Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kuliner

5 Kecap Legendaris di Jagat Kuliner Jawa Tengah

Dyan Arfiana Ayu Puspita oleh Dyan Arfiana Ayu Puspita
4 September 2022
A A
5 Kecap Legendaris di Jagat Kuliner Jawa Tengah Terminal Mojok

5 Kecap Legendaris di Jagat Kuliner Jawa Tengah (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Kecap legendaris yang sudah malang melintang di jagat kuliner Jawa Tengah, nih. Ada favoritmu?

Penyelamat rasa itu bernama kecap. Kehadirannya bersama semangkok soto, bakso, ketoprak hingga tempe mendoan adalah anugerah. Coba bayangkan jika produk yang tercipta dari fermentasi kedelai ini nggak tercipta di muka bumi. Akankah kuah sotomu cantik? Tentu saja nggak. Tampilan makanan jadi nggak menarik, lidah kita pun akan kehilangan sensasi rasa manis gurih yang menggelitik.

Dari sekian banyak merek kecap yang beredar di pasaran, alangkah ruginya jika kita hanya mengetahui 3 merek kecap: Sedaap, Bango, dan ABC. Ketiganya memang sering muncul di sela-sela acara TV. Namun untuk urusan rasa, banyak kecap lokal yang meskipun desain kemasannya so yesterday, rasanya anjaaay, eh, enak maksud saya.

Kamu nggak percaya? Oke, kita mulai dengan 5 kecap legendaris yang sudah kondang di jagat kuliner Jawa Tengah.

#1 Tomat Lombok

Sepintas merek kecap satu ini mengingatkan kita dengan nama pulau yang ada di Nusa Tenggara Barat. Siapa sangka kecap legendaris ini ternyata berasal dari Tegal, Jawa Tengah. Penggunaan kata “lombok” sendiri merujuk pada bahasa Tegal yang berarti cabai.

Di jagat kuliner, kecap Tomat Lombok punya sejarah yang panjang. Ia bukan produk yang lahir kemarin sore, melainkan sudah melewati masa puluhan tahun lamanya. Eksis sejak tahun 1940, kecap Tomat Lombok lahir dari tangan seorang ibu rumah tangga berusia 38 tahun bernama Sri Rezeki alias Sie Sioe Lwan.

Di dapur rumahnya yang sederhana, Sie Sioe Lwan selama bertahun-tahun membuat kecap yang menjadi cikal bakal lahirnya kecap legendaris Tomat Lombok. Kala itu, kecap buatan blio belum dijual dalam kemasan botol atau plastik. Orang-orang yang tertarik membeli kecap buatan Sie Sioe Lwan harus datang ke rumahnya dengan membawa wadah sendiri.

Lantas, gimana rasanya? Wah, jangan ditanya lagi. Dengan mempertahankan proses produksi secara tradisional ditambah penggunaan gula kelapa berkualitas dari Bobotsari dan Ajibarang, kecap cap Tomat Lombok memiliki cita rasa manis gurih yang pas sehingga menjadi idola bagi banyak pengusaha kuliner terkhusus di Jawa Tengah.

Baca Juga:

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

#2 Kecap Mirama

Warga Semarang pasti sudah nggak asing lagi dengan kecap legendaris Mirama. Kecap yang konon diproduksi sejak tahun 1935 ini pertama kali dirintis oleh Kwee Siek Giem dan istrinya, Tan Tiong Kwie. Ada cerita duka yang melatarbelakangi terciptanya kecap Mirama, yaitu tentang betapa sulitnya keluarga peranakan Tionghoa mencari bahan baku masakan yang enak di era kolonial Hindia Belanda.

Namun, kesulitan dan keterbatasan itu justru membuat Nyonya Tan berusaha keras menemukan resep membuat kecap yang enak. Setelah melalui beberapa kali percobaan, Nyonya Tan akhirnya menemukan komposisi kecap yang enak yang kemudian berkembang dengan nama kecap Mirama.

Berbeda dengan kecap pada umumnya yang didominasi rasa manis, kecap legendaris Mirama yang sekarang dikelola oleh generasi ketiga ini memiliki rasa manis dan sedikit asin. Itu sebabnya kecap Mirama banyak dipakai untuk menyedapkan masakan seperti soto, nasi goreng, hingga bakmi Jawa, tapi kurang cocok jika dijadikan cocolan.

#3 Kecap Ikan Lele

Masih dari Jawa Tengah, kecap legendaris berikutnya yang turut mewarnai jagat kuliner adalah kecap cap Ikan Lele yang berasal dari Pati. Meskipun namanya mengandung unsur nama ikan, kalian nggak usah khawatir, kecap ini sama sekali nggak menggunakan ikan lele sebagai bahan bakunya, kok. Lagian nggak kebayang juga sih kalau kecap dibuat dari lele~

Meskipun kecap cap Ikan Lele terbuat dari bahan dasar yang sama dengan kecap pada umumnya, beda daerah beda pula rasa kecapnya. Tekstur kecap Ikan Lele cenderung lebih pekat dan rasa kedelainya pun lebih kuat.

Dengan karakterik yang dimilikinya, kecap cap Ikan Lele cocok untuk dijadikan cocolan saat menyantap gorengan. Penasaran? Langsung saja beli kecap legendaris ini di online shop kesayangan kamu, ya. Murah, kok. Harga kecap cap Ikan Lele kemasan 340 ml cuma 11 ribuan, sedangkan kemasan 680 ml dibanderol dengan harga 22 ribuan. Kalian bisa cek lebih lengkap di sini. Kuy, borong!

#4 Kecap THG

Diproduksi sejak tahun 1950, kecap legendaris THG sukses mencuri perhatian karena rasanya yang legit dengan sensasi gurih yang alami. Tak heran jika kecap THG menjadi bestie-nya soto Kudus selama 4 generasi. THG sendiri merupakan singkatan dari nama sang perintis, yaitu Tan Hwie Gong.

Sebelum menempati pabrik yang sekarang, tepatnya di jalan Lingkar Selatan, Desa Tanjung Karang Kecamatan Kati, Kudus, kecap THG diproduksi secara berpindah-pindah. Mereka sengaja berpindah lokasi tempat pembuatan kecap agar aktivitas produksi kecap nggak mengganggu warga sekitar. Ehem, kalau ini setuju, sih. Nganu… aroma yang menguar saat proses pembuatan kecap memang ngajak gelut, sih.

Demi mempertahankan kualitasnya, kecap THG hanya menggunakan bahan berkualitas seperti penggunaan kedelai yang utuh, serta gula aren dari Kebumen yang diklaim membuat aroma kecap THG lebih wangi, gurih, dan tampilan akhir masakan pun lebih cantik.

#5 Kecap Sukasari

Berawal dari usaha tahunya yang kurang menghasilkan, Hoo Hian Loang banting setir ke usaha pembuatan kecap. Keputusan Hoo Hian Loang tak sia-sia. Usaha produksi kecapnya berkembang dari yang semula hanya industri rumah tangga, berubah menjadi industri kecap yang mendapat izin dari Departemen Perindustrian dengan nama kecap Piring Lombok.

Lha, jadi sebenarnya ini sedang bahas kecap Sukasari atau kecap Piring Lombok, sih?

Kalau diceritain sedih, sih. Jadi gini, kecap buatan Hoo Hian Loang ini awalnya bernama kecap Piring Lombok. Nah, karena ingin semakin besar dan berkembang, perusahaan mereka kemudian bekerja sama dengan salah satu produsen makanan berskala nasional.

Sayangnya, kerja sama itu hanya terjalin selama satu tahun. Biasalah, ada konflik. Ending-nya, brand Piring Lombok jadi milik produsen makanan gede tersebut. Akhirnya, generasi Hoo Hian Loang yang saat itu dipegang oleh Hadisiswanto mulai merintis usaha baru di bawah PT. Sukasari Mitra Mandiri, memproduksi kecap dengan merek baru, yaitu kecap Sukasari.

Itulah 5 kecap legendaris yang turut mewarnai jagat kuliner di Jawa Tengah. Seru juga, ya, baca-baca sejarah dunia per-kecap-an begini. Bikin laper.

Penulis: Dyan Arfiana Ayu Puspita
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Kecap Manis yang Terdiskriminasi.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 10 Juli 2023 oleh

Tags: jawa tengahkecapkecap legendarisKuliner
Dyan Arfiana Ayu Puspita

Dyan Arfiana Ayu Puspita

Alumnus Universitas Terbuka yang bekerja sebagai guru SMK di Tegal. Menulis, teater, dan public speaking adalah dunianya.

ArtikelTerkait

Selo Boyolali, Tempat Orang Tulus Bermukim kabupaten boyolali

Selo Boyolali, Tempat Orang Tulus Bermukim

21 Desember 2023
Curhatan Orang yang Nggak Suka Daging Sapi, Hidup Jadi Nano-nano terminal mojok.co

Curhatan Orang yang Nggak Suka Daging Sapi, Hidup Jadi Nano-nano

2 Februari 2021
4 Makanan di Solo yang Bikin Kaget Orang Jawa Timur

4 Makanan di Solo yang Bikin Kaget Orang Jawa Timur

27 Juni 2023
Kalau di Kota Padang Nggak Ada Nasi Padang, di Tegal Tetap Ada Warteg, tapi...

Kalau di Kota Padang Nggak Ada Nasi Padang, di Tegal Tetap Ada Warteg, tapi…

15 Januari 2024
5 Kuliner Semarang yang Sebaiknya Jangan Dibawa Pulang, Lebih Nikmat Disantap di Tempat (Mojok.co)

5 Kuliner Semarang yang Sebaiknya Jangan Dibawa Pulang, Lebih Nikmat Disantap di Tempat

4 Desember 2024
Purwokerto Bakal Menghadapi Petaka 100 Ribu Mahasiswa (Unsplash)

100 Ribu Mahasiswa Bakal Menjadi Petaka Bagi Purwokerto di Masa Depan, Jika….

15 Oktober 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

29 November 2025
Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang Mojok.co

Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang

5 Desember 2025
Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

29 November 2025
4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

1 Desember 2025
Ketika Warga Sleman Dihantui Jalan Rusak dan Trotoar Berbahaya (Unsplash)

Boleh Saja Menata Ulang Pedestrian, tapi Pemerintah Sleman Jangan Lupakan Jalan Rusak dan Trotoar Tidak Layak yang Membahayakan Warganya

3 Desember 2025
8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah (Unsplash)

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah

3 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.