Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kuliner

5 Kuliner khas Gunungkidul yang Wajib Dicicipi selain Thoplek Peli

Jevi Adhi Nugraha oleh Jevi Adhi Nugraha
1 Februari 2022
A A
5 Kuliner khas Gunungkidul yang Wajib Dicicipi selain Thoplek Peli terminal mojok.co

5 Kuliner khas Gunungkidul yang Wajib Dicicipi selain Thoplek Peli (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Berkunjung ke Gunungkidul kurang lengkap rasanya jika belum mencicipi beragam kuliner unik dan lezat yang ada di sana. Beberapa kuliner khas Gunungkidul seperti nasi tiwul, gatot, belalang goreng, hingga sayur lombok ijo, tentu sudah sangat familier di telinga para wisatawan. Pasalnya, nyaris semua tempat oleh-oleh di sepanjang Gunungkidul menyediakan beberapa kuliner khas tersebut.

Dari sekian banyak kuliner khas Gunungkidul yang begitu menggoda, ada satu jajanan tradisional yang jarang dijadikan oleh-oleh para wisatawan, yaitu thoplek peli atau lentho gaplek dikepeli. Jajanan tradisional ini terbuat dari tepung tapioka, ampas kelapa, dan kacang tolo. Nantinya, beberapa bahan tersebut akan dicampur dengan air menjadi adonan, dikepal-kepal hingga berbentuk bulat, lalu digoreng.

Biasanya, thoplek peli oleh sebagian warga Gunungkidul dijadikan cemilan saat berada di ladang atau sawah. Rasanya yang enak, gurih, dan renyah, membuat thoplek peli kerap disantap bersama secangkir teh panas. Tentunya, sensasi rasa thoplek peli akan jauh lebih menggoda jika dinikmati bersama orang-orang terdekat, seperti keluarga, sahabat, atau belahan jiwa.

Bagi Anda yang sedang berwisata di Gunungkidul, jangan lupa untuk mampir di pusat oleh-oleh dan membeli thoplek peli. Selain itu, masih ada beberapa kuliner khas Gunungkidul yang cocok untuk dibawa pulang, di antaranya sebagai berikut.

#1 Puli Tempe

Di mana ada puli, di situ ada tempe. Begitulah pribahasa lokal yang sering saya dengar untuk menggambarkan kuliner khas Gunungkidul satu ini. Bagaikan sepasang pengantin baru, dua makanan tersebut sangat susah dipisahkan. Pasalnya, puli tidak akan pernah lengkap jika tidak disandingkan dengan tempe bacem.

Buat yang belum tau puli, makanan ini terbuat dari nasi yang biasa diolah menggunakan bleng (obat pengenyal nasi). Proses pembuatan puli sendiri cukup mudah, biasanya nasi akan dituang ke dalam wadah, lalu dicampur dengan bleng, dan dikukus. Setelah proses pengukusan selesai, nantinya adonan tersebut akan dituang ke wadah berupa bak, lalu ditumbuk menggunakan alat tradisional bernama alu hingga kenyal.

Teksturnya yang kenyal dan rasanya yang sedikit asin, membuat puli cocok disantap bersama tempe bacem. Perpaduan rasa puli yang kenyal dan tempe bacem yang begitu gurih, membuat kuliner satu ini cocok dinikmati saat berkumpul dengan keluarga dan orang-orang terdekat.

Banyak sekali tempat yang menjajakan puli tempe, salah satu yang paling legendaris adalah Puli Tempe Mbak Muji yang berada di kawasan Proliman, Ponjong, Gunungkidul. Tempat kuliner yang sudah empat generasi itu, hampir tidak pernah sepi pengunjung. Selain puli tempe, di sana juga menyediakan beragam kuliner khas Gunungkidul, seperti pecel sayur bumbu kacang, apem, dan aneka gorengan yang wajib Anda coba.

Baca Juga:

Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

Kasihan Solo, Selalu Dibandingkan dengan Jogja, padahal Perbandingannya Kerap Tidak Adil!

#2 Gatot

Selain nasi tiwul, gatot menjadi salah satu kuliner paling legendaris di Gunungkidul yang cukup terkenal dan sering dijadikan oleh-oleh para wisatawan. Hampir semua pusat oleh-oleh di Gunungkidul menyediakan jajanan yang terbuat dari singkong ini.

Proses pembuatan gatot sendiri membutuhkan waktu yang cukup lama. Biasanya, singkong akan dikupas terlebih dahulu, lalu dijemur sekitar seminggu hingga singkong berubah warna menjadi hitam kecokelatan. Tidak cukup sampai di situ, setelah berubah warna, singkong harus direndam kurang lebih 1-2 malam, lalu dikukus dan ditaburi parutan kelapa.

Gatot sendiri memiliki tekstur kenyal dengan rasa yang cenderung tawar. Namun, jika sudah ditaburi kelapa parut, akan memiliki sensasi rasa gurih manis yang begitu memanjakan lidah.

Banyak sekali tempat oleh-oleh di Gunungkidul yang menyediakan gatot, salah satunya di gerai Gatot Tiwul Yu Tum. Pusat oleh-oleh yang sudah ada sejak 1985 ini, juga membuat tiwul berbagai varian rasa, mulai dari tiwul rasa keju, pandan, keju, dan rasa cokelat. Bagi Anda para pecinta kuliner tradisional, tidak ada salahnya mengunjungi gerai Gatot Tiwul Yu Tum yang ada di Jalan Pramuka No.36, Pandansari, Wonosari.

#3 Kicikan

Bagi penggemar masakan daging, wajib mencicipi kicikan. Kuliner khas Gunungkidul satu ini merupakan masakan campuran daging dan jeroan sapi yang dicacah-cacah. Nantinya, bahan-bahan tersebut akan diolah dengan bumbu kicik berupa santan, bawang merah, laos, jahe, kemiri, dan bumbu dapur lainnya.

Sekilas, kuliner khas Gunungkidul satu ini mirip dengan tongseng. Jika tongseng menggunakan merica atau cabai mentah, kicikan akan diolah bersama sambal bawang. Perpaduan rasa gurih, pedas, serta teksturnya yang lembut membuat kicikan sangat cocok disantap bersama nasi tiwul atau nasi liwet.

Kicikan menjadi salah satu kuliner legendaris di Gunungkidul. Konon, olahan daging dan jeroan sapi ini sudah ada sejak ratusan tahun lalu. Sayangnya, tidak semua pasar tradisional di Gunungkidul menyajikan kicikan. Beberapa pasar yang masih menyediakan kuliner lezat ini, yaitu Pasar Pahing Karangmojo dan Pasar Wage Wonotoro.

#4 Sego Abang

Sego abang menjadi salah satu kuliner khas Gunungkidul yang wajib Anda coba saat berkunjung ke Gunungkidul. Sesuai namanya, kuliner ini merupakan nasi berwarna merah yang biasa disantap bersama beberapa jenis sayuran dan lauk pauk, seperti jangan lombok, kicikan, dan aneka makanan khas Gunungkidul lainnya.

Hanya ada beberapa warung makan yang menyediakan sego abang, salah satunya di warung makan Pari Gogo. Warung makan ini berada di Jalan Raya Wonosari-Semanu, tepatnya di samping Jembatan Jirak. Selain sego abang, warung makan Pari Gogo juga menyediakan beragam menu utama, seperti usus goreng, empal, ayam goreng, hingga sayur lombok ijo.

#5 Tempe Manding

Tidak hanya cocok untuk kanca wedang, tempe manding juga kerap digunakan warga Gunungkidul sebagai lauk. Rasanya yang enak dan gurih, membuatnya sering disantap bersama nasi liwet, sambal bawang, dan jambalan (daun yang direbus).

Proses pembuatan tempe manding hampir sama dengan tempe kedelai. Namun, perebusan bahan baku manding atau petai cina ini membutuhkan waktu sedikit lebih lama. Setelah direbus hingga empuk, nantinya manding tersebut ditiriskan di nampan, lalu dicampur dengan ragi tempe, tepung ketela, dan ditaburi parutan kelapa.

Hingga saat ini, tempe manding khas Gunungkidul masih bisa ditemukan di beberapa pasar tradisional, seperti Pasar Argosari Wonosari, Pasar Kliwon Munggi, Pasar Pahing Karangmojo, dan pasar tradisional lainnya. Di pasar, para penjual akan menyajikan tempe manding di tampah atau nampan. Saat ada pesanan, tempe tersebut akan dibungkus dengan daun jati dan dikasih beberapa biji cabai hijau di dalamnya.

Penulis: Jevi Adhi Nugraha
Editor: Audian Laili

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 31 Januari 2022 oleh

Tags: GunungkidulKuliner
Jevi Adhi Nugraha

Jevi Adhi Nugraha

Lulusan S1 Ilmu Kesejahteraan Sosial UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang berdomisili di Gunungkidul.

ArtikelTerkait

Bukit Pengilon Gunungkidul Memang Indah, tapi Mohon Maaf Saya Kapok Berkunjung ke Sana

Bukit Pengilon Gunungkidul Memang Indah, tapi Mohon Maaf Saya Kapok Berkunjung ke Sana

14 Februari 2025
Kopi Hitam Tidak Ada Sangkut Pautnya Dengan Kejantanan Seseorang terminal mojok.co

Kopi Hitam Tidak Ada Sangkut Pautnya dengan Kejantanan Seseorang

4 Februari 2021
City Branding dan Istilah Jogja Lantai Dua Patut Dipertanyakan

City Branding dan Istilah Jogja Lantai Dua yang Patut Dipertanyakan

16 Februari 2020
Wayang Beber: Wayang Tertua di Indonesia yang Kian Terpinggirkan

Wayang Beber: Wayang Tertua di Indonesia yang Kian Terpinggirkan

16 Februari 2022
Bukan Kambing Guling, Makanan Khas Pesta Pernikahan di Lombok Justru Berbahan Batang Pisang

Bukan Kambing Guling, Makanan Khas Pesta Pernikahan di Lombok Justru Berbahan Batang Pisang

9 April 2020
Jujur Saja, Konsep Makan Bayar Seikhlasnya Itu Bikin Nggak Nyaman terminal mojok.co

Panduan Makan All You Can Eat di Restoran ala Korea agar Tetap Qanaah

26 Agustus 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang Mojok.co

4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang

3 Desember 2025
4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop Mojok.co

4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop

4 Desember 2025
Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang Mojok.co

Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang

2 Desember 2025
Gear Ultima, Wujud Kebohongan Motor Yamaha

Gear Ultima Wujud Kebohongan Yamaha, Katanya Bikin Motor Matik Ternyata Bikin Tank

28 November 2025
4 Aturan Tidak Tertulis Saat Menulis Kata Pengantar Skripsi agar Nggak Jadi Bom Waktu di Kemudian Hari

4 Aturan Tidak Tertulis Saat Menulis Kata Pengantar Skripsi agar Nggak Jadi Bom Waktu di Kemudian Hari

28 November 2025
3 Spot Jogging di Kota Semarang yang Cocok untuk Pemula Mojok.co

3 Spot Jogging di Kota Semarang yang Cocok untuk Pemula

28 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih
  • Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.