamin pasti doyan banget kuliner ini. Sebab, rasanya cukup familier di lidah kita. Oh iya, kabarnya selain bebek, makanan khas Makassar ini ada juga yang disajikan dengan daging ayam.
#5 Pallubasa
Datang ke Makassar tanpa mencoba pallubasa sama halnya dengan kalian sedang berada di Surabaya tapi nggak mencoba rujak cingur. Meskipun bukan perbuatan dosa, tapi tindakan seperti itu wagu, Gaes.
Pallubasa adalah kuliner berkuah yang terbuat dari campuran rempah-rempah dan juga parutan kelapa yang disangrai sehingga menghasilkan kuah yang lebih gurih. Pallubasa ada yang isinya jeroan, daging sapi, dan daging kerbau. Untuk membuat rasa Pallubasa lebih creamy, orang Makassar biasanya menambahkan telur (bebek atau ayam) mentah dan mencampurkanya ke dalam kuah pallubasa.
Cita rasa makanan khas Makassar ini sangat kaya akan rempah, gurih, dan creamy dengan aroma rempah yang cukup kuat. Cocok banget bagi kalian yang suka makanan berat. Tapi, harus hati-hati ya, Rek, kalau kalian makan 3 mangkok bisa auto kolesterol tinggi.
Oh ya, salah satu tempat yang paling populer untuk menyantap pallubasa di Makassar ada di Jalan Serigala XIV, Mamajang Dalam, Sulawesi Selatan. Warungnya bernama Pallubasa Serigala.
Sekarang sudah tahu kan makanan khas Makassar apa yang sekiranya cocok dengan lidah Jawa? Selamat mencoba dan menikmati hidangan lezat di Kota Daeng, ya!
Penulis: Tiara Uci
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA 6 Tempat Berburu Takjil di Kota Makassar. Takjil Hunter, Merapat!