Setelah dihantam badai pekerjaan tanpa henti, ada baiknya kamu melakukan refreshing, Mylov. Salah satu bentuk refreshing adalah melakukan perjalanan wisata. Nah, jika bosan dengan destinasi wisata di area itu-itu saja seperti Solo, Yogyakarta, atau Semarang, kamu sesekali bisa melipir ke area di dekatnya yang tak kalah indah, salah satunya Kabupaten Boyolali.
Kabupaten Boyolali terletak di barat Kota Solo. Di kabupaten ini, banyak sekali pilihan tempat wisata yang dapat kamu pilih. Kamu bisa memilih mau berwisata di dataran tinggi atau rendah, melihat gunung atau air, melihat bangunan tua atau alam, pokoknya serba ada.
Lantas, apa saja hal yang harus disiapakan sebelum wisata ke Boyolali? Sebagai orang yang lahir dan besar di Kota Susu ini, berikut saya kasih tahu 5 hal yang harus dipersiapkan sebelum wisata ke Boyolali.
#1 Uang yang banyak
Ini mungkin kelihatan klasik, tapi berwisata ke Boyolali membutuhkan uang yang banyak. Pilihan kuliner di Boyolali sangat beragam, sehingga sayang sekali kalau ke Boyolali tapi nggak menikmati wisata kuliner seperti jadah bakar, bakso sera yang super pedas, soto, sambel tumpang, abon sapi, mentho, dan masih banyak lagi.
Kamu juga bisa belanja sayur-sayuran yang berkualitas tapi murah di Pasar Sayur Cepogo. Selain sayur, jangan lupa untuk membeli susu segar Boyolali yang bisa kamu dapatkan dengan harga murah. Di bawah 10 ribu sudah dapat satu jeriken. Mantap, kan?
Selain untuk beli makanan enak, uang yang banyak juga kamu butuhkan jika kamu naik kendaraan umum. Blak-blakan saja, transportasi umum di Boyolali berbeda sekali dengan Solo yang memiliki bus terpadu dari daerah satu ke daerah lain. Untuk pergi ke suatu tempat dengan tranportasi umum, mungkin kamu akan perlu berganti-ganti moda transportasi yang tentu memakan uang dan waktu.
#2 Jaket tebal
Mengapa jaket tebal harus kamu siapkan jika ingin berwisata di Boyolali? Hal ini tentu berhubungan dengan lokasi Boyolali yang terbagi menjadi dataran tinggi dan dataran rendah. Jika berwisata di area Selo atau Cepogo, tentunya kamu membutuhkan jaket tebal, Mylov. Suhu di sini cukup dingin, ya. Kira-kira lebih dingin dari sikap doi.
Misalnya kamu berwisata ke dataran rendah sih nggak perlu jaket tebal, tapi tetap dibawa saja. Siapa tahu di tengah jalan tertarik pengin mencoba jalan-jalan di dataran tinggi sambil menikmati jadah bakar dan segelas kopi hitam atau teh yang legi, panas, dan kenthel.
#3 Mental yang kuat
Banyak hidden gem di Boyolali tapi jalan yang harus dilalui cukup menantang. Contohnya jika kamu ingin menikmati pemandangan menakjubkan dari Embung Mananjar di Selo. Kamu harus melewati jalan yang luar biasa curam dan rawan kecelakaan. Eits, kamu bisa ngojek sama orang asli Selo, kok, tapi ya gitu, tetap harus bermental kuat ketika dibonceng di medan yang ngeri.
Selain di dataran tinggi, salah satu jalan yang cukup membutuhkan mental tinggi adalah area Boyolali utara. Kamu harus bermental kuat ketika harus melewati jalan yang bisa jadi bolong sana sini. Lamanya perjalanan juga dapat menyebabkan bokong kram dan kaki kesemutan.
#4 Partner jalan
Poin keempat ini sebenarnya nggak harus banget kamu persiapkan, tapi ini salah satu cara untuk menghemat biaya perjalanan. Memiliki partner jalan bakal membuat biaya makan atau biaya sewa jadi lebih ringan. Pas makan, kamu bisa minta satu lauk tapi nasi dua. Pas mau sewa motor atau biaya bensin juga bisa ditanggung berdua.
Ada tips agar lebih hemat lagi, yaitu partner jalanmu adalah orang Boyolali asli. Orang Boyolali asli besar kemungkinan memiliki tempat tinggal di sana dan tentunya kendaraan pribadi. Hal tersebut tentu akan menghemat pengeluaranmu lantaran kamu bisa nebeng di rumahnya dan jalan-jalan pakai kendaraan doi.
Kalau nggak enak hati karena nebeng gratis, kamu bisa bawakan oleh-oleh dari daerahmu sebagai ganti uang sewa. Tak hanya itu, kamu bisa bayar uang bensin selama kendaraan partnermu dipakai buat berwisata. Beres, tho?
#5 Belajar bahasa Jawa medhok dan pakai kata “horok”
Hal terakhir yang harus kamu persiapkan sebelum wisata ke Boyolali adalah belajar bahasa Jawa yang medhok. Hal ini untuk menghindari penjual memberimu harga turis. Namun, jika merasa belajar Bahasa Jawa medhok terlalu sulit, pakailah kata yang khas Boyolalinan, yaitu horok.
Memakai kata horok ada aturannya lho, Mylov. Jangan sembarangan memakai kata horok ini, apalagi biar sok Mboyolali malah kamu pakai di setiap kata. Pakai kata horok ketika kamu heran, nggak setuju dengan sesuatu, memuji, dan hal lainnya. Rumus sederhananya, ketika dalam bahasa Indonesia ada kata “wah”, maka bisa kamu ganti dengan “horok!”
Contoh penggunaan horok dalam kehidupan sehari-hari, “Horok! Klambimu apik, tuku ning endi?” artinya, “Wah, bajumu bagus, beli di mana?” Atau bisa juga, “Horok! Regane larang banget” yang berarti, “Wah! Harganya mahal sekali.”
Itulah 5 hal yang harus dipersiapkan sebelum wisata ke Boyolali. Yuk, segerakan mengunjungi Kota Susu ini. Akan ada banyak destinasi wisata keren menantimu. Jangan lupa untuk menyiapkan 5 hal tadi sebelum berwisata ke Boyolali ya, Mylov.
Sumber Gambar: Unsplash