Salah satu faktor utama kemajuan sebuah kota adalah kualitas jalan. Sebagai tempat untuk lalu lintas orang maupun kendaraan, jalan juga jadi faktor penting dalam sebuah peradaban. Kalau sebuah kota mempunyai kualitas jalan yang bagus, kita bisa katakan bahwa ini adalah kota yang cukup maju. Pun sebaliknya, kalau ada kota yang katanya maju tapi jalanannya amburadul alias banyak yang rusak, ya perlu dipertanyakan lagi, apakah kota tersebut benar-benar maju?
Itulah yang menjadi salah satu masalah di Malang, sebuah kota yang besar (berdasarkan luas wilayah). Katanya ia maju, tapi memiliki banyak jalan yang rusak alias amburadul. Orang Malang pasti paham keresahan ini. Bahwa sudah terlalu banyak jalan di Malang yang rusak dan apesnya tidak segera diperbaiki, Bahkan, beberapa sudah pernah memakan korban. Apa tidak malu dengan warga sendiri, warga pendatang, atau para wisatawan yang datang jika jalanannya banyak yang rusak?
Isu jalan di Malang yang rusak ini seakan jadi isu rutin yang entah tiga atau empat kali dalam setahun muncul. Beberapa protes dilakukan oleh warga, mulai dari protes di media sosial, menyebut beberapa jalan yang rusak sebagai “jeglongan sewu” (seribu lubang), sampai menandai sendiri jalanan yang rusak (dengan cat atau pilok) dengan diberi kalimat-kalimat protes di sisi lubang jalan. Beberapa memang langsung direspons oleh pemerintah, tapi tidak sedikit juga yang harus dibiarkan cukup lama dan baru ditangani berbulan-bulan kemudian.
Nah, di tulisan kali ini, saya akan coba berbagi beberapa jalan di Malang yang rusak dan lebih pantas disebut sebagai rintangan Benteng Takeshi. Buat yang belum tahu, ya hati-hati saja. Dan buat yang sudah tahu, kita paham lah apa yang harus dilakukan. Apa saja kelima jalan tersebut? Cek di bawah ini.
#1 Jalan Ki Ageng Gribig, Kedungkandang
Ini adalah salah satu jalan di Malang yang banyak rusaknya. Jalan ini memang terkenal ramai akan kendaraan yang berlalu-lalang. Maklum, ini salah satu jalan utama yang juga tersambung dengan jembatan Kedungkandang. Bayangkan saja, jalan ini tidak terlalu leba dan banyak sekali jalanan yang berlubang. Kalau tidak cerdik seperti ninja, ya siap-siap saja “terjebak” melintasi lubang-lubang jalan yang ada. Sungguh, betapa sabarnya orang-orang yang lewat sana.
#2 Jalan Mergan – Sukun
Orang Malang pasti tahu daerah Sukun. Dan orang Malang juga pasti tahu bahwa di beberapa titik, jalanan yang rusak bisa kita temui di sana, apalagi kalau dari rute Mergan. Mulai dari lubang-lubang kecil, hingga lubang-lubang cukup besar yang agak membahayakan. Ditambah lagi, beberapa jalan adalah jalan yang cukup sempit. Siap-siap saja bersabar jika kalian tidak sengaja terjebak di sini ketika jam-jam berangkat atau pulang kerja. Jalanan sempit, macet, plus jalanan berlubang akan siap menghajar kalian. Saran saya, hindari sebisa mungkin lewat sini, dan kalau terpaksa lewat sini ya hati-hati. Jangan lupa, hindari jam-jam sibuk.
#3 Jalan Veteran
Kawasan jalan Veteran ini sebenarnya aneh. Kalau dilihat, ini adalah jalan yang “kelihatan” bagus dan lebar. Tapi, ketika dilewati, kita akan berhadapan dengan jalan-jalan berlubang dan beberapa polisi tidur kecil-kecil, terutama di kawasan sekitar Universitas Brawijaya, Malang Town Square, Universitas Negeri Malang, dan Taman Makam Pahlawan. Kondisi yang lebih parah ada di jalan raya depan Madrasah Aliyah Negeri Malang dan sederetnya. Ia tidak hanya berlubang, tapi aspalnya juga tidak rata. Kalau kalian pakai motor Honda, ya siap-siap saja motor kalian bergetar kalau lewat sana.
#4 Jalan Sumberpucung
Katanya, jalanan di wilayah Kabupaten itu terkenal dengan kualitasnya yang buruk. Entah benar atau tidak, tapi teori itu tampaknya terbukti dengan kondisi jalan di daerah Sumberpucung, Kabupaten Malang. Jalanan berlubang, lalu perbedaan level antara aspal dan tepi jalan jadi alasan mengapa jalan di wilayah ini lebih mirip rintangan Benteng Takeshi daripada sebuah jalan. Belum lagi jalan ini sering dilalui truk-truk besar, yang semakin memperparah kondisi jalan. Kalau lewat sini, selain hati-hati dengan kondisi jalan, hati-hati juga dengan truk-truk yang melintas.
#5 Jalan Raya Mojorejo (penghubung Batu – Malang)
Meskipun lokasinya bukan di kota Malang (hanya jadi penghubung antara kota Batu dan kota Malang), tapi jalan ini pantas disebut sebagai jalan yang amburadul. Kondisi jalan yang banyak lubang, juga banyak tambalan aspal yang jelek, jadi asalan mengapa jalan ini jeleknya bukan main. Saya bahkan sampai hafal lubang-lubangnya di mana saja. Maklum, bertahun-tahun saya selalu lewat jalan ini kalau mau ke kampus, dan tidak ada jalan alternatif yang lebih bagus untuk jadi pilihan. Mau tidak mau dan selama bertahun-tahun, jalan di sana juga tidak kunjung membaik.
Itulah lima jalan di Malang yang lebih mirip rintangan Benteng Takeshi daripada sebuah jalan. Jalanan berlubang, sempit, macet, aspal tidak rata, sudah mirip seperti rintangannya. Sepertinya, warga Malang memang dipersiapkan untuk jadi peserta Benteng Takeshi khusus rintangan jalan raya.
Penulis: Iqbal AR
Editor: Audian Laili