Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

5 Jalan Raya di Jogja yang Istimewa Ambyarnya

Prabu Yudianto oleh Prabu Yudianto
22 Desember 2021
A A
5 Jalan Raya di Jogja yang Istimewa Ambyarnya terminal mojok.co
Share on FacebookShare on Twitter

Kembali lagi di Jalanan Jogja. Tempat banyak hati berbunga dan patah. Tempat asa ribuan mahasiswa menyatu dengan kebutan karyawan bergaji humble. Tempat kendaraan plat luar saling sikut dan jadi cibiran di ICJ.

Tidak ada habisnya membahas jalanan Jogja. Ternyata, masih banyak jalan raya di Jogja yang nggatheli. Ia nggatheli tidak hanya macet karena wisatawan, tapi memang jalannya kepalang rusak.

Saking rusaknya, salah satu kawan dari Medan pernah nyeletuk, “Kok jalan di Jogja kayak gini? Kan kota besar.” Niat hati saya mau marah dan tanya, “KTP mana, Bos?” Tapi, dia memang benar. Jalanan Jogja terlalu asudahlah untuk selayaknya daerah wisata, budaya, dan pendidikan. Meski, masih oke lah sebagai jalan sebuah daerah dengan UMR paling rendah dan kaya akan ketimpangan.

Sebenarnya tidak perlu memilih 5 besar. Toh, semua jalan raya di Jogja memang penuh lubang dan kenangan, eh, genangan. Tapi tentu ada 5 besar jalan raya yang kelewatan nggatheli sampai seperti sedang offroad. Bayangkan, offroad di tengah kota yang masih demen monarki. Kurang romantis apa coba?

Lalu jalan yang pantas dicacat dalam daftar ini seperti apa? Pertama, harus jalan raya. Karena kalau saya masukkan jalan desa atau kampung, jelas juaranya mereka. Kedua, selain rusak, beberapa jalan raya saya cantumkan karena obstacle yang lain. Misal macet atau berliku. Tapi rusak tetap yang utama.

#1 Jalan Kaliurang

Jalan Kaliurang saya sebut sebagai jalan paling nggatheli. Bayangkan, jalan yang ramainya bersaing dengan jalur puncak ini rusaknya nauzubillah. Tidak hanya rusak, tapi jalan ini penuh penyempitan karena rencana pembangunan yang embuh.

Tidak hanya lubang yang cukup dalam, hampir sepanjang ruas jalan ini penuh tambalan yang menambah obstacle. Salah-salah, Anda bisa tergelincir atau pecah ban. Macetnya jalur penghubung kota dengan destinasi wisata Kaliurang, makin sulit untuk menghindari lubang jalan ini.

#2 Ringroad jalur lambat arah Kentungan-Monjali

Saya harus spesifik perkara jalan ini. Memang, jalur lambat Ringroad bertabur lubang jalan. Tapi untuk ruas jalan ini, rusaknya memang menyebalkan. Bahkan bukan karena tidak dirawat, tapi obstacle yang ada memang disengaja. Sepanjang jalan ini bertabur lubang drainase yang tidak rata dan tidak manusiawi.

Baca Juga:

Pengendara Motor yang Menyalakan Lampu Hazard dan Kebut-kebutan di Jalan Raya Itu Punya Masalah Apa sih?

Saya Semakin Muak dengan Orang yang Bilang Jogja itu Nggak Berubah Padahal Nyatanya Bullshit!

Lantaran obstacle yang minim perencanaan ini, banyak motor memilih masuk jalur cepat. Bukan karena ingin ngebut, tapi menjaga kesehatan tulang punggung dan shock absorber motor. Akibatnya, jalan ini jadi rawan kecelakaan. Seolah-olah pilihan yang kita miliki hanyalah: melewati jalur yang berpotensi menggugurkan kandungan atau bersaing dengan bus antar provinsi.

#3 Jalan Kabupaten

Namanya sih, Jalan Kabupaten. Realitanya tidak jauh beda dengan jalan kampung yang dikeraskan secara swadaya. Jalan yang terkenal karena banyak salon tapi tidak punya kelengkapan salon ini bertabur lubang dan tambalan jalan. Selain itu, lebar Jalan Kabupaten terlalu mepet bahkan untuk dua mobil berpapasan.

Selain obstacle di atas, penerangan Jalan Kabupaten di waktu malam terlalu humble. Sekali lagi, padahal punya nama Jalan Kabupaten. Tapi, ia tidak mencerminkan jalan yang dirawat dan dijaga kabupatennya. Ya, bagaimana lagi, mungkin kabupatennya juga tidak sekaya kabupaten lain. UMR-nya humble, jalannya jadi ikutan humble.

#4 Jalan Godean

Jalan yang jadi jalur alternatif DIY-Jateng ini memang tidak siap dengan fungsinya. Selain lebar jalan yang minimalis, lubang dan tambalan di Jalan Godean terlampau rata. Mungkin Anda bisa menemukan 1 kilometer jalan rata sebelum bertemu jalan rusak lagi. Tapi bukan berarti obstacle berhenti di situ.

Sudah sempit, Jalan Godean juga bertabur truk besar dan mobil travel. Jadi, Anda sebaiknya kalem saja tanpa harus zigzag. Salah-salah, Anda akan masuk lubang atau diserempet kendaraan dari arus berlawanan.

Tapi ada satu obstacle khusus, terutama bagi warga Godean yang sekolah atau kerja di Kota Jogja. Obstacle itu adalah: berangkat silau pulang silau. Mereka berangkat menuju arah timur saat matahari baru saja terbit, dan pulang ke arah matahari terbenam.

#5 Jalan UGM

Tidak ada spesifikasi khusus. Pokoknya jalan di sekitar UGM adalah Squid Game bagi pelintas (dan penyintas). Sebagai ketua dari Komunitas Pecinta Paving Block, jalanan di sekitar UGM tidak pernah rata. Belum lagi ditambah cekungan, lubang, dan polisi tidur berpangkat perwira tinggi.

Bahkan ruas Jalan Persatuan yang notabene aspal tetap tidak sempurna. Memang, hanya sedikit lubang jalan. Tapi pita kejut alias polisi tidur mini berjejer di sana bisa merusak kendaraan. Terlampau tinggi dan meruncing. Bahkan saya pernah pecah ban gara-gara jalan ra kalap itu!

Sumber Gambar: Unsplash

Editor: Audian Laili

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 21 Desember 2021 oleh

Tags: jalan rayajalan rusakYogyakarta
Prabu Yudianto

Prabu Yudianto

Penulis kelahiran Yogyakarta. Bekerja sebagai manajer marketing. Founder Academy of BUG. Co-Founder Kelas Menulis Bahagia. Fans PSIM dan West Ham United!

ArtikelTerkait

Soe Hok Gie dan Mohammad Roem saja Setuju dengan Perpeloncoan Ospek terminal mojok.co

Serba Serbi Mahasiswa Baru Beserta Sambatannya

2 Juli 2019
Sandiaga Uno Betul, Jogja Butuh Sushi Salmon Mentai, Bukan Kesejahteraan (Unsplash)

Sandiaga Uno Betul, Jogja Butuh Sushi Salmon Mentai, Bukan Kesejahteraan

15 Januari 2023
5 Kuliner di Pasar Kotagede yang Perlu Dicoba Terminal Mojok.co

5 Kuliner di Pasar Kotagede yang Perlu Dicoba

24 Februari 2022
5 Hal yang Terjadi Jika Sleman Meninggalkan Jogja (Unsplash)

Membayangkan Betapa Menderitanya Jogja Jika Sleman Menghilang Pergi, Inilah 5 Hal yang akan Terjadi

21 Maret 2025
catatan perjalanan bandung ke yogyakarta MOJOK.CO

Catatan Perjalanan Naik Motor dari Bandung ke Yogyakarta: Berawal dari Pembangkangan

8 Juli 2020
6 Rekomendasi Kuliner di Pasar Kranggan Yogyakarta Terminal Mojok.co

6 Rekomendasi Kuliner di Pasar Kranggan Yogyakarta

11 Maret 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

16 Desember 2025
3 Alasan Berkendara di Jalanan Jombang Itu Menyebalkan

3 Alasan Berkendara di Jalanan Jombang Itu Menyebalkan

14 Desember 2025
Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

17 Desember 2025
3 Rekomendasi Brand Es Teh Terbaik yang Harus Kamu Coba! (Pixabay)

3 Rekomendasi Brand Es Teh Terbaik yang Harus Kamu Coba!

18 Desember 2025
Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

15 Desember 2025
Air Terjun Tumpak Sewu Lumajang, Tempat Terbaik bagi Saya Menghilangkan Kesedihan

4 Aturan Tak Tertulis agar Liburan di Lumajang Menjadi Bahagia

17 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.