Sepeda motor memang jadi salah satu alat transportasi yang diminati orang Indonesia. Data Badan Pusat Statistik menunjukkan jumlahnya terus bertambah. Pada tahun 2019, jumlah sepeda motor mencapai 112.771.136 unit, padahal pada tahun sebelumnya, jumlahnya sebanyak 106.657.952 unit.
Alasan sepeda motor lebih dipilih tentu saja karena kepraktisannya, salah satunya sepeda motor memungkinkan pengendaranya zig-zag di jalan yang macet. Selain itu, biaya parkir dan bensin sepeda motor jauh lebih hemat daripada mobil.
Sebagaimana alat transportasi lainnya, sepeda motor juga dilengkapi dengan berbagai komponen. Jelaslah setiap komponen itu dimaksudkan untuk membuat pengendaranya nyaman, aman, dan mengurangi risiko kecelakaan. Namun, berdasarkan pengamatan saya, ada lima bagian sepeda motor yang tidak digunakan sebagaimana mestinya. Meski kadang tidak berakhir dengan kecelakaan, ketidakmaksimalan fungsi komponen dalam sepeda motor ini kadang berdampak menyebalkan. Berikut kelima bagian tersebut:
#1 Lampu sein
Lampu sein jelas merupakan komponen wajib pada sepeda motor. Fungsinya sudah jelas, yakni memberi tanda jika pengendara akan berbelok ke kanan atau ke kiri.
Namun, kita tahu lampu sein merupakan salah satu bagian sepeda motor yang jarang digunakan sesuai fungsinya. Tidak hanya buibu, pakbapak dan nakanak muda pun kadang menyalakan sein kanan padahal beloknya ke kiri. Demikian juga sebaliknya.
Kadang pula, saya melihat boncenger yang malah melambai-lambaikan tangannya dengan genit untuk memberi tanda ke arah mana kendaraan akan berbelok. Hadeh.
#2 Spion
Kaca spion juga merupakan komponen yang wajib ada pada sepeda motor. Fungsinya sudah jelas untuk melihat ke belakang. Lantaran fungsinya tersebut, banyak quote penghibur di masa patah hati menggunakan spion ini sebagai sebuah pengandaian. Ya, pengandaian bahwa hidup hanya perlu menoleh sebentar ke belakang untuk kemudian melangkah ke depan. Jiaaah.
Masalahnya, saya sering menjumpai kaca ini digunakan untuk melihat wajah si pengendara sendiri. Atau kalau sedang naik motor dengan gebetan, ya digunakan untuk mengintip wajah kekasih hati. Ahiiiw.
Lalu, bagaimana kalau ingin melihat situasi di belakang sebelum berbelok? Si pengendara noleh, sak awak-awak e. Astaga.
#3 Klakson
Sudah jelas juga klakson adalah komponen wajib ada pada sepeda motor. Fungsinya untuk memberi tanda kehadiranmu yang kerap kali tidak dianggap itu. Lha, masalahnya, klakson ini kadang tidak dimaksimalkan dengan baik.
Saya pernah tuh bertemu dengan pengendara yang bukannya bunyiin klakson, malah teriak, “Woy, matane! Minggir!”
Atau, ada juga tipikal pengendara yang membunyikan klaksonnya berkali-kali padahal lampu lalu lintas masih merah. Hadeh. Yang model beginian memang meresahkan, sih.
#4 Speedometer
Kerap kali pengendara sepeda motor berlaku bagai raja jalanan. Mereka merasa motor yang bisa nyalip-nyalip itu merupakan keunggulan yang harus dimaksimalkan. Ngebut juga menjadi pilihan yang menguji adrenalin si pengendara, sambil zig-zag tentunya.
Nah, jelaslah pengendara yang demikian tidak memanfaatkan komponen speedometer dengan baik. Mereka abai pada batas kecepatan yang bisa saja membahayakan diri mereka dan orang sekitarnya. Ckckck… Meresahkan betul.
#5 Indikator bensin
Nah ini, indikator bensin juga menjadi salah satu komponen wajib di sepeda motor. Fungsinya ya jelas untuk menunjukkan jumlah bensin yang ada di tangki. Sayangnya, komponen ini juga sering diabaikan. Merasa cuma pergi dekat lalu bablas, eh tiba-tiba dorong motor. Jebul bensinnya habis. Duh, jan.
Indikator bensin juga menjadi komponen yang sering diabaikan oleh para peminjam sepeda motor. Pernah ndak sih ngalami sepeda motor dipinjam lama, eh balik-balik kondisi bensinnya habis? Alasannya pasti, “Aduh, aku ndak lihat indikator bensin.” Halah, klasik alasanmu!
Demikianlah 5 komponen sepeda motor yang kerap tidak digunakan sebagaimana mestinya. Kalian bisa menambahkan komponen lain yang dirasa penting dan juga kerap kalian abaikan di kolom komentar, ya.