Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus Loker

5 Hal Nggak Enaknya Jadi Guru di Desa

Rezha Rizqy Novitasary oleh Rezha Rizqy Novitasary
17 Desember 2021
A A
5 Hal Nggak Enaknya Jadi Guru di Desa terminal mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Menjadi seorang guru adalah profesi yang saya cintai. Saat mengajar dan berbincang dengan anak-anak di kelas, saya selalu merasa kembali berenergi. Walau kadang lelah ketika harus ngoyo mengejar materi atau mengulang materi yang sama agar anak-anak paham, melihat antusiasme dan semangat anak-anak untuk belajar seketika membuat rasa lelah itu terbayar lunas.

Selama bertahun-tahun mengajar, saya pernah dua kali mengajar di sekolah kota dan dua kali mengajar di sekolah desa. Sebenarnya, jadi guru di desa itu enak. Lingkungannya jauh dari polusi dan kemacetan. Anak-anaknya pun jauh dari godaan mal dan bioskop. Namun, di balik kelebihan itu ada juga lho sisi nggak enaknya. Dari pengalaman yang saya rasakan setelah jadi guru hampir tiga tahun di desa, ada lima hal yang jadi penyebabnya.

Pertama, ketika tetanggamu adalah wali murid dan anak yang malas sekolah. Susaaah! Bayangkan kamu diajak sama guru BK untuk home visit ke rumah tetanggamu sendiri karena sudah dua minggu anaknya bolos sekolah. Padahal baru kemarin sore kamu minta tolong untuk pasangin LPG. Bayangkan juga kamu sering dapat surat izin dari ibu tersebut, padahal kamu jelas-jelas tahu anaknya masih bergumul dengan kemul. Alasannya habis main kartu semalam. Duh.

Parahnya lagi kalau ada orang tua yang dipanggil karena anaknya melakukan pelanggaran, justru izinnya ke kamu karena mau ke sawah. Belum lagi kalau malah beliau yang memintamu untuk mewakilinya mengambil rapor anaknya yang bermasalah. Semua hal ini belum ada apa-apanya jika dibandingkan suatu saat ketika ketemu sama anaknya yang tersenyum tanpa dosa ke arahmu. Apalagi kalau cengar-cengir dari balik punggung ibunya. Hmmm, benar-benar diperlukan teknik khusus untuk mengembalikan orang tuanya ke jalan yang benar.

Kedua, karena murid-muridnya berada dalam satu lokasi, masalah yang dihadapi juga sama. Contohnya, ketika suatu kali di kecamatan saya hujan deras sejak dini hari. Di pagi hari debit air hujan nggak juga berkurang, akibatnya beberapa jalan terhalang banjir. Cuaca hujan, langit, gelap, dan banjir di sana-sini cukup jadi alasan kuat buat sebagian besar anak untuk nggak hadir di sekolah.

Saat mengalami situasi tersebut, tak jarang dalam satu kelas hanya ada 5 anak—dari 20—yang hadir. Di antara mereka yang nggak hadir, ada yang benar-benar terhalang banjir dan ada yang nggak hadir karena sudah dari sananya malas. Nah, yang membedakannya adalah adanya izin yang disampaikan siswa melalui pesan WA. Jika nggak ada izin dari siswa, dapat dipastikan mereka memanfaatkan situasi saja.

Ketiga, susahnya sinyal di desa saat pembelajaran daring. Dalam satu kesempatan, saya pernah mengajar melalui Google Meet. Kebetulan saat itu saya sedang ada di kota. Saya menjelaskan materi dengan semangat 45. Saya membuka Google Meet pakai layar laptop. Saat menjelaskan materi dan membuka share screen, layar di Google Meet nggak terlihat. Hanya akan ada notifikasi jika ada siswa yang masuk. Namun, tak ada notifikasi saat siswa keluar.

Setelah habis slide, saya kembali ke layar Google Meet. Pemandangan yang saya lihat benar-benar membuat hati saya nelangsa. Peserta yang tadinya sejumlah dua puluh lima orang, kini tinggal tiga orang saja. Saya sempat lemas dan berburuk sangka kepada mereka.

Baca Juga:

Tolong, Jadi Pengajar Jangan Curhat Oversharing ke Murid atau Mahasiswa, Kami Cuma Mau Belajar

Jangan Bilang Gen Z Adalah Generasi Anti Guru, Siapa pun Akan Mikir Berkali-kali untuk Jadi Guru Selama Sistemnya Sekacau Ini

Namun rupanya kondisi di desa lagi pemadaman sehingga sebagian besar anak yang sinyalnya nggak stabil terlempar satu per satu. Hal yang membuat saya semakin melongo, ternyata mereka semua keluar sejak lima belas menit lalu. Ya Rabbi!

Keempat, ketika kamu sudah berganti kostum mengajar menjadi kaos oblong dan treneng lusuh dan masih dipanggil dengan sebutan Bu Guru. Belum lagi kalau lagi kecek di pantai. Heleh, benar-benar jadi awkward momen. Penginnya sih dapat panggilan Bu Guru ya ketika di sekolah aja.

Dipanggil dengan sebutan Bu Guru sungguh sangat menyebalkan. Saya punya nama. Kepinginnya mereka memanggil saya dengan nama yang dianugerahkan bapak saya sedari lahir. Lha wong juga nggak susah kok untuk mengingatnya. Namun apa daya, di desa saya telanjur dikenal sebagai guru, bukan sebagi kontributor Terminal Mojok.

Saat dipanggil dengan sebutan Bu Guru itu rasanya saya kayak kehilangan kebebasan untuk mengekspresikan diri. Cukuplah saya jadi guru buat murid-murid saya, bukan bagi masyarakat yang ada di desa. Di desa itu saya juga setara dengan mereka. Nggak ada bedanya antara saya dengan petani, peternak, juragan sayur, penjahit, perawat, dan sederet profesi lain.

Kelima, ini nih hal yang paling berat. Katakanlah kamu lagi ketemuan untuk pertama kalinya sama gebetan. Masih di kondisi yang malu-malu, gitu. Eh, tiba-tiba ada tetanggamu yang nggak sengaja mergoki lalu nyeletuk, “Eh, Bu Guru calonnya orang mana ini?” Belum lagi kalau disusul dengan serentetan pertanyaan atau nasihat lain. Duh, Gusti! Wabil yaqin, kalian berdua bakal lebih hati-hati kalau berencana ketemu lagi.

Ya gitu deh 5 hal nggak enaknya jadi guru di desa. Namun, biar nggak enak, masih banyak juga kok hal-hal positif lainnya. Jadi, nikmati saja~

Sumber Gambar: Pixabay

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 17 Desember 2021 oleh

Tags: DesaguruSekolah
Rezha Rizqy Novitasary

Rezha Rizqy Novitasary

Seorang perempuan, pengajar SMA, dan penikmat waktu pagi.

ArtikelTerkait

hal lucu yang tak sengaja guru lihat saat kelas daring pjj wabah corona mojok.co

4 Pemandangan yang Tak Sengaja Guru Lihat saat PJJ

2 September 2020
Ironi Mahasiswa Jurusan Pendidikan: Buangan dan Tidak Ingin Menjadi Guru Mojok.co

Kalau Guru Adalah Penentu Peradaban, Lha yang Lain Ngapain?

26 November 2023
Guru-guru Itu Tahu kalau Siswanya Menyontek, Udah Nggak Usah Pura-pura Polos Gitu

Guru-guru Itu Tahu kalau Siswanya Menyontek, Udah Nggak Usah Pura-pura Polos Gitu

4 Oktober 2021
3 Dosa Menyebalkan dari Guru Bahasa Indonesia Saat Mengajar (Unsplash)

3 Dosa Menyebalkan dari Guru Bahasa Indonesia Saat Mengajar

15 Maret 2023
Sekolah Hanya Bangga pada Muridnya yang Keterima di Kampus Negeri, Sisanya Remah-remah, Dianggap Saja Tidak!

Sekolah Hanya Bangga pada Muridnya yang Keterima di Kampus Negeri, Sisanya Remah-remah, Dianggap Saja Tidak!

10 Juni 2025
Mempertanyakan Orang-orang yang Masih Tertarik Kuliah Jurusan Pendidikan, padahal Lulusannya Banyak yang Sengsara Mojok.co

Mempertanyakan Orang-orang yang Kuliah Jurusan Pendidikan, padahal Jelas Lulusannya Bakal Sengsara

27 September 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

3 Desember 2025
Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern Mojok.co

Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern 

5 Desember 2025
Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

30 November 2025
Lamongan Megilan: Slogan Kabupaten Paling Jelek yang Pernah Saya Dengar, Mending Diubah Aja Mojok.co Semarang

Dari Wingko Babat hingga belikopi, Satu per Satu yang Jadi Milik Lamongan Pada Akhirnya Akan Pindah ke Tangan Semarang

30 November 2025
Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

3 Desember 2025
Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.