Di pengujung era kejayaan konsol PlayStation 2, ada satu gim yang sangat populer bagi penggunanya saat itu, yakni Guitar Hero II. Sesuai namanya, Guitar Hero II adalah gim yang memungkinkan pemainnya untuk menjadi pahlawan dengan memainkan gitar, seolah-olah kita adalah gitaris dari band rock yang lagi manggung. Gim ini bisa dimainkan dengan stick standar PlayStation 2 atau bisa juga sengaja beli perangkat stick dengan bentuk yang menyerupai gitar Gibson supaya bisa lebih menjiwai gim ini layaknya gitaris band rock.
Gim ini pun jadi tambah seru karena bisa dimainkan berdua. Satu jadi gitaris, satu jadi basis. Sejak dirilis pertama kali pada 2007, gim asli Guitar Hero II telah terjual sebanyak 3,1 juta kopi. Tidak hanya asyik untuk seru-seruan bareng teman-teman, gim Guitar Hero II telah membuat saya menyukai musik rock karena 64 lagu rock yang terdapat pada gim ini betul-betul lagu-lagu rock terbaik sepanjang masa yang enak didengar karena merupakan karya asli dari musisi rock papan atas dunia. Berikut ini lima lagu Guitar Hero II terbaik menurut saya.
Guns N’ Roses, “Sweet Child O’ Mine”
Meskipun saya ini termasuk dalam Generasi 90-an, saya pertama kali mendengarkan lagu legendaris dari Gun N’s Roses ini saat saya memainkan gim ini, dan saya langsung jatuh cinta padanya. Melodi pembukanya ini betul-betul eargasm. Suara vokal Axl Rose di sini pun bikin saya merinding karena blio betul-betul bisa menyanyikan lagu dengan nada setinggi itu di sini, dan saya pun dibuat kagum dengan permainan gitar Slash pada lagu ini. Lagu ini pun membuat saya betul-betul menyukai Guns N’ Roses. Tidak saja aksi panggung dan musikalitasnya, namun sifat rebel dan arogannya Axl Rose pun sempat saya tiru saat saya remaja. Yah, namanya juga remaja.
Rage Against the Machine, “Killing in the Name”
Di tahun 2007, lagu “Killing in the Name” ini banyak dibawakan oleh teman-teman saya yang manggung di berbagai pensi yang diselenggarakan oleh sejumlah sekolah di Kota Bandung. Lagu ini pun menjadi soundtrack gim Grand Theft Auto: San Andreas yang bisa didengarkan melalui kanal Radio X. Lagu ini pun betul-betul keras dan ditandai dengan tanda konten eksplisit di Spotify saya karena liriknya mengandung banyak kata-kata kasar. Setelah kuliah, saya tahu lagu ini maknanya betul-betul dalam karena lagu ini berisikan protes dan kritik sosial yang sangat tajam pada para politisi dunia.
Deep Purple, “Smoke on the Water”
Melodi pembuka lagu ini betul-betul earcatching banget, “Tet tet tet, tet tet tetet, tet tet tet, tetetetet” bukan? Lagu yang dibawakan band rock asal Inggris ini dirilis pertama kali tahun 1972 dan masuk dalam 500 lagu terbaik sepanjang masa versi majalah Rolling Stone. Meski sudah memasuki 2021, saya merasa lagu ini tidak terkesan jadul sama sekali, malah semakin tua semakin jadi, layaknya sebotol wine yang sangat mahal. Saya pun mencoba mempelajari melodi gitar khas “Smoke on the Water ini”, tapi sampai sekarang, saya belum bisa memainkannya sama sekali.
Ozzy Osbourne, “Bark at the Moon”
“Bark at the Moon” adalah lagu yang tidak asing bagi saya karena saya sudah sering mendengarkan lagu ini saat SD, jauh sebelum dirilisnya Guitar Hero II. Lagu ini muncul pada gim Grand Theft Auto: Vice City yang bisa didengarkan melalui kanal V-Rock. Jadi pas lagu ini ada pada gim Guitar Hero II, saya sudah tidak asing lagi, dan malah semakin suka sama lagu ini. Saya pun jadi mengidolakan Ozzy Osbourne soalnya orangnya kocak di dunia nyata. Dia juga sering muncul dalam berbagai film Hollywood dan serial kartun seperti The Simpsons sebagai cameo.
Danzig, “Mother”
Sama seperti lagu Guitar Hero II lainnya seperti “Bark at the Moon” dan “Killing in the Name”, lagu ini tidak asing bagi saya karena lagu ini gim Grand Theft Auto: San Andreas yang bisa didengarkan melalui kanal Radio X. Lagu ini tidak hanya enak didengar, tapi lagu ini pun sarat makna. Lagu ini pun dilabeli konten eksplisit di Spotify saya karena lagu ini merupakan bentuk kritik sosial dari anak pada orang tuanya kalau kita bedah liriknya.
Itulah lima lagu terbaik pada gim Guitar Hero II menurut saya, yang membuat saya suka sama musik rock, terutama musik rock klasik yang berkembang pada era 70-an, 80-an, dan 90-an. Menurut saya musik rock dan segala turunannya bukan saja enak didengar, tapi sebagai simbol perlawanan seseorang terhadap dunia dalam dunia musik dengan melodi dan lirik yang betul-betul membuat penikmat musik rock seperti saya sering eargasm ketika mendengarkan musik ini keras-keras.
BACA JUGA Nostalgia Rental PS 2 yang Diabadikan dalam Tiap Gimnya dan tulisan Raden Muhammad Wisnu lainnya.